Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 7340

٧٣٤٠ -حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا عَبَّادُ بۡنُ عَبَّادٍ: حَدَّثَنَا عَاصِمٌ الۡأَحۡوَلُ، عَنۡ أَنَسٍ قَالَ: حَالَفَ النَّبِيُّ ﷺ بَيۡنَ الۡأَنۡصَارِ وَقُرَيۡشٍ فِي دَارِي الَّتِي بِالۡمَدِينَةِ. [طرفه في: ٢٢٩٤].

وَقَنَتَ شَهۡرًا يَدۡعُو عَلَى أَحۡيَاءٍ مِنۡ بَنِي سُلَيۡمٍ. [طرفه في: ١٠٠١].

7340. Musaddad telah menceritakan kepada kami: ‘Abbad bin ‘Abbad menceritakan kepada kami: ‘Ashim Al-Ahwal menceritakan kepada kami dari Anas. Beliau berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—membuat perjanjian antara Ansar dengan Quraisy di rumahku yang ada di Madinah.

Beliau membaca doa kunut selama satu bulan mendoakan kejelekan terhadap beberapa kabilah dari bani Sulaim.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 6394

٦٣٩٤ - حَدَّثَنَا الۡحَسَنُ بۡنُ الرَّبِيعِ: حَدَّثَنَا أَبُو الۡأَحۡوَصِ، عَنۡ عَاصِمٍ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: بَعَثَ النَّبِيُّ ﷺ سَرِيَّةً يُقَالُ لَهُمُ الۡقُرَّاءُ فَأُصِيبُوا، فَمَا رَأَيۡتُ النَّبِيَّ ﷺ وَجَدَ عَلَى شَىۡءٍ مَا وَجَدَ عَلَيۡهِمۡ، فَقَنَتَ شَهۡرًا فِي صَلَاةِ الۡفَجۡرِ، وَيَقُولُ: (إِنَّ عُصَيَّةَ عَصَوُا اللهَ وَرَسُولَهُ). [طرفه في: ١٠٠١].

6394. Al-Hasan bin Ar-Rabi’ telah menceritakan kepada kami: Abu Al-Ahwash menceritakan kepada kami dari ‘Ashim, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam­—mengirim pasukan yang disebut qurra` (para ahli qari), lalu mereka terbunuh. Aku tidak pernah melihat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—sedih terhadap sesuatu seperti kesedihan beliau terhadap mereka. Lalu beliau membaca kunut selama satu bulan dalam salat Subuh dan berkata, “Sesungguhnya ‘Ushayyah telah membangkang Allah dan Rasul-Nya.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4094, 4095, dan 4096

٤٠٩٤ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ: أَخۡبَرَنَا سُلَيۡمَانُ التَّيۡمِيُّ، عَنۡ أَبِي مِجۡلَزٍ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَنَتَ النَّبِيُّ ﷺ بَعۡدَ الرُّكُوعِ شَهۡرًا، يَدۡعُو عَلَى رِعۡلٍ وَذَكۡوَانَ وَيَقُولُ: (عُصَيَّةُ عَصَتِ اللهَ وَرَسُولَهُ). [طرفه في: ١٠٠١].

4094. Muhammad telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami: Sulaiman At-Taimi mengabarkan kepada kami dari Abu Mijlaz, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—membaca doa kunut setelah rukuk selama sebulan. Beliau mendoakan kebinasaan untuk Ri’l, Dzakwan, dan beliau berkata, “’Ushayyah yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya.”

٤٠٩٥ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ بُكَيۡرٍ: حَدَّثَنَا مَالِكٌ، عَنۡ إِسۡحَاقَ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَبِي طَلۡحَةَ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ قَالَ: دَعَا النَّبِيُّ ﷺ عَلَى الَّذِينَ قَتَلُوا - يَعۡنِي أَصۡحَابَهُ - بِبِئۡرِ مَعُونَةَ ثَلَاثِينَ صَبَاحًا، حِينَ يَدۡعُو عَلَى رِعۡلٍ وَلَحۡيَانَ: (وَعُصَيَّةَ عَصَتِ اللهَ وَرَسُولَهُ ﷺ). قَالَ أَنَسٌ: فَأَنۡزَلَ اللهُ تَعَالَى لِنَبِيِّهِ ﷺ فِي الَّذِينَ قُتِلُوا - أَصۡحَابِ بِئۡرِ مَعُونَةَ - قُرۡآنًا قَرَأۡنَاهُ حَتَّى نُسِخَ بَعۡدُ: بَلِّغُوا قَوۡمَنَا فَقَدۡ لَقِينَا رَبَّنَا فَرَضِيَ عَنَّا وَرَضِينَا عَنۡهُ. [طرفه في: ١٠٠١].

4095. Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami: Malik menceritakan kepada kami dari Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas bin Malik. Beliau berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mendoakan kebinasaan terhadap orang-orang yang telah membunuh para sahabat beliau di sumur Ma’unah selama tiga puluh pagi. Ketika itu, beliau mendoakan kejelekan kepada Ri’l, Lahyan, “Dan ‘Ushayyah yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.”

Anas berkata: Lalu Allah taala menurunkan ayat Alquran kepada Nabi-Nya—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tentang orang-orang yang terbunuh, yaitu para sahabat korban sumur Ma’unah, yang kami membacanya hingga ayat itu mansukh setelahnya. Yaitu ayat yang artinya: Sampaikan kepada kaum kami bahwa kami telah berjumpa dengan Tuhan kami, lalu Dia meridai kami dan kami meridai-Nya.

٤٠٩٦ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَاحِدِ: حَدَّثَنَا عَاصِمٌ الۡأَحۡوَلُ قَالَ: سَأَلۡتُ أَنَسَ بۡنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ عَنِ الۡقُنُوتِ فِي الصَّلَاةِ؟ فَقَالَ: نَعَمۡ، فَقُلۡتُ: كَانَ قَبۡلَ الرُّكُوعِ أَوۡ بَعۡدَهُ؟ قَالَ: قَبۡلَهُ، قُلۡتُ: فَإِنَّ فُلَانًا أَخۡبَرَنِي عَنۡكَ أَنَّكَ قُلۡتَ بَعۡدَهُ، قَالَ: كَذَبَ، إِنَّمَا قَنَتَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بَعۡدَ الرُّكُوعِ شَهۡرًا: أَنَّهُ كَانَ بَعَثَ نَاسًا يُقَالُ لَهُمُ الۡقُرَّاءُ، وَهُمۡ سَبۡعُونَ رَجُلًا، إِلَى نَاسٍ مِنَ الۡمُشۡرِكِينَ، وَبَيۡنَهُمۡ وَبَيۡنَ رَسُولِ اللهِ ﷺ عَهۡدٌ قِبَلَهُمۡ، فَظَهَرَ هَٰؤُلَاءِ الَّذِينَ كَانَ بَيۡنَهُمۡ وَبَيۡنَ رَسُولِ اللهِ ﷺ عَهۡدٌ، فَقَنَتَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بَعۡدَ الرُّكُوعِ شَهۡرًا يَدۡعُو عَلَيۡهِمۡ. [طرفه في: ١٠٠١].

4096. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Wahid menceritakan kepada kami: ‘Ashim Al-Ahwal menceritakan kepada kami. Beliau berkata:

Aku bertanya kepada Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—tentang kunut dalam salat. Beliau menjawab, “Ya, itu ada.”

Aku bertanya, “Apakah kunut itu dibaca sebelum rukuk atau setelahnya?”

Anas menjawab, “Sebelum rukuk.”

Aku berkata, “Sesungguhnya si Polan mengabarkan kepadaku dari engkau bahwa engkau mengatakan bahwa kunut dibaca setelah rukuk.”

Anas mengatakan, “Dia keliru. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—hanyalah membaca kunut setelah rukuk selama sebulan. Dahulu beliau mengutus beberapa orang yang diberi sebutan qurra` (para ahli qari). Mereka berjumlah tujuh puluh orang. (Mereka diutus) mendatangi wilayah orang-orang musyrikin, dalam keadaan ada perjanjian antara mereka dengan Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Lalu, orang-orang yang ada perjanjian antara mereka dengan Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—itu melanggar perjanjian. Kemudian Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—membaca kunut setelah rukuk selama satu bulan mendoakan kejelekan mereka.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4091 dan 4092

٤٠٩١ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنۡ إِسۡحَاقَ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَبِي طَلۡحَةَ قَالَ: حَدَّثَنِي أَنَسٌ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ بَعَثَ خَالَهُ، أَخٌ لِأُمِّ سُلَيۡمٍ، فِي سَبۡعِينَ رَاكِبًا، وَكَانَ رَئِيسَ الۡمُشۡرِكِينَ عَامِرُ بۡنُ الطُّفَيۡلِ، خَيَّرَ بَيۡنَ ثَلَاثِ خِصَالٍ، فَقَالَ: يَكُونُ لَكَ أَهۡلُ السَّهۡلِ وَلِي أَهۡلُ الۡمَدَرِ، أَوۡ أَكُونُ خَلِيفَتَكَ، أَوۡ أَغۡزُوكَ بِأَهۡلِ غَطَفَانَ بِأَلۡفٍ وَأَلۡفٍ؟ فَطُعِنَ عَامِرٌ فِي بَيۡتِ أُمِّ فُلَانٍ، فَقَالَ: غُدَّةٌ كَغُدَّةِ الۡبَكۡرِ، فِي بَيۡتِ امۡرَأَةٍ مِنۡ آلِ فُلَانٍ، ائۡتُونِي بِفَرَسِي، فَمَاتَ عَلَى ظَهۡرِ فَرَسِهِ، فَانۡطَلَقَ حَرَامٌ أَخُو أُمِّ سُلَيۡمٍ، وَهُوَ رَجُلٌ أَعۡرَجُ، وَرَجُلٌ مِنۡ بَنِي فُلَانٍ، قَالَ: كُونَا قَرِيبًا حَتَّى آتِيَهُمۡ فَإِنۡ آمَنُونِي كُنۡتُمۡ قَرِيبًا، وَإِنۡ قَتَلُونِي أَتَيۡتُمۡ أَصۡحَابَكُمۡ، فَقَالَ: أَتُؤۡمِنُونِي أُبَلِّغۡ رِسَالَةَ رَسُولِ اللهِ ﷺ؟ فَجَعَلَ يُحَدِّثُهُمۡ، وَأَوۡمَأُوا إِلَى رَجُلٍ، فَأَتَاهُ مِنۡ خَلۡفِهِ فَطَعَنَهُ - قَالَ هَمَّامٌ أَحۡسِبُهُ - حَتَّى أَنۡفَذَهُ بِالرُّمۡحِ، قَالَ: اللهُ أَكۡبَرُ، فُزۡتُ وَرَبِّ الۡكَعۡبَةِ، فَلُحِقَ الرَّجُلُ، فَقُتِلُوا كُلُّهُمۡ غَيۡرَ الۡأَعۡرَجِ، كَانَ فِي رَأۡسِ جَبَلٍ، فَأَنۡزَلَ اللهُ عَلَيۡنَا، ثُمَّ كَانَ مِنَ الۡمَنۡسُوخِ: إِنَّا قَدۡ لَقِينَا رَبَّنَا فَرَضِيَ عَنَّا وَأَرۡضَانَا. فَدَعَا النَّبِيُّ ﷺ عَلَيۡهِمۡ ثَلَاثِينَ صَبَاحًا، عَلَى رِعۡلٍ وَذَكۡوَانَ وَبَنِي لَحۡيَانَ وَعُصَيَّةَ، الَّذِينَ عَصَوُا اللهَ وَرَسُولَهُ ﷺ.

[طرفه في: ١٠٠١].

4091. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Hammam menceritakan kepada kami dari Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu Thalhah. Beliau berkata: Anas menceritakan kepadaku:

Bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengutus paman beliau (dari jalur ibu), yaitu saudara laki-laki Umu Sulaim di dalam rombongan tujuh puluh orang yang mengendarai tunggangan. Latar belakangnya adalah pemimpin orang-orang musyrik, yaitu ‘Amir bin Ath-Thufail mengajukan tiga pilihan kepada Nabi. Dia berkata, “Penduduk badui di bawah kekuasaanmu, sedangkan penduduk kota di bawah kekuasaanku, atau aku menjadi khalifahmu, atau aku akan memerangimu dengan penduduk Ghatafan, seribu orang ditambah seribu lagi?”

Setelah itu ‘Amir tertimpa penyakit taun di rumah Umu Fulan, lalu dia berkata, “Kelenjar seperti kelenjar unta muda di dalam rumah seorang wanita dari keluarga Fulan. Datangkan kudaku kemari!” Lalu dia meninggal di atas punggung kudanya.

Haram, saudara laki-laki Umu Sulaim, berangkat. Dia adalah seorang pria yang pincang. Begitu pula seorang lelaki dari bani Fulan (berangkat). Haram berkata, “Kalian berdua berada di dekatku hingga aku mendatangi mereka. Jika mereka memberiku keamanan, kalian dekat denganku. Jika mereka membunuhku, kalian datangi para sahabat kalian.”

Haram berkata, “Apakah kalian memberiku keamanan sehingga aku bisa menyampaikan risalah Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—?”

Haram mulai berbicara kepada mereka. Mereka memberi isyarat kepada seorang lelaki, lalu lelaki itu mendatangi Haram dari belakangnya lalu menikamnya. Hammam berkata: Aku mengiranya bahwa hingga tombak itu menembus tubuhnya. Haram berkata, “Allahu Akbar. Aku beruntung, demi Tuhannya Kakbah.”

Lelaki (teman Haram) dikejar, lalu mereka semua dibunuh kecuali orang yang pincang tadi. Waktu itu, dia berada di puncak gunung. Lalu Allah menurunkan wahyu tentang kami, kemudian wahyu itu mansukh. Yaitu ayat (yang artinya), “Sesungguhnya kami telah menjumpai Tuhan kami, lalu Dia meridai kami dan membuat kami rida.”

Lalu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mendoakan kejelekan mereka selama tiga puluh pagi. Yaitu kepada Ri’l, Dzakwan, bani Lahyan, dan ‘Ushayyah yang telah mendurhakai Allah dan Rasul-Nya—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.

٤٠٩٢ - حَدَّثَنِي حِبَّانُ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ: أَخۡبَرَنَا مَعۡمَرٌ قَالَ: حَدَّثَنِي ثُمَامَةُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَنَسٍ: أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بۡنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ يَقُولُ: لَمَّا طُعِنَ حَرَامُ بۡنُ مِلۡحَانَ، وَكَانَ خَالَهُ، يَوۡمَ بِئۡرِ مَعُونَةَ، قَالَ بِالدَّمِ هَكَذَا، فَنَضَحَهُ عَلَى وَجۡهِهِ وَرَأۡسِهِ، ثُمَّ قَالَ: فُزۡتُ وَرَبِّ الۡكَعۡبَةِ. [طرفه في: ١٠٠١].

4092. Hibban telah menceritakan kepadaku: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami: Ma’mar mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Tsumamah bin ‘Abdullah bin Anas menceritakan kepadaku: Bahwa beliau mendengar Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—mengatakan: Ketika Haram bin Milhan ditusuk—beliau adalah pamannya Anas (dari jalur ibu)—pada hari sumur Ma’unah, dia melakukan ini dengan darahnya. Beliau menyiramkan darahnya sendiri ke wajah dan kepalanya kemudian berkata, “Aku berhasil, demi Tuhannya Kakbah.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4088, 4089, dan 4090

٤٠٨٨ - حَدَّثَنَا أَبُو مَعۡمَرٍ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَارِثِ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡعَزِيزِ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: بَعَثَ النَّبِيُّ ﷺ سَبۡعِينَ رَجُلًا لِحَاجَةٍ، يُقَالُ لَهُمُ الۡقُرَّاءُ، فَعَرَضَ لَهُمۡ حَيَّانِ مِنۡ بَنِي سُلَيۡمٍ، رِعۡلٌ وَذَكۡوَانُ، عِنۡدَ بِئۡرٍ يُقَالُ لَهَا بِئۡرُ مَعُونَةَ، فَقَالَ الۡقَوۡمُ: وَاللهِ مَا إِيَّاكُمۡ أَرَدۡنَا، إِنَّمَا نَحۡنُ مُجۡتَازُونَ فِي حَاجَةٍ لِلنَّبِيِّ ﷺ، فَقَتَلُوهُمۡ، فَدَعَا النَّبِيُّ ﷺ عَلَيۡهِمۡ شَهۡرًا فِي صَلَاةِ الۡغَدَاةِ، وَذٰلِكَ بَدۡءُ الۡقُنُوتِ، وَمَا كُنَّا نَقۡنُتُ.

قَالَ عَبۡدُ الۡعَزِيزِ: وَسَأَلَ رَجُلٌ أَنَسًا عَنِ الۡقُنُوتِ: أَبَعۡدَ الرُّكُوعِ، أَوۡ عِنۡدَ فَرَاغٍ مِنَ الۡقِرَاءَةِ؟ قَالَ: لَا، بَلۡ عِنۡدَ فَرَاغٍ مِنَ الۡقِرَاءَةِ. [طرفه في: ١٠٠١].

4088. Abu Ma’mar telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Warits menceritakan kepada kami: ‘Abdul ‘Aziz menceritakan kepada kami dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau berkata:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengirim tujuh puluh orang untuk suatu hajat. Mereka disebut dengan qurra` (para ahli qari). Beberapa orang penduduk dua kampung dari bani Sulaim, yaitu Ri’l dan Dzakwan, mencegat mereka di dekat sebuah sumur yang disebut Bi`r Ma’unah. Qurra` itu berkata kepada mereka, “Demi Allah, bukan kalian yang kami tuju. Kami hanya ingin lewat untuk suatu keperluan yang Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—perintahkan.”

Namun, orang-orang itu malah membunuh qurra` tersebut. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mendoakan kejelekan untuk mereka selama sebulan dalam salat Subuh. Itulah awal mula kunut dan kami sebelumnya tidak melakukan kunut.

‘Abdul ‘Aziz berkata: Seseorang bertanya kepada Anas tentang kunut, “Apakah dilakukan setelah rukuk atau ketika selesai membaca surah?” Anas menjawab, “Tidak (setelah rukuk), tetapi ketika selesai membaca surah.”

٤٠٨٩ - حَدَّثَنَا مُسۡلِمٌ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ: حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عَنۡ أَنَسٍ قَالَ: قَنَتَ رَسُولُ اللهِ ﷺ شَهۡرًا بَعۡدَ الرُّكُوعِ، يَدۡعُو عَلَى أَحۡيَاءٍ مِنَ الۡعَرَبِ. [طرفه في: ١٠٠١].

4089. Muslim telah menceritakan kepada kami: Hisyam menceritakan kepada kami: Qatadah menceritakan kepada kami dari Anas. Beliau mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—membaca kunut selama sebulan setelah rukuk. Beliau mendoakan kejelekan untuk beberapa kabilah Arab.

٤٠٩٠ - حَدَّثَنِي عَبۡدُ الۡأَعۡلَى بۡنُ حَمَّادٍ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بۡنُ زُرَيۡعٍ: حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ رِعۡلًا وَذَكۡوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحۡيَانَ اسۡتَمَدُّوا رَسُولَ اللهِ ﷺ عَلَى عَدُوٍّ فَأَمَدَّهُمۡ بِسَبۡعِينَ مِنَ الۡأَنۡصَارِ، كُنَّا نُسَمِّيهِمُ الۡقُرَّاءَ فِي زَمَانِهِمۡ، كَانُوا يَحۡتَطِبُونَ بِالنَّهَارِ، وَيُصَلُّونَ بِاللَّيۡلِ، حَتَّى كَانُوا بِبِئۡرِ مَعُونَةَ قَتَلُوهُمۡ وَغَدَرُوا بِهِمۡ، فَبَلَغَ النَّبِيَّ ﷺ فَقَنَتَ شَهۡرًا يَدۡعُو فِي الصُّبۡحِ عَلَى أَحۡيَاءٍ مِنۡ أَحۡيَاءِ الۡعَرَبِ، عَلَى رِعۡلٍ وَذَكۡوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحۡيَانَ، قَالَ أَنَسٌ: فَقَرَأۡنَا فِيهِمۡ قُرۡآنًا، ثُمَّ إِنَّ ذٰلِكَ رُفِعَ: بَلِّغُوا عَنَّا قَوۡمَنَا أَنَّا لَقِينَا رَبَّنَا فَرَضِيَ عَنَّا وَأَرۡضَانَا.

4090. ‘Abdul A’la bin Hammad telah menceritakan kepadaku: Yazid bin Zurai’ menceritakan kepada kami: Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—:

Bahwa Ri’l, Dzakwan, ‘Ushayyah, dan bani Lahyan meminta bantuan pasukan kepada Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—untuk menghadapi musuh. Beliau mengirimkan bantuan tujuh puluh orang Ansar kepada mereka.

Dahulu kami menyebut tujuh puluh orang itu dengan sebutan qurra` (para ahli qari) di zaman mereka. Dahulu, mereka mencari kayu bakar di siang hari dan salat di malam hari.

(Mereka pun berangkat), ketika mereka sampai di sumur Ma’unah, orang-orang yang meminta bantuan pasukan tadi malah membunuh dan mengkhianati mereka. Kabar itu sampai kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, lalu beliau membaca kunut selama satu bulan. Beliau mendoakan kejelekan beberapa kampung Arab dalam salat Subuh. Yaitu, kepada Ri’l, Dzakwan, ‘Ushayyah, bani Lahyan.

Anas berkata: Kami dahulu membaca ayat Alquran tentang mereka, kemudian ayat itu mansukh. Yaitu ayat yang artinya: Sampaikan kabar tentang kami kepada kaum kami, bahwa kami telah berjumpa dengan Tuhan kami, lalu Dia meridai kami dan membuat kami rida.

وَعَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ حَدَّثَهُ: أَنَّ نَبِيَّ اللهِ ﷺ قَنَتَ شَهۡرًا فِي صَلَاةِ الصُّبۡحِ يَدۡعُو عَلَى أَحۡيَاءٍ مِنۡ أَحۡيَاءِ الۡعَرَبِ، عَلَى رِعۡلٍ وَذَكۡوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحۡيَانَ.

زَادَ خَلِيفَةُ: حَدَّثَنَا ابۡنُ زُرَيۡعٍ: حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، عَنۡ قَتَادَةَ: حَدَّثَنَا أَنَسٌ: أَنَّ أُولَٰئِكَ السَّبۡعِينَ مِنَ الۡأَنۡصَارِ قُتِلُوا بِبِئۡرِ مَعُونَةَ. قُرۡآنًا: كِتَابًا. نَحۡوَهُ. [طرفه في: ١٠٠١].

Dan dari Qatadah, dari Anas bin Malik. Beliau menceritakan kepadanya bahwa Nabi Muhammad—shallallahu ‘alaihi wa sallam—membaca kunut selama satu bulan ketika salat Subuh. Beliau mendoakan kejelekan beberapa kampung Arab. Yaitu kepada Ri’l, Dzakwan, ‘Ushayyah, dan bani Lahyan.

Khalifah menambahkan: Ibnu Zurai’ menceritakan kepada kami: Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah: Anas menceritakan kepada kami: Bahwa tujuh puluh orang Ansar itu dibunuh di sumur Ma’unah. Alquran maksudnya kitab. Seperti riwayat tersebut.