Cari Blog Ini

Halaman

Tafsir Surah At-Takasur

تفسير سورة ألهاكم التكاثر
Tafsir Surah At-Takasur


وهي مكية

Surah ini makiyah.


﴿أَلۡهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ * حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ * كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ * ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ * كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُونَ عِلۡمَ ٱلۡيَقِينِ * لَتَرَوُنَّ ٱلۡجَحِيمَ * ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيۡنَ ٱلۡيَقِينِ * ثُمَّ لَتُسۡـَٔلُنَّ يَوۡمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ﴾‏.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
  1. Berbangga dengan banyaknya jumlah telah melalaikan kalian,
  2. sampai kalian telah mengunjungi kuburan
  3. Janganlah begitu! Kalian kelak mengetahui.
  4. Kemudian janganlah begitu! Kalian kelak mengetahui.
  5. Janganlah begitu! Andai kalian mengetahui dengan penglihatan yang meyakinkan,
  6. niscaya kalian akan melihat neraka Jahim,
  7. kemudian kalian akan melihatnya dengan penglihatan yang yakin,
  8. kemudian kalian pasti akan ditanya tentang kenikmatan.

۝١ يقول تعالى موبخًا عباده عن اشتغالهم عما خلقوا له من عبادته وحده لا شريك له، ومعرفته والإنابة إليه، وتقديم محبته على كل شيء:

Allah taala berfirman menegur hamba-hamba-Nya karena terlalu sibuk (sampai lalai) dari tujuan mereka diciptakan, yaitu beribadah kepada-Nya semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, mengenal-Nya, bertobat kepada-Nya, dan mengutamakan cinta kepada-Nya di atas segala sesuatu.

﴿أَلۡهَىٰكُمُ﴾ عن ذلك المذكور ﴿ٱلتَّكَاثُرُ﴾ ولم يذكر المتكاثر به ليشمل ذلك كل ما يتكاثر به المتكاثرون، ويفتخر به المفتخرون، من التكاثر في الأموال، والأولاد، والأنصار، والجنود، والخدم، والجاه، وغير ذلك مما يقصد منه مكاثرة كل واحد للآخر، وليس المقصود به الإخلاص لله تعالى.

“Berbangga-bangga dengan banyaknya jumlah telah melalaikan kalian” dari apa yang disebutkan. Allah tidak menyebutkan hal yang dibanggakan agar mencakup segala sesuatu yang dibanggakan banyaknya oleh manusia, seperti harta, anak, pendukung, tentara, pelayan, kedudukan, dan hal-hal lain yang diniatkan untuk membanggakan jumlahnya di hadapan orang lain dan tidak dimaksudkan untuk ikhlas kepada Allah taala.

۝٢ فاستمرت غفلتكم ولهوتكم [وتشاغلكم] ﴿حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ﴾ فانكشف لكم حينئذ الغطاء، ولكن بعد ما تعذر عليكم استئنافه.

Kelalaian, permainan, dan kesibukan kalian berlanjut “sampai kalian mengunjungi (masuk ke dalam) kubur”. Di saat itu tabir (kehidupan akhirat) disingkap untukmu, akan tetapi engkau sudah tidak bisa untuk kembali (hidup sekali lagi).

ودل قوله: ﴿ حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ﴾ أن البرزخ دار مقصود منها النفوذ إلى الدار الباقية، لأن الله سماهم زائرين ولم يسمهم مقيمين.

Firman Allah, “Sampai kalian mengunjungi kuburan,” menunjukkan bahwa alam barzakh adalah tempat yang dimaksudkan untuk menuju ke tempat tinggal abadi. Juga bahwa Allah menyebut mereka pengunjung dan tidak menyebut mereka penduduk.

فدل ذلك على البعث والجزاء بالأعمال، في دار باقية غير فانية، ولهذا توعدهم بقوله:

Ayat ini menandakan adanya kebangkitan dan pahala atas amal di tempat yang kekal yang tidak fana. Karena itulah Allah mengancam mereka dengan firman-Nya,

۝٣-۝٥ ﴿كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ * ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُونَ * كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُونَ عِلۡمَ ٱلۡيَقِينِ﴾ أي: لو تعلمون ما أمامكم علمًا يصل إلى القلوب، لما ألهاكم التكاثر ولبادرتم إلى الأعمال الصالحة. ولكن عدم العلم الحقيقي صيركم إلى ما ترون.

“Janganlah begitu! Kalian kelak mengetahui. Kemudian janganlah begitu! Kalian kelak mengetahui. Janganlah begitu! Andai kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin," Artinya: seandainya kalian mengetahui apa yang ada di hadapan kalian dengan ilmu yang sampai ke hati, niscaya kalian tidak akan terlalaikan untuk berbangga dengan banyaknya jumlah dan kalian akan bersegera untuk beramal saleh. Tetapi ketiadaan ilmu yang benar telah membawa kalian kepada apa yang kalian lihat.

۝٦ ﴿لَتَرَوُنَّ ٱلۡجَحِيمَ﴾ أي: لتردن القيامة فلترون الجحيم التي أعدها الله للكافرين.

“Kalian pasti akan melihat neraka Jahim”, yakni: kalian akan mendatangi hari kiamat dan kalian akan melihat neraka Jahim yang telah disediakan Allah untuk orang-orang kafir.

۝٧ ﴿ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيۡنَ ٱلۡيَقِينِ﴾ أي: رؤية بصرية، كما قال تعالى: ﴿وَرَءَا ٱلۡمُجۡرِمُونَ ٱلنَّارَ فَظَنُّوٓا۟ أَنَّهُم مُّوَاقِعُوهَا وَلَمۡ يَجِدُوا۟ عَنۡهَا مَصۡرِفًا﴾.

“Kemudian kalian pasti akan melihatnya dengan ‘ain al-yaqin.” Yaitu: penglihatan mata, sebagaimana Allah taala berfirman, “Dan orang-orang yang berdosa akan melihat neraka dan mereka yakin bahwa mereka akan terjerumus ke dalamnya, dan mereka tidak akan menemukan jalan keluar darinya.”

۝٨ ﴿ثُمَّ لَتُسۡـَٔلُنَّ يَوۡمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ﴾ الذي تنعمتم به في دار الدنيا، هل قمتم بشكره وأديتم حق الله فيه ولم تستعينوا به على معاصيه؟ فينعمكم نعيمًا أعلى منه وأفضل.

“Kemudian sesungguhnya kalian akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan” yang telah kalian nikmati di dunia. Sudahkah kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut, memenuhi hak-hak-Nya, dan tidak menggunakannya untuk bermaksiat kepada-Nya, agar Dia memberi kalian dengan nikmat yang lebih tinggi dan lebih baik?

أم اغتررتم به ولم تقوموا بشكره؟ بل ربما استعنتم به على معاصي الله؟ فيعاقبكم على ذلك، قال تعالى: ﴿وَيَوۡمَ يُعۡرَضُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ عَلَى ٱلنَّارِ أَذۡهَبۡتُمۡ طَيِّبَٰتِكُمۡ فِى حَيَاتِكُمُ ٱلدُّنۡيَا وَٱسۡتَمۡتَعۡتُم بِهَا فَٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ﴾ الآية.

Atau apakah kalian tertipu olehnya dan tidak mensyukurinya? Mungkin kalian malah memanfaatkannya untuk berbuat dosa terhadap Allah, sehingga Dia akan menghukum kalian karenanya. Allah taala berfirman, “Dan pada hari orang-orang kafir dihadapkan ke dalam neraka, (akan dikatakan), ‘Kalian telah menghabiskan rezeki-rezeki kalian yang baik dalam kehidupan dunia dan kalian telah menikmatinya, maka pada hari ini kalian akan dibalas dengan azab yang menghinakan…”