Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 1088

٦ – بَابُ مَدِّ الۡهِلَالِ لِلرُّؤۡيَةِ
6. Bab tenggang waktu hilal untuk dapat dilihat

٢٩ – (١٠٨٨) – حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ فُضَيۡلٍ، عَنۡ حُصَيۡنٍ، عَنۡ عَمۡرِو بۡنِ مُرَّةَ، عَنۡ أَبِي الۡبَخۡتَرِيِّ قَالَ: خَرَجۡنَا لِلۡعُمۡرَةِ، فَلَمَّا نَزَلۡنَا بِبَطۡنِ نَخۡلَةَ قَالَ: تَرَاءَيۡنَا الۡهِلَالَ، فَقَالَ بَعۡضُ الۡقَوۡمِ: هُوَ ابۡنُ ثَلَاثٍ. وَقَالَ بَعۡضُ الۡقَوۡمِ: هُوَ ابۡنُ لَيۡلَتَيۡنِ. قَالَ: فَلَقِينَا ابۡنَ عَبَّاسٍ فَقُلۡنَا: إِنَّا رَأَيۡنَا الۡهِلَالَ، فَقَالَ بَعۡضُ الۡقَوۡمِ: هُوَ ابۡنُ ثَلَاثٍ. وَقَالَ بَعۡضُ الۡقَوۡمِ: هُوَ ابۡنُ لَيۡلَتَيۡنِ. فَقَالَ: أَيَّ لَيۡلَةٍ رَأَيۡتُمُوهُ؟ قَالَ: فَقُلۡنَا: لَيۡلَةَ كَذَا وَكَذَا. فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (إِنَّ اللهَ مَدَّهُ لِلرُّؤۡيَةِ، فَهُوَ لِلَيۡلَةٍ رَأَيۡتُمُوهُ).
29. (1088). Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Fudhail menceritakan kepada kami, dari Hushain, dari ‘Amr bin Murrah, dari Abul Bakhtari, beliau berkata: Kami pernah keluar untuk menunaikan umrah. Ketika kami singgah di lembah Nakhlah, beliau berkata: Kami berusaha melihat bulan sabit. Sebagian orang berkata: Bulan ini berumur tiga malam. Sebagian yang lain berkata: Bulan ini baru berumur dua malam. Abul Bakhtari berkata: Kami pun bertemu Ibnu ‘Abbas, lalu kami berkata: Sesungguhnya kami telah melihat bulan sabit. Sebagian orang berkata: Bulan tersebut berumur tiga malam. Sebagian yang lain mengatakan: Bulan tersebut baru berumur dua malam. Ibnu ‘Abbas bertanya: Malam kapan kalian melihat hilal? Abul Bakhtari berkata: Kami menjawab: Pada malam ini dan ini. Ibnu ‘Abbas berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memberi tenggang waktu hilal untuk dapat dilihat. Jadi bulan tanggal satu adalah di malam kalian melihatnya.”
٣٠ – (...) – حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا غُنۡدَرٌ، عَنۡ شُعۡبَةَ. (ح) وَحَدَّثَنَا ابۡنُ الۡمُثَنَّى وَابۡنُ بَشَّارٍ. قَالَا: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ جَعۡفَرٍ: أَخۡبَرَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ عَمۡرِو بۡنِ مُرَّةَ. قَالَ: سَمِعۡتُ أَبَا الۡبَخۡتَرِيِّ قَالَ: أَهۡلَلۡنَا رَمَضَانَ وَنَحۡنُ بِذَاتِ عِرۡقٍ. فَأَرۡسَلۡنَا رَجُلًا إِلَى ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا يَسۡأَلُهُ، فَقَالَ ابۡنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (إِنَّ اللهَ قَدۡ أَمَدَّهُ لِرُؤۡيَتِهِ، فَإِنۡ أُغۡمِيَ عَلَيۡكُمۡ فَأَكۡمِلُوا الۡعِدَّةَ).
30. Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami: Ghundar menceritakan kepada kami, dari Syu’bah. (Dalam riwayat lain) Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar telah menceritakan kepada kami. Keduanya mengatakan: Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami: Syu’bah mengabarkan kepada kami, dari ‘Amr bin Murrah. Beliau mengatakan: Aku mendengar Abul Bakthari mengatakan: Kami melihat hilal bulan Ramadan dalam keadaan kami berada di Dzatu ‘Irq. Kami mengutus seseorang kepada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma untuk bertanya kepada beliau. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memberi tenggang waktu hilal untuk dapat dilihat. Sehingga, apabila kalian tidak melihatnya, maka sempurnakanlah hitungan bulan.”