Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2929

٩٦ - بَابُ قِتَالِ الَّذِينَ يَنۡتَعِلُونَ الشَّعَرَ
96. Bab perang melawan orang-orang yang memakai sepatu bulu


٢٩٢٩ - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ: قَالَ الزُّهۡرِيُّ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ الۡمُسَيَّبِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا قَوۡمًا نِعَالُهُمُ الشَّعَرُ، وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا قَوۡمًا كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الۡمَجَانُّ الۡمُطَرَّقَةُ).

قَالَ سُفۡيَانُ: وَزَادَ فِيهِ أَبُو الزِّنَادِ، عَنِ الۡأَعۡرَجِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رِوَايَةً: (صِغَارَ الۡأَعۡيُنِ، ذُلۡفَ الۡأُنُوفِ، كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الۡمَجَانُّ الۡمُطۡرَقَةُ). [طرفه في: ٢٩٢٨].

2929. ‘Ali bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami: Az-Zuhri berkata dari Sa’id bin Al-Musayyab, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Hari kiamat tidak akan terjadi hingga kalian memerangi suatu kaum yang sepatunya terbuat dari bulu. Hari kiamat juga tidak akan terjadi hingga kalian memerangi suatu kaum yang memiliki wajah seperti perisai berlapis kulit.”

Sufyan berkata: Abu Az-Zinad menambahkan padanya, dari Al-A’raj, dari Abu Hurairah secara riwayat, “Matanya kecil, hidungnya pesek, wajahnya seakan-akan perisai berlapis kulit.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2927 dan 2928

٩٥ - بَابُ قِتَالِ التُّرۡكِ
95. Bab perang melawan Turki


٢٩٢٧ - حَدَّثَنَا أَبُو النُّعۡمَانِ: حَدَّثَنَا جَرِيرُ بۡنُ حَازِمٍ قَالَ: سَمِعۡتُ الۡحَسَنَ يَقُولُ: حَدَّثَنَا عَمۡرُو بۡنُ تَغۡلِبَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (إِنَّ مِنۡ أَشۡرَاطِ السَّاعَةِ أَنۡ تُقَاتِلُوا قَوۡمًا يَنۡتَعِلُونَ نِعَالَ الشَّعَرِ، وَإِنَّ مِنۡ أَشۡرَاطِ السَّاعَةِ أَنۡ تُقَاتِلُوا قَوۡمًا عِرَاضَ الۡوُجُوهِ، كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الۡمَجَانُّ الۡمُطَرَّقَةُ). [الحديث ٢٩٢٧ - طرفه في: ٣٥٩٢].

2927. Abu An-Nu’man telah menceritakan kepada kami: Jarir bin Hazim menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar Al-Hasan berkata: ‘Amr bin Taghlib menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sesungguhnya di antara tanda hari kiamat adalah kalian memerangi suatu kaum yang memakai sandal bulu. Sesungguhnya di antara tanda hari kiamat adalah kalian memerangi suatu kaum yang bermuka lebar dan tebal. Muka mereka seakan-akan perisai yang berlapis kulit.”

٢٩٢٨ - حَدَّثَنَا سَعِيدُ بۡنُ مُحَمَّدٍ: حَدَّثَنَا يَعۡقُوبُ: حَدَّثَنَا أَبِي، عَنۡ صَالِحٍ، عَنِ الۡأَعۡرَجِ قَالَ: قَالَ أَبُو هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا التُّرۡكَ، صِغَارَ الۡأَعۡيُنِ، حُمۡرَ الۡوُجُوهِ، ذُلۡفَ الۡأُنُوفِ، كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الۡمَجَانُّ الۡمُطَرَّقَةُ، وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا قَوۡمًا نِعَالُهُمُ الشَّعَرُ). [الحديث ٢٩٢٨ - أطرافه في: ٢٩٢٩، ٣٥٨٧، ٣٥٩٠، ٣٥٩١].

2928. Sa’id bin Muhammad telah menceritakan kepada kami: Ya’qub menceritakan kepada kami: Ayahku menceritakan kepada kami dari Shalih, dari Al-A’raj. Beliau berkata: Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—berkata: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Hari kiamat tidak terjadi hingga kalian memerangi Turki. Mereka bermata kecil, berwajah kemerahan, berhidung pesek, wajah mereka seakan-akan perisai berlapis kulit. Hari kiamat juga tidak terjadi hingga kalian memerangi suatu kaum yang memakai sandal bulu.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2925 dan 2926

٩٤ - بَابُ قِتَالِ الۡيَهُودِ
94. Bab perang melawan Yahudi


٢٩٢٥ - حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ بۡنُ مُحَمَّدٍ الۡفَرۡوِيُّ: حَدَّثَنَا مَالِكٌ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (تُقَاتِلُونَ الۡيَهُودَ، حَتَّى يَخۡتَبِىءَ أَحَدُهُمۡ وَرَاءَ الۡحَجَرِ، فَيَقُولُ: يَا عَبۡدَ اللهِ، هٰذَا يَهُودِيٌّ وَرَائِي فَاقۡتُلۡهُ). [الحديث ٢٩٢٥ - طرفه في: ٣٥٩٣].

2925. Ishaq bin Muhammad Al-Farwi telah menceritakan kepada kami: Malik menceritakan kepada kami dari Nafi’, dari ‘Abdullah bin ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Kalian akan memerangi Yahudi sampai salah seorang mereka akan bersembunyi di belakang batu. Lalu batu itu akan berkata, ‘Wahai hamba Allah, ini ada seorang Yahudi di belakangku, bunuhlah ia!’”

٢٩٢٦ - حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ: أَخۡبَرَنَا جَرِيرٌ، عَنۡ عُمَارَةَ بۡنِ الۡقَعۡقَاعِ، عَنۡ أَبِي زُرۡعَةَ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ قَالَ: (لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا الۡيَهُودَ، حَتَّى يَقُولَ الۡحَجَرُ وَرَاءَهُ الۡيَهُودِيُّ: يَا مُسۡلِمُ، هٰذَا يَهُودِيٌّ وَرَائِي فَاقۡتُلۡهُ).

2926. Ishaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami: Jarir mengabarkan kepada kami dari ‘Umarah bin Al-Qa’qa’, dari Abu Zur’ah, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—, dari Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi hingga kalian memerangi Yahudi. Sampai batu yang di belakangnya ada orang Yahudi, akan berkata, ‘Wahai muslim, ini ada orang Yahudi di belakangku. Bunuh dia!’”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2924

٩٣ - بَابُ مَا قِيلَ فِي قِتَالِ الرُّومِ
93. Bab riwayat yang menyebutkan perang melawan Romawi


٢٩٢٤ - حَدَّثَنِي إِسۡحَاقُ بۡنُ يَزِيدَ الدِّمَشۡقِيُّ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ حَمۡزَةَ قَالَ: حَدَّثَنِي ثَوۡرُ بۡنُ يَزِيدَ، عَنۡ خَالِدِ بۡنِ مَعۡدَانَ: أَنَّ عُمَيۡرَ بۡنَ الۡأَسۡوَدِ الۡعَنۡسِيَّ حَدَّثَهُ: أَنَّهُ أَتَى عُبَادَةَ بۡنَ الصَّامِتِ، وَهُوَ نَازِلٌ فِي سَاحِلِ حِمۡصَ، وَهُوَ فِي بِنَاءٍ لَهُ، وَمَعَهُ أُمُّ حَرَامٍ، قَالَ عُمَيۡرٌ: فَحَدَّثَتۡنَا أُمُّ حَرَامٍ: أَنَّهَا سَمِعَتِ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: (أَوَّلُ جَيۡشٍ مِنۡ أُمَّتِي يَغۡزُونَ الۡبَحۡرَ قَدۡ أَوۡجَبُوا) قَالَتۡ أُمُّ حَرَامٍ: قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ أَنَا فِيهِمۡ؟ قَالَ: (أَنۡتِ فِيهِمۡ)، ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (أَوَّلُ جَيۡشٍ مِنۡ أُمَّتِي يَغۡزُونَ مَدِينَةَ قَيۡصَرَ مَغۡفُورٌ لَهُمۡ). فَقُلۡتُ: أَنَا فِيهِمۡ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: (لَا).

2924. Ishaq bin Yazid Ad-Dimasyqi telah menceritakan kepadaku: Yahya bin Hamzah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Tsaur bin Yazid menceritakan kepadaku dari Khalid bin Ma’dan: Bahwa ‘Umair bin Al-Aswad Al-‘Ansi menceritakan kepadanya: Beliau mendatangi ‘Ubadah bin Ash-Shamit ketika sedang singgah di pesisir Homs. Beliau sedang berada di sebuah bangunan miliknya bersama dengan Umu Haram. ‘Umair berkata: Umu Haram menceritakan kepada kami:

Beliau mendengar Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Pasukan pertama dari umatku yang berperang di lautan telah pasti (mendapat ampunan dan rahmat).”

Umu Haram berkata: Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah aku termasuk mereka?”

Nabi menjawab, “Engkau termasuk mereka.”

Kemudian Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata, “Pasukan pertama dari umatku yang berperang ke kota Qaishar akan diampuni.”

Aku bertanya, “Apakah aku termasuk mereka, wahai Rasulullah?”

Nabi menjawab, “Tidak.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2921 dan 2922

٢٩٢١ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى عَنۡ شُعۡبَةَ: أَخۡبَرَنِي قَتَادَةُ: أَنَّ أَنَسًا حَدَّثَهُمۡ قَالَ: رَخَّصَ النَّبِيُّ ﷺ لِعَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ عَوۡفٍ وَالزُّبَيۡرِ بۡنِ الۡعَوَّامِ فِي حَرِيرٍ. [طرفه في: ٢٩١٩].

2921. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Yahya menceritakan kepada kami dari Syu’bah: Qatadah mengabarkan kepadaku bahwa Anas menceritakan kepada mereka. Beliau mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memberi rukhsah kepada ‘Abdurrahman bin ‘Auf dan Az-Zubair untuk memakai kain sutra.

٢٩٢٢ - حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بۡنُ بَشَّارٍ: حَدَّثَنَا غُنۡدَرٌ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، سَمِعۡتُ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسٍ. رَخَّصَ، أَوۡ رُخِّصَ لِحِكَّةٍ بِهِمَا. [طرفه في: ٢٩١٩].

2922. Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepadaku: Ghundar menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami: Aku mendengar Qatadah dari Anas. Nabi memberi rukhsah atau mereka berdua diberi rukhsah karena penyakit gatal yang mereka derita.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2919 dan 2920

٩١ - بَابُ الۡحَرِيرِ فِي الۡحَرۡبِ
91. Bab kain sutra dalam perang


٢٩١٩ - حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ الۡمِقۡدَامِ: حَدَّثَنَا خَالِدٌ: حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، عَنۡ قَتَادَةَ: أَنَّ أَنَسًا حَدَّثَهُمۡ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ رَخَّصَ لِعَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ بۡنِ عَوۡفٍ وَالزُّبَيۡرِ فِي قَمِيصٍ مِنۡ حَرِيرٍ، مِنۡ حِكَّةٍ كَانَتۡ بِهِمَا. [الحديث ٢٩١٩ - أطرافه في: ٢٩٢٠، ٢٩٢١، ٢٩٢٢، ٥٨٣٩].

2919. Ahmad bin Al-Miqdam telah menceritakan kepada kami: Khalid menceritakan kepada kami: Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah: Bahwa Anas menceritakan kepada mereka bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memberi rukhsah untuk ‘Abdurrahman bin ‘Auf dan Az-Zubair memakai gamis dari sutra karena penyakit gatal yang mereka derita.

٢٩٢٠ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡوَلِيدِ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسٍ. حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ سِنَانٍ: حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ عَبۡدَ الرَّحۡمٰنِ بۡنَ عَوۡفٍ وَالزُّبَيۡرَ: شَكَوَا إِلَى النَّبِيِّ ﷺ - يَعۡنِي الۡقَمۡلَ - فَأَرۡخَصَ لَهُمَا فِي الۡحَرِيرِ، فَرَأَيۡتُهُ عَلَيۡهِمَا فِي غَزَاةٍ. [طرفه في: ٢٩١٩].

2920. Abu Al-Walid telah menceritakan kepada kami: Hammam menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas. Muhammad bin Sinan telah menceritakan kepada kami: Hammam menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—: Bahwa ‘Abdurrahman bin ‘Auf dan Az-Zubair mengeluhkan kutu kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, lalu beliau memberikan rukhsah kepada keduanya untuk memakai sutra. Aku melihat keduanya memakai kain sutra dalam suatu peperangan.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2915, 2916, dan 2917

٨٩ - بَابُ مَا قِيلَ فِي دِرۡعِ النَّبِيِّ ﷺ وَالۡقَمِيصِ فِي الۡحَرۡبِ
89. Bab riwayat tentang baju besi dan gamis Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dalam perang


وَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (أَمَّا خَالِدٌ فَقَدِ احۡتَبَسَ أَدۡرَاعَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ).

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Adapun Khalid, dia telah mewakafkan baju-baju besinya di jalan Allah.”

٢٩١٥ - حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَهَّابِ: حَدَّثَنَا خَالِدٌ، عَنۡ عِكۡرِمَةَ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ وَهُوَ فِي قُبَّةٍ: (اللّٰهُمَّ إِنِّي أَنۡشُدُكَ عَهۡدَكَ وَوَعۡدَكَ، اللّٰهُمَّ إِنۡ شِئۡتَ لَمۡ تُعۡبَدۡ بَعۡدَ الۡيَوۡمِ). فَأَخَذَ أَبُو بَكۡرٍ بِيَدِهِ فَقَالَ: حَسۡبُكَ يَا رَسُولَ اللهِ، فَقَدۡ أَلۡحَحۡتَ عَلَى رَبِّكَ، وَهُوَ فِي الدِّرۡعِ، فَخَرَجَ وَهُوَ يَقُولُ: ﴿سَيُهۡزَمُ الۡجَمۡعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ ۞ بَلِ السَّاعَةُ مَوۡعِدُهُمۡ وَالسَّاعَةُ أَدۡهَى وَأَمَرُّ﴾ [القمر: ٤٥، ٤٦]. وَقَالَ وُهَيۡبٌ: حَدَّثَنَا خَالِدٌ: يَوۡمَ بَدۡرٍ.

[الحديث ٢٩١٥ - أطرافه في: ٣٩٥٣، ٤٨٧٥، ٤٨٧٧].

2915. Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepadaku: ‘Abdul Wahhab menceritakan kepada kami: Khalid menceritakan kepada kami dari ‘Ikrimah, dari Ibnu ‘Abbas—radhiyallahu ‘anhuma—. Beliau mengatakan:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda ketika berada di dalam sebuah kemah, “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta janji-Mu. Ya Allah, jika Engkau menginginkan (kebinasaan kaum mukminin), Engkau tidak akan diibadahi setelah hari ini.”

Abu Bakr memegang tangan Nabi seraya berkata, “Sudah cukup wahai Rasulullah. Sungguh engkau telah banyak dan sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhanmu.”

Ketika itu Rasulullah sedang memakai baju besi, lalu beliau keluar seraya berkata, “Barisan mereka akan tercerai-berai dan mereka akan berbalik mundur. Bahkan hari kiamat adalah hari yang dijanjikan untuk mereka, sedangkan hari kiamat itu lebih dahsyat dan lebih getir.” (QS. Al-Qamar: 45-46).

Wuhaib berkata: Khalid menceritakan kepada kami: Pada hari Badr.

٢٩١٦ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ كَثِيرٍ: أَخۡبَرَنَا سُفۡيَانُ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنِ الۡأَسۡوَدِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ ﷺ وَدِرۡعُهُ مَرۡهُونَةٌ عِنۡدَ يَهُودِيٍّ، بِثَلَاثِينَ صَاعًا مِنۡ شَعِيرٍ.

وَقَالَ يَعۡلَى: حَدَّثَنَا الۡأَعۡمَشُ: دِرۡعٌ مِنۡ حَدِيدٍ‏.‏ وَقَالَ مُعَلًّى: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَاحِدِ: حَدَّثَنَا الۡأَعۡمَشُ، وَقَالَ: رَهَنَهُ دِرۡعًا مِنۡ حَدِيدٍ. [طرفه في: ٢٠٦٨].

2916. Muhammad bin Katsir telah menceritakan kepada kami: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Al-A’masy, dari Ibrahim, dari Al-Aswad, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—wafat dalam keadaan baju perangnya digadaikan kepada seorang Yahudi dengan tiga puluh sha’ barli.

Ya’la berkata: Al-A’masy menceritakan kepada kami: Baju perang dari besi.

Mu’alla berkata: ‘Abdul Wahid menceritakan kepada kami: Al-A’masy menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Beliau Beliau menggadaikannya dengan baju perang dari besi.

٢٩١٧ - حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا وُهَيۡبٌ: حَدَّثَنَا ابۡنُ طَاوُسٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (مَثَلُ الۡبَخِيلِ وَالۡمُتَصَدِّقِ، مَثَلُ رَجُلَيۡنِ عَلَيۡهِمَا جُبَّتَانِ مِنۡ حَدِيدٍ، قَدِ اضۡطَرَّتۡ أَيۡدِيَهُمَا إِلَى تَرَاقِيهِمَا، فَكُلَّمَا هَمَّ الۡمُتَصَدِّقُ بِصَدَقَتِهِ اتَّسَعَتۡ عَلَيۡهِ حَتَّى تُعَفِّيَ أَثَرَهُ، وَكُلَّمَا هَمَّ الۡبَخِيلُ بِالصَّدَقَةِ انۡقَبَضَتۡ كُلُّ حَلۡقَةٍ إِلَى صَاحِبَتِهَا وَتَقَلَّصَتۡ عَلَيۡهِ، وَانۡضَمَّتۡ يَدَاهُ إِلَى تَرَاقِيهِ) فَسَمِعَ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: (فَيَجۡتَهِدُ أَنۡ يُوَسِّعَهَا فَلَا تَتَّسِعُ).

2917. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Wuhaib menceritakan kepada kami: Ibnu Thawus menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.

Beliau bersabda, “Permisalan orang yang bakhil dan orang yang gemar bersedekah seperti dua orang yang memakai jubah dari besi yang sempit sehingga tangan-tangan mereka tertarik ke arah tulang selangka mereka. Setiap kali orang yang bersedekah bermaksud mengeluarkan sedekahnya, jubah itu menjadi longgar sampai-sampai jubah tersebut dapat menghapus jejak langkahnya. Setiap kali orang yang bakhil bermaksud mengeluarkan sedekah, seluruh lingkar jubahnya akan menyusut dan menyempitkan pemakainya, serta kedua tangannya akan menempel ke tulang selangkanya.”

Lalu Abu Hurairah mendengar Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Dia berusaha keras untuk melonggarkan jubahnya namun tidak bisa longgar.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2913

٨٧ - بَابُ تَفَرُّقِ النَّاسِ عَنِ الۡإِمَامِ عِنۡدَ الۡقَائِلَةِ، وَالۡاِسۡتِظۡلَالِ بِالشَّجَرِ
87. Bab berpisahnya pasukan dengan pemimpin ketika istirahat siang dan mencari naungan di bawah pohon


٢٩١٣ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ: حَدَّثَنَا سِنَانُ بۡنُ أَبِي سِنَانٍ وَأَبُو سَلَمَةَ: أَنَّ جَابِرًا أَخۡبَرَهُ.

حَدَّثَنَا مُوسَى بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ: حَدَّثَنَا إِبۡرَاهِيمُ بۡنُ سَعۡدٍ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ شِهَابٍ، عَنۡ سِنَانِ بۡنِ أَبِي سِنَانٍ الدُّؤَلِيِّ: أَنَّ جَابِرَ بۡنَ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا أَخۡبَرَهُ: أَنَّهُ غَزَا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ، فَأَدۡرَكَتۡهُمُ الۡقَائِلَةُ فِي وَادٍ كَثِيرِ الۡعِضَاهِ، فَتَفَرَّقَ النَّاسُ فِي الۡعِضَاهِ يَسۡتَظِلُّونَ بِالشَّجَرِ، فَنَزَلَ النَّبِيُّ ﷺ تَحۡتَ شَجَرَةٍ فَعَلَّقَ بِهَا سَيۡفَهُ، ثُمَّ نَامَ، فَاسۡتَيۡقَظَ وَعِنۡدَهُ رَجُلٌ وَهُوَ لَا يَشۡعُرُ بِهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (إِنَّ هٰذَا اخۡتَرَطَ سَيۡفِي، فَقَالَ: مَنۡ يَمۡنَعُكَ؟ قُلۡتُ: اللهُ، فَشَامَ السَّيۡفَ، فَهَا هُوَ ذَا جَالِسٌ). ثُمَّ لَمۡ يُعَاقِبۡهُ. [طرفه في: ٢٩١٠].

2913. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri: Sinan bin Abu Sinan dan Abu Salamah menceritakan kepada kami bahwa Jabir mengabarkan kepadanya. Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami: Ibrahim bin Sa’d menceritakan kepada kami: Ibnu Syihab mengabarkan kepada kami dari Sinan bin Abu Sinan Ad-Duali bahwa Jabir bin ‘Abdullah—radhiyallahu ‘anhuma—mengabarkan kepadanya:

Bahwa beliau pernah berperang bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Waktu istirahat siang tiba ketika mereka berada di suatu lembah yang banyak pohonnya. Para sahabat berpencar di pepohonan untuk mencari naungan pohon. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—singgah di bawah sebuah pohon lalu menggantungkan pedangnya di pohon tersebut. Kemudian beliau tidur. Lalu beliau bangun dalam keadaan di dekat beliau sudah ada seorang lelaki yang beliau tidak sadari kedatangannya.

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sungguh orang ini tadi mencuri pedangku. Lalu dia berkata, ‘Siapa yang dapat melindungimu?’ Aku jawab, ‘Allah.’ Lalu dia menyarungkan pedang tersebut. Ini orangnya sedang duduk.”

Kemudian Nabi tidak menghukumnya.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2912

٨٦ - بَابُ مَنۡ لَمۡ يَرَ كَسۡرَ السِّلَاحِ عِنۡدَ الۡمَوۡتِ
86. Bab barang siapa yang tidak berpendapat mematahkan senjata ketika meninggal


٢٩١٢ - حَدَّثَنَا عَمۡرُو بۡنُ عَبَّاسٍ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ، عَنۡ سُفۡيَانَ، عَنۡ أَبِي إِسۡحَاقَ، عَنۡ عَمۡرِو بۡنِ الۡحَارِثِ قَالَ: مَا تَرَكَ النَّبِيُّ ﷺ إِلَّا سِلَاحَهُ، وَبَغۡلَةً بَيۡضَاءَ، وَأَرۡضًا جَعَلَهَا صَدَقَةً.

[طرفه في: ٢٧٣٩].

2912. ‘Amr bin ‘Abbas telah menceritakan kepada kami: ‘Abdurrahman menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Abu Ishaq, dari ‘Amr bin Al-Harits. Beliau berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tidak meninggalkan kecuali senjata, seekor bagal putih, dan tanah yang telah beliau sedekahkan.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2910

٨٤ - بَابُ مَنۡ عَلَّقَ سَيۡفَهُ بِالشَّجَرِ فِي السَّفَرِ عِنۡدَ الۡقَائِلَةِ
84. Bab barang siapa menggantungkan pedangnya di pohon ketika istirahat siang dalam safar


٢٩١٠ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ قَالَ: حَدَّثَنِي سِنَانُ بۡنُ أَبِي سِنَانٍ الدُّؤَلِيُّ وَأَبُو سَلَمَةَ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ: أَنَّ جَابِرَ بۡنَ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا أَخۡبَرَ: أَنَّهُ غَزَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ قِبَلَ نَجۡدٍ، فَلَمَّا قَفَلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ قَفَلَ مَعَهُ، فَأَدۡرَكَتۡهُمُ الۡقَائِلَةُ فِي وَادٍ كَثِيرِ الۡعِضَاهِ، فَنَزَلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ وَتَفَرَّقَ النَّاسُ يَسۡتَظِلُّونَ بِالشَّجَرِ، فَنَزَلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ تَحۡتَ سَمُرَةٍ وَعَلَّقَ بِهَا سَيۡفَهُ، وَنِمۡنَا نَوۡمَةً، فَإِذَا رَسُولُ اللهِ ﷺ يَدۡعُونَا، وَإِذَا عِنۡدَهُ أَعۡرَابِيٌّ، فَقَالَ: (إِنَّ هٰذَا اخۡتَرَطَ عَلَيَّ سَيۡفِي وَأَنَا نَائِمٌ، فَاسۡتَيۡقَظۡتُ وَهُوَ فِي يَدِهِ صَلۡتًا، فَقَالَ: مَنۡ يَمۡنَعُكَ مِنِّي؟ فَقُلۡتُ: اللهُ ثَلَاثًا). وَلَمۡ يُعَاقِبۡهُ وَجَلَسَ. [الحديث ٢٩١٠ - أطرافه في: ٢٩١٣، ٤١٣٤، ٤١٣٥، ٤١٣٦].

2910. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri. Beliau berkata: Sinan bin Abu Sinan Ad-Duali dan Abu Salamah bin ‘Abdurrahman menceritakan kepadaku bahwa Jabir bin ‘Abdullah—radhiyallahu ‘anhuma—mengabarkan:

Beliau pernah berperang bersama Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—ke arah Najd. Ketika Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—kembali, Jabir kembali bersama beliau. Waktu istirahat siang tiba ketika mereka berada di suatu lembah yang banyak pohonnya. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—singgah dan para sahabat berpencar mencari naungan pohon. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—singgah di bawah pohon Samur dan beliau menggantungkan pedangnya di pohon tersebut. Kami tidur beberapa saat. Tiba-tiba Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memanggil kami dan ternyata di dekat beliau sudah ada seorang badui.

Beliau bersabda, “Sungguh orang ini tadi mencuri pedangku ketika aku tidur. Lalu aku terbangun dalam keadaan pedangku sudah berada di tangannya terhunus. Lalu dia berkata, ‘Siapa yang dapat menyelamatkanmu dariku?’ Aku jawab, ‘Allah.’ Sebanyak tiga kali.”

Rasulullah tidak menghukumnya dan dia duduk.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2909

٨٣ - بَابُ حِلۡيَةِ السُّيُوفِ
83. Bab hiasan pedang


٢٩٠٩ - حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ مُحَمَّدٍ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ: أَخۡبَرَنَا الۡأَوۡزَاعِيُّ قَالَ: سَمِعۡتُ سُلَيۡمَانَ بۡنَ حَبِيبٍ قَالَ: سَمِعۡتُ أَبَا أُمَامَةَ يَقُولُ: لَقَدۡ فَتَحَ الۡفُتُوحَ قَوۡمٌ، مَا كَانَتۡ حِلۡيَةُ سُيُوفِهِمِ الذَّهَبَ وَلَا الۡفِضَّةَ، إِنَّمَا كَانَتۡ حِلۡيَتُهُمُ الۡعَلَابِيَّ وَالۡآنُكَ وَالۡحَدِيدَ.

2909. Ahmad bin Muhammad telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami: Al-Auza’i mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar Sulaiman bin Habib berkata: Aku mendengar Abu Umamah mengatakan: Suatu kaum telah menaklukkan berbagai wilayah. Hiasan pedang-pedang mereka ketika itu bukanlah emas, bukan pula perak. Hiasan pedang mereka waktu itu hanyalah kulit, timah, atau besi.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2908

٨٢ - بَابُ الۡحَمَائِلِ وَتَعۡلِيقِ السَّيۡفِ بِالۡعُنُقِ
82. Bab tali selempang pedang dan menggantungkan pedang di leher


٢٩٠٨ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بۡنُ زَيۡدٍ، عَنۡ ثَابِتٍ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ أَحۡسَنَ النَّاسِ، وَأَشۡجَعَ النَّاسِ، وَلَقَدۡ فَزِعَ أَهۡلُ الۡمَدِينَةِ لَيۡلَةً، فَخَرَجُوا نَحۡوَ الصَّوۡتِ، فَاسۡتَقۡبَلَهُمُ النَّبِيُّ ﷺ وَقَدِ اسۡتَبۡرَأَ الۡخَبَرَ، وَهُوَ عَلَى فَرَسٍ لِأَبِي طَلۡحَةَ عُرۡيٍ، وَفِي عُنُقِهِ السَّيۡفُ، وَهُوَ يَقُولُ: (لَمۡ تُرَاعُوا، لَمۡ تُرَاعُوا). ثُمَّ قَالَ: (وَجَدۡنَاهُ بَحۡرًا). أَوۡ قَالَ: (إِنَّهُ لَبَحۡرٌ). [طرفه في: ٢٦٢٧].

2908. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Tsabit, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—adalah manusia paling baik dan paling pemberani. Suatu malam, penduduk Madinah ketakutan. Mereka keluar ke arah sumber suara (yang menakutkan tersebut). Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—(pulang) menemui mereka dalam keadaan beliau sudah mengecek kabar itu. Beliau berada di atas seekor kuda tanpa pelana milik Abu Thalhah. Di leher beliau, tergantung sebilah pedang. Beliau bersabda, “Kalian tidak usah takut. Kalian tidak usah takut.”

Kemudian beliau bersabda, “Kami mendapati kuda ini kuat larinya.” Atau beliau bersabda, “Sungguh kuda ini kuat larinya.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2904 dan 2905

٢٩٠٤ - حَدَّثَنَا عَلِيُّ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ عَمۡرٍو، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنۡ مَالِكِ بۡنِ أَوۡسِ بۡنِ الۡحَدَثَانِ، عَنۡ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كَانَتۡ أَمۡوَالُ بَنِي النَّضِيرِ مِمَّا أَفَاءَ اللهُ عَلَى رَسُولِهِ ﷺ، مِمَّا لَمۡ يُوجِفِ الۡمُسۡلِمُونَ عَلَيۡهِ بِخَيۡلٍ وَلَا رِكَابٍ، فَكَانَتۡ لِرَسُولِ اللهِ ﷺ خَاصَّةً، وَكَانَ يُنۡفِقُ عَلَى أَهۡلِهِ نَفَقَةَ سَنَتِهِ، ثُمَّ يَجۡعَلُ مَا بَقِيَ فِي السِّلَاحِ وَالۡكُرَاعِ عُدَّةً فِي سَبِيلِ اللهِ.

[الحديث ٢٩٠٤ - أطرافه في: ٣٠٩٤، ٤٠٣٣، ٤٨٨٥، ٥٣٥٧، ٥٣٥٨، ٦٧٢٨، ٧٣٠٥].

2904. ‘Ali bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Amr, dari Az-Zuhri, dari Malik bin Aus bin Al-Hadatsan, dari ‘Umar—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Harta bani An-Nadhir adalah di antara harta fai yang Allah berikan kepada Rasul-Nya—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, yaitu harta yang diperoleh kaum muslimin tanpa mengerahkan kuda atau unta. Harta fai tersebut khusus untuk Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau memberi nafkah keluarganya untuk satu tahun kemudian sisanya beliau alokasikan untuk persenjataan dan kuda-kuda dalam rangka persiapan jihad di jalan Allah.

٢٩٠٥ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى، عَنۡ سُفۡيَانَ قَالَ: حَدَّثَنِي سَعۡدُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ شَدَّادٍ، عَنۡ عَلِيٍّ.

حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ سَعۡدِ بۡنِ إِبۡرَاهِيمَ قَالَ: حَدَّثَنِي عَبۡدُ اللهِ بۡنُ شَدَّادٍ قَالَ: سَمِعۡتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ يَقُولُ: مَا رَأَيۡتُ النَّبِيَّ ﷺ يُفَدِّي رَجُلًا بَعۡدَ سَعۡدٍ، سَمِعۡتُهُ يَقُولُ: (ارۡمِ فِدَاكَ أَبِي وَأُمِّي). [الحديث ٢٩٠٥ - أطرافه في: ٤٠٥٨، ٤٠٥٩، ٦١٨٤].

2905. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Yahya menceritakan kepada kami dari Sufyan. Beliau berkata: Sa’d bin Ibrahim menceritakan kepadaku dari ‘Abdullah bin Syaddad, dari ‘Ali.

Qabishah telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari Sa’d bin Ibrahim. Beliau berkata: ‘Abdullah bin Syaddad menceritakan kepadaku. Beliau berkata: Aku mendengar ‘Ali—radhiyallahu ‘anhu—mengatakan: Aku tidak melihat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pernah mengucapkan ungkapan penebusan untuk seseorang selain kepada Sa’d. Aku mendengar beliau bersabda, “Tembakkan panahmu! Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2902

٨٠ - بَابُ الۡمِجَنِّ وَمَنۡ يَتَتَرَّسُ بِتُرۡسِ صَاحِبِهِ
80. Bab perisai dan barang siapa bertameng dengan tameng temannya


٢٩٠٢ - حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ مُحَمَّدٍ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ: أَخۡبَرَنَا الۡأَوۡزَاعِيُّ، عَنۡ إِسۡحَاقَ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَبِي طَلۡحَةَ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كَانَ أَبُو طَلۡحَةَ يَتَتَرَّسُ مَعَ النَّبِيِّ ﷺ بِتُرۡسٍ وَاحِدٍ، وَكَانَ أَبُو طَلۡحَةَ حَسَنَ الرَّمۡيِ، فَكَانَ إِذَا رَمَى تَشَرَّفَ النَّبِيُّ ﷺ فَيَنۡظُرُ إِلَى مَوۡضِعِ نَبۡلِهِ. [طرفه في: ٢٨٨٠].

2902. Ahmad bin Muhammad telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami: Al-Auza’i mengabarkan kepada kami dari Ishaq bin ‘Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Dahulu, Abu Thalhah bertameng bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menggunakan satu tameng. Abu Thalhah adalah seorang pemanah yang baik. Apabila beliau telah memanah, Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melihat ke tempat panah tersebut menancap.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2901

٧٩ - بَابُ اللَّهۡوِ بِالۡحِرَابِ وَنَحۡوِهَا
79. Bab permainan menggunakan sangkur dan semacamnya


٢٩٠١ - حَدَّثَنَا إِبۡرَاهِيمُ بۡنُ مُوسَى قَالَ: أَخۡبَرَنَا هِشَامٌ، عَنۡ مَعۡمَرٍ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ، عَنِ ابۡنِ الۡمُسَيَّبِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: بَيۡنَا الۡحَبَشَةُ يَلۡعَبُونَ عِنۡدَ النَّبِيِّ ﷺ بِحِرَابِهِمۡ دَخَلَ عُمَرُ، فَأَهۡوَى إِلَى الۡحَصَى فَحَصَبَهُمۡ بِهَا، فَقَالَ: (دَعۡهُمۡ يَا عُمَرُ). وَزَادَ عَلِيٌّ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّزَّاقِ: أَخۡبَرَنَا مَعۡمَرٌ: فِي الۡمَسۡجِدِ.

2901. Ibrahim bin Musa telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Hisyam mengabarkan kepada kami dari Ma’mar, dari Az-Zuhri, dari Ibnu Al-Musayyab, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain-main menggunakan sangkur-sangkur mereka di dekat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, ‘Umar masuk. ‘Umar beranjak mengambil kerikil lalu dengan itu beliau melempari mereka. Nabi bersabda, “Biarkan mereka, wahai ‘Umar!”

‘Ali menambahkan: ‘Abdurrazzaq menceritakan kepada kami: Ma’mar mengabarkan kepada kami: di dalam masjid.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2899 dan 2900

٧٨ - بَابُ التَّحۡرِيضِ عَلَى الرَّمۡيِ
78. Bab anjuran memanah


وَقَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿وَأَعِدُّوا لَهُمۡ مَا اسۡتَطَعۡتُمۡ مِنۡ قُوَّةٍ وَمِنۡ رِبَاطِ الۡخَيۡلِ تُرۡهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللهِ وَعَدُوَّكُمۡ﴾ [الۡأنفال: ٦٠].

Dan firman Allah taala, “Persiapkan kekuatan yang kalian sanggupi dan kuda-kuda yang ditambat untuk berperang untuk menghadapi mereka sehingga dengan itu kalian akan menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian.” (QS. Al-Anfal: 60).

٢٨٩٩ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مَسۡلَمَةَ: حَدَّثَنَا حَاتِمُ بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ، عَنۡ يَزِيدَ بۡنِ أَبِي عُبَيۡدٍ قَالَ: سَمِعۡتُ سَلَمَةَ بۡنَ الۡأَكۡوَعِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ ﷺ عَلَى نَفَرٍ مِنۡ أَسۡلَمَ يَنۡتَضِلُونَ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (ارۡمُوا بَنِي إِسۡمَاعِيلَ، فَإِنَّ أَبَاكُمۡ كَانَ رَامِيًا، ارۡمُوا وَأَنَا مَعَ بَنِي فُلَانٍ). قَالَ: فَأَمۡسَكَ أَحَدُ الۡفَرِيقَيۡنِ بِأَيۡدِيهِمۡ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَا لَكُمۡ لَا تَرۡمُونَ؟) قَالُوا: كَيۡفَ نَرۡمِي وَأَنۡتَ مَعَهُمۡ؟ قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (ارۡمُوا فَأَنَا مَعَكُمۡ كُلِّكُمۡ). [الحديث ٢٨٩٩ - طرفاه في: ٣٣٧٣، ٣٥٠٧].

2899. ‘Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami: Hatim bin Isma’il menceritakan kepada kami dari Yazid bin Abu ‘Ubaid. Beliau berkata: Aku mendengar Salamah bin Al-Akwa’—radhiyallahu ‘anhu—mengatakan:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melewati beberapa orang dari kabilah Aslam sedang berlomba memanah. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Memanahlah wahai bani Isma’il! Karena ayah kalian dahulu adalah seorang pemanah. Memanahlah! Aku akan bersama bani Polan.”

Perawi berkata: Salah satu dari dua belah pihak menahan tangan-tangan mereka. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bertanya, “Mengapa kalian tidak memanah?”

Mereka menjawab, “Bagaimana kami akan memanah sedangkan engkau bersama mereka?”

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Memanahlah! Aku bersama kalian semua.”

٢٩٠٠ - حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيۡمٍ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ بۡنُ الۡغَسِيلِ، عَنۡ حَمۡزَةَ بۡنِ أَبِي أُسَيۡدٍ، عَنۡ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ يَوۡمَ بَدۡرٍ، حِينَ صَفَفۡنَا لِقُرَيۡشٍ وَصَفُّوا لَنَا: (إِذَا أَكۡثَبُوكُمۡ فَعَلَيۡكُمۡ بِالنَّبۡلِ). [الحديث ٢٩٠٠ - طرفاه في: ٣٩٨٤، ٣٩٨٥].

2900. Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami: ‘Abdurrahman bin Al-Ghasil menceritakan kepada kami dari Hamzah bin Abu Usaid, dari ayahnya. Beliau berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berkata pada hari Badr, ketika kami sudah berbaris menghadap Quraisy dan merekapun telah berbaris menghadap kami, “Apabila mereka sudah mendekat, lontarkanlah panah-panah kalian.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2898

٧٧ - بَابٌ لَا يَقُولُ فُلَانٌ شَهِيدٌ
77. Bab tidak boleh mengatakan bahwa si Polan syahid


قَالَ أَبُو هُرَيۡرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ: (اللهُ أَعۡلَمُ بِمَنۡ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِهِ، اللهُ أَعۡلَمُ بِمَنۡ يُكۡلَمُ فِي سَبِيلِهِ).

Abu Hurairah berkata dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Allah lebih mengetahui orang yang berjihad di jalan-Nya. Allah lebih mengetahui orang yang terluka di jalan-Nya.”

٢٨٩٨ - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ: حَدَّثَنَا يَعۡقُوبُ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ: عَنۡ أَبِي حَازِمٍ، عَنۡ سَهۡلِ بۡنِ سَعۡدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ الۡتَقَى هُوَ وَالۡمُشۡرِكُونَ فَاقۡتَتَلُوا، فَلَمَّا مَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ إِلَى عَسۡكَرِهِ وَمَالَ الۡآخَرُونَ إِلَى عَسۡكَرِهِمۡ وَفِي أَصۡحَابِ رَسُولِ اللهِ ﷺ رَجُلٌ لَا يَدَعُ لَهُمۡ شَاذَّةً وَلَا فَاذَّةً إِلَّا اتَّبَعَهَا يَضۡرِبُهَا بِسَيۡفِهِ، فَقَالَ: مَا أَجۡزَأَ مِنَّا الۡيَوۡمَ أَحَدٌ كَمَا أَجۡزَأَ فُلَانٌ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَمَا إِنَّهُ مِنۡ أَهۡلِ النَّارِ). فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الۡقَوۡمِ: أَنَا صَاحِبُهُ، قَالَ: فَخَرَجَ مَعَهُ كُلَّمَا وَقَفَ وَقَفَ مَعَهُ، وَإِذَا أَسۡرَعَ أَسۡرَعَ مَعَهُ، قَالَ: فَجُرِحَ الرَّجُلُ جُرۡحًا شَدِيدًا، فَاسۡتَعۡجَلَ الۡمَوۡتَ، فَوَضَعَ نَصۡلَ سَيۡفِهِ بِالۡأَرۡضِ، وَذُبَابَهُ بَيۡنَ ثَدۡيَيۡهِ، ثُمَّ تَحَامَلَ عَلَى سَيۡفِهِ فَقَتَلَ نَفۡسَهُ،

2898. Qutaibah telah menceritakan kepada kami: Ya’qub bin ‘Abdurrahman menceritakan kepada kami dari Abu Hazim, dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi—radhiyallahu ‘anhu—:

Bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berjumpa dengan pasukan musyrikin lalu merekapun berperang. Ketika Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—sudah kembali ke pasukannya dan pihak musuh kembali ke pasukan mereka, di tengah-tengah sahabat Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—ada seseorang yang tidak membiarkan pasukan musuh yang menyendiri kecuali dia ikuti lalu dia tebas menggunakan pedangnya. Sahl berkata, “Di hari ini, tiada seorang pun melakukan tindakan yang lebih mencukupi kita sebagaimana tindakan yang dilakukan oleh si Polan.”

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Ketahuilah! Dia itu termasuk penghuni neraka.”

Salah seorang dari para sahabat berkata, “Aku akan menemaninya.”

Sahl berkata: Orang itu keluar bersama si Polan. Setiap kali si Polan berhenti, dia berhenti bersamanya. Apabila si Polan bergegas, dia bergegas bersamanya. Sahl berkata: Lalu si Polan terluka parah, kemudian dia tidak sabar ingin mati. Dia meletakkan gagang pedangnya di tanah dan ujung bilah pedangnya di antara kedua dadanya, kemudian dia menjatuhkan badannya ke pedangnya. Dia membunuh dirinya.

فَخَرَجَ الرَّجُلُ إِلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالَ: أَشۡهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللهِ، قَالَ: (وَمَا ذَاكَ؟) قَالَ: الرَّجُلُ الَّذِي ذَكَرۡتَ آنِفًا أَنَّهُ مِنۡ أَهۡلِ النَّارِ، فَأَعۡظَمَ النَّاسُ ذٰلِكَ، فَقُلۡتُ: أَنَا لَكُمۡ بِهِ، فَخَرَجۡتُ فِي طَلَبِهِ، ثُمَّ جُرِحَ جُرۡحًا شَدِيدًا، فَاسۡتَعۡجَلَ الۡمَوۡتَ، فَوَضَعَ نَصۡلَ سَيۡفِهِ فِي الۡأَرۡضِ، وَذُبَابَهُ بَيۡنَ ثَدۡيَيۡهِ، ثُمَّ تَحَامَلَ عَلَيۡهِ فَقَتَلَ نَفۡسَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ عِنۡدَ ذٰلِكَ: (إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعۡمَلُ عَمَلَ أَهۡلِ الۡجَنَّةِ فِيمَا يَبۡدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنۡ أَهۡلِ النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعۡمَلُ عَمَلَ أَهۡلِ النَّارِ فِيمَا يَبۡدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنۡ أَهۡلِ الۡجَنَّةِ).

[الحديث ٢٨٩٨ - أطرافه في: ٤٢٠٢، ٤٢٠٧، ٦٤٩٣، ٦٦٠٧].

Orang yang menyertai si Polan itu pergi menemui Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—lalu berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.”

Rasulullah bertanya, “Ada apa?”

Orang itu bercerita, “Lelaki yang engkau sebutkan tadi bahwa dia termasuk penghuni neraka, pernyataan Anda tersebut membuat orang-orang terkejut. Lantas aku berkata: Aku akan menyelidikinya untuk kalian. Aku pun pergi mencarinya, kemudian orang itu terluka parah namun dia tidak sabar ingin mati. Dia meletakkan gagang pedangnya di tanah dan ujung bilah pedangnya di antara kedua dadanya. Kemudian dia menjatuhkan dirinya, membunuh dirinya.”

Mendengar itu, Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Sungguh ada orang yang beramal dengan amalan penghuni janah dalam pandangan manusia, padahal dia termasuk penghuni neraka. Dan sungguh ada orang yang beramal dengan amalan penghuni neraka dalam pandangan manusia, padahal dia termasuk penghuni janah.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2896 dan 2897

٧٦ - بَابُ مَنِ اسۡتَعَانَ بِالضُّعَفَاءِ وَالصَّالِحِينَ فِي الۡحَرۡبِ
76. Bab barang siapa meminta tolong kepada orang-orang yang lemah dan saleh dalam perang


وَقَالَ ابۡنُ عَبَّاسٍ: أَخۡبَرَنِي أَبُو سُفۡيَانَ: قَالَ لِي قَيۡصَرُ: سَأَلۡتُكَ: أَشۡرَافُ النَّاسِ اتَّبَعُوهُ أَمۡ ضُعَفَاؤُهُمۡ؟ فَزَعَمۡتَ ضُعَفَاؤُهُمۡ، وَهُمۡ أَتۡبَاعُ الرُّسُلِ.

Ibnu ‘Abbas berkata: Abu Sufyan mengabarkan kepadaku: Qaishar berkata kepadaku, “Aku bertanya kepadamu, apakah yang mengikuti Muhammad adalah orang-orang yang mulia atau orang-orang yang lemah? Lalu engkau menyatakan bahwa (pengikutnya adalah) orang-orang yang lemah. Memang mereka itulah pengikut para rasul.”

٢٨٩٦ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ طَلۡحَةَ، عَنۡ طَلۡحَةَ، عَنۡ مُصۡعَبِ بۡنِ سَعۡدٍ، قَالَ: رَأَى سَعۡدٌ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ أَنَّ لَهُ فَضۡلًا عَلَى مَنۡ دُونَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (هَلۡ تُنۡصَرُونَ وَتُرۡزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمۡ).

2896. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Thalhah menceritakan kepada kami dari Thalhah, dari Mush’ab bin Sa’d. Beliau berkata: Sa’d—radhiyallahu ‘anhu—berpandangan bahwa dia memiliki keunggulan di atas orang-orang yang di bawahnya. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Tidaklah kalian ditolong dan diberi rezeki kecuali dengan sebab orang-orang lemah kalian.”

٢٨٩٧ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مُحَمَّدٍ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ عَمۡرٍو: سَمِعَ جَابِرًا، عَنۡ أَبِي سَعِيدٍ الۡخُدۡرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمۡ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (يَأۡتِي زَمَانٌ يَغۡزُو فِئَامٌ مِنَ النَّاسِ، فَيُقَالُ: فِيكُمۡ مَنۡ صَحِبَ النَّبِيَّ ﷺ؟ فَيُقَالُ: نَعَمۡ، فَيُفۡتَحُ عَلَيۡهِ، ثُمَّ يَأۡتِي زَمَانٌ، فَيُقَالُ: فِيكُمۡ مَنۡ صَحِبَ أَصۡحَابَ النَّبِيِّ ﷺ؟ فَيُقَالُ: نَعَمۡ، فَيُفۡتَحُ، ثُمَّ يَأۡتِي زَمَانٌ فَيُقَالُ: فِيكُمۡ مَنۡ صَحِبَ صَاحِبَ أَصۡحَابِ النَّبِيِّ ﷺ؟ فَيُقَالُ: نَعَمۡ، فَيُفۡتَحُ). [الحديث ٢٨٩٧ - طرفاه في: ٣٥٩٤، ٣٦٤٩].

2897. ‘Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Amr: Beliau mendengar Jabir dari Abu Sa’id Al-Khudri—radhiyallahu ‘anhum—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda:

Akan datang suatu zaman yang saat itu sekelompok manusia akan berperang, lalu ada yang bertanya, “Apakah di tengah-tengah kalian ada sahabat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—?”

Ada yang menjawab, “Iya.”

Lalu kelompok itu diberi kemenangan.

Kemudian akan datang suatu zaman, lalu ada yang bertanya, “Apakah di tengah-tengah kalian ada orang yang menemani para sahabat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—?”

Ada yang menjawab, “Iya.”

Lalu kelompok itu diberi kemenangan.

Kemudian akan datang suatu zaman, lalu ada yang bertanya, “Apakah di tengah-tengah kalian ada orang yang menemani teman para sahabat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—?”

Ada yang menjawab, “Iya.”

Lalu kelompok itu diberi kemenangan.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2894 dan 2895

٧٥ - بَابُ رُكُوبِ الۡبَحۡرِ
75. Bab mengarungi lautan


٢٨٩٤، ٢٨٩٥ - حَدَّثَنَا أَبُو النُّعۡمَانِ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بۡنُ زَيۡدٍ، عَنۡ يَحۡيَى، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ يَحۡيَى بۡنِ حَبَّانَ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: حَدَّثَتۡنِي أُمُّ حَرَامٍ: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ يَوۡمًا فِي بَيۡتِهَا، فَاسۡتَيۡقَظَ وَهُوَ يَضۡحَكُ، قَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ مَا يُضۡحِكُكَ؟ قَالَ: (عَجِبۡتُ مِنۡ قَوۡمٍ مِنۡ أُمَّتِي يَرۡكَبُونَ الۡبَحۡرَ كَالۡمُلُوكِ عَلَى الۡأَسِرَّةِ). فَقُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، ادۡعُ اللهَ أَنۡ يَجۡعَلَنِي مِنۡهُمۡ، فَقَالَ: (أَنۡتِ مَعَهُمۡ)، ثُمَّ نَامَ فَاسۡتَيۡقَظَ وَهُوَ يَضۡحَكُ، فَقَالَ مِثۡلَ ذٰلِكَ مَرَّتَيۡنِ أَوۡ ثَلَاثًا، قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ ادۡعُ اللهَ أَنۡ يَجۡعَلَنِي مِنۡهُمۡ، فَيَقُولُ: (أَنۡتِ مِنَ الۡأَوَّلِينَ). فَتَزَوَّجَ بِهَا عُبَادَةُ بۡنُ الصَّامِتِ، فَخَرَجَ بِهَا إِلَى الۡغَزۡوِ، فَلَمَّا رَجَعَتۡ قُرِّبَتۡ دَابَّةٌ لِتَرۡكَبَهَا، فَوَقَعَتۡ فَانۡدَقَّتۡ عُنُقُهَا. [طرفه في: ٢٧٨٨].

2894, 2895. Abu An-Nu’man telah menceritakan kepada kami: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Yahya, dari Muhammad bin Yahya bin Hibban, dari Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Umu Haram menceritakan kepadaku bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—suatu hari istirahat siang di rumah Umu Haram. Beliau terbangun dalam keadaan tertawa.

Umu Haram bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa?”

Rasulullah menjawab, “Aku takjub akan suatu kaum dari umatku yang mengarungi lautan seperti raja-raja di atas ranjang-ranjang.”

Aku berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikan aku termasuk mereka!”

Rasulullah bersabda, “Engkau termasuk mereka.”

Kemudian beliau tidur lalu terbangun dalam keadaan tertawa. Beliau mengucapkan ucapan semisal itu sebanyak dua atau tiga kali. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikan aku termasuk mereka!”

Rasulullah bersabda, “Engkau termasuk kelompok pertama.”

Setelah itu, ‘Ubadah bin Ash-Shamit menikahinya, lalu keluar berperang bersamanya. Ketika kembali dari perang, seekor hewan tunggangan didekatkan untuk dikendarai oleh Umu Haram. Kemudian Umu Haram terjatuh dan lehernya patah.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2892

٧٣ - بَابُ فَضۡلِ رِبَاطِ يَوۡمٍ فِي سَبِيلِ اللهِ
73. Bab keutamaan berjaga-jaga sehari di perbatasan di jalan Allah


وَقَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصۡبِرُوا﴾ [آل عمران: ٢٠٠] إِلَى آخِرِ الۡآيَةِ.

Dan firman Allah taala, “Wahai orang-orang yang beriman, sabarlah kalian!” (QS. Ali ‘Imran: 200) sampai akhir ayat.

٢٨٩٢ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مُنِيرٍ: سَمِعَ أَبَا النَّضۡرِ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ دِينَارٍ، عَنۡ أَبِي حَازِمٍ، عَنۡ سَهۡلِ بۡنِ سَعۡدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ: قَالَ: (رِبَاطُ يَوۡمٍ فِي سَبِيلِ اللهِ خَيۡرٌ مِنَ الدُّنۡيَا وَمَا عَلَيۡهَا، وَمَوۡضِعُ سَوۡطِ أَحَدِكُمۡ مِنَ الۡجَنَّةِ خَيۡرٌ مِنَ الدُّنۡيَا وَمَا عَلَيۡهَا، وَالرَّوۡحَةُ يَرُوحُهَا الۡعَبۡدُ فِي سَبِيلِ اللهِ، أَوِ الۡغَدۡوَةُ، خَيۡرٌ مِنَ الدُّنۡيَا وَمَا عَلَيۡهَا). [طرفه في: ٢٧٩٤].

2892. ‘Abdullah bin Munir telah menceritakan kepada kami: Beliau mendengar Abu An-Nadhr: ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Dinar menceritakan kepada kami dari Abu Hazim, dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi—radhiyallahu ‘anhu—: Bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Berjaga-jaga satu hari di perbatasan di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan segala yang di atasnya. Tempat pecut salah seorang kalian dari janah lebih baik daripada dunia dan segala yang di atasnya. Perjalanan di sore atau pagi yang ditempuh oleh seorang hamba di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan segala yang di atasnya.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2888

٧١ - بَابُ فَضۡلِ الۡخِدۡمَةِ فِي الۡغَزۡوِ
71. Bab keutamaan pelayanan ketika perang


٢٨٨٨ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عَرۡعَرَةَ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ يُونُسَ بۡنِ عُبَيۡدٍ، عَنۡ ثَابِتٍ الۡبُنَانِيِّ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: صَحِبۡتُ جَرِيرَ بۡنَ عَبۡدِ اللهِ، فَكَانَ يَخۡدُمُنِي وَهُوَ أَكۡبَرُ مِنۡ أَنَسٍ، قَالَ جَرِيرٌ: إِنِّي رَأَيۡتُ الۡأَنۡصَارَ يَصۡنَعُونَ شَيۡئًا، لَا أَجِدُ أَحَدًا مِنۡهُمۡ إِلَّا أَكۡرَمۡتُهُ.

2888. Muhammad bin ‘Ar’arah telah menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Yunus bin ‘Ubaid, dari Tsabit Al-Bunani, dari Anas bin Malik—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Aku menemani Jarir bin ‘Abdullah (dalam safar) lalu beliau melayaniku. Padahal Jarir lebih tua daripada Anas. Jarir berkata: Sungguh aku melihat orang-orang ansar telah melakukan sesuatu (pelayanan kepada Rasulullah), hingga tidaklah aku mendapati salah seorang dari mereka kecuali aku memuliakannya.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 2885, 2886, dan 2887

٧٠ - بَابُ الۡحِرَاسَةِ فِي الۡغَزۡوِ فِي سَبِيلِ اللهِ
70. Bab penjagaan ketika perang di jalan Allah


٢٨٨٥ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ بۡنُ خَلِيلٍ: أَخۡبَرَنَا عَلِيُّ بۡنُ مُسۡهِرٍ: أَخۡبَرَنَا يَحۡيَى بۡنُ سَعِيدٍ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ عَامِرِ بۡنِ رَبِيعَةَ قَالَ: سَمِعۡتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا تَقُولُ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ سَهِرَ، فَلَمَّا قَدِمَ الۡمَدِينَةَ قَالَ: (لَيۡتَ رَجُلًا مِنۡ أَصۡحَابِي صَالِحًا يَحۡرُسُنِي اللَّيۡلَةَ). إِذۡ سَمِعۡنَا صَوۡتَ سِلَاحٍ، فَقَالَ: (مَنۡ هٰذَا؟) فَقَالَ: أَنَا سَعۡدُ بۡنُ أَبِي وَقَّاصٍ جِئۡتُ لِأَحۡرُسَكَ، وَنَامَ النَّبِيُّ ﷺ. [الحديث ٢٨٨٥ - طرفه في: ٧٢٣١].

2885. Isma’il bin Khalil telah menceritakan kepada kami: ‘Ali bin Mushir mengabarkan kepada kami: Yahya bin Sa’id mengabarkan kepada kami: ‘Abdullah bin ‘Amir bin Rabi’ah mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—berkata:

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—pernah berjaga-jaga di malam hari. Ketika beliau tiba di Madinah, beliau bersabda, “Andai ada salah seorang sahabatku yang saleh menjagaku malam ini.”

Tiba-tiba kami mendengar suara senjata. Nabi bertanya, “Siapa ini?”

Orang itu menjawab, “Saya Sa’d bin Abu Waqqash datang untuk menjagamu.”

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—lalu tidur.

٢٨٨٦ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ يُوسُفَ: أَخۡبَرَنَا أَبُو بَكۡرٍ، عَنۡ أَبِي حَصِينٍ، عَنۡ أَبِي صَالِحٍ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (تَعِسَ عَبۡدُ الدِّينَارِ، وَالدِّرۡهَمِ، وَالۡقَطِيفَةِ، وَالۡخَمِيصَةِ، إِنۡ أُعۡطِيَ رَضِيَ، وَإِنۡ لَمۡ يُعۡطَ لَمۡ يَرۡضَ). لَمۡ يَرۡفَعۡهُ إِسۡرَائِيلُ عَنۡ أَبِي حَصِينٍ. [الحديث ٢٨٨٦ - طرفاه في: ٢٨٨٧، ٦٤٣٥].

2886. Yahya bin Yusuf telah menceritakan kepada kami: Abu Bakr mengabarkan kepada kami dari Abu Hashin, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Celakalah hamba dinar, dirham, beludru, dan khamishah (kain hitam segi empat bercorak)! Jika dia diberi dia rida dan jika tidak diberi dia tidak rida.”

Isra`il tidak menaikkan hadis ini dari Abu Hashin.

٢٨٨٧ - وَزَادَنَا عَمۡرٌو قَالَ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ دِينَارٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ أَبِي صَالِحٍ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (تَعِسَ عَبۡدُ الدِّينَارِ، وَعَبۡدُ الدِّرۡهَمِ، وَعَبۡدُ الۡخَمِيصَةِ، إِنۡ أُعۡطِيَ رَضِيَ، وَإِنۡ لَمۡ يُعۡطَ سَخِطَ، تَعِسَ وَانۡتَكَسَ، وَإِذَا شِيكَ فَلَا انۡتَقَشَ، طُوبَى لِعَبۡدٍ آخِذٍ بِعِنَانِ فَرَسِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ، أَشۡعَثَ رَأۡسُهُ، مُغۡبَرَّةٍ قَدَمَاهُ، إِنۡ كَانَ فِي الۡحِرَاسَةِ كَانَ فِي الۡحِرَاسَةِ، وَإِنۡ كَانَ فِي السَّاقَةِ كَانَ فِي السَّاقَةِ، إِنِ اسۡتَأۡذَنَ لَمۡ يُؤۡذَنۡ لَهُ، وَإِنۡ شَفَعَ لَمۡ يُشَفَّعۡ). قَالَ أَبُو عَبۡدِ اللهِ: لَمۡ يَرۡفَعۡهُ إِسۡرَائِيلُ، وَمُحَمَّدُ بۡنُ جُحَادَةَ، عَنۡ أَبِي حَصِينٍ.

وَقَالَ: (تَعۡسًا) كَأَنَّهُ يَقُولُ: فَأَتۡعَسَهُمُ اللهُ. (طُوبَى): فُعۡلَى مِنۡ كُلِّ شَيۡءٍ طَيِّبٍ، وَهِيَ يَاءٌ حُوِّلَتۡ إِلَى الۡوَاوِ، وَهِيَ مِنۡ يَطِيبُ.

2887. ‘Amr menambahkan kepada kami. Beliau berkata: ‘Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Dinar mengabarkan kepada kami dari ayahnya, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.

Beliau bersabda, “Celakalah hamba dinar, hamba dirham, dan hamba khamishah (kain hitam segi empat bercorak)! Jika diberi, dia rida dan jika tidak diberi, dia jengkel. Celaka dan merugilah dia. Jika tertusuk duri, dia tidak bisa mencabutnya. Thuba (nama janah atau pohon di janah) bagi seorang hamba yang memegang kekang kudanya di jalan Allah. Rambutnya kusut dan kedua kakinya berdebu. Jika ditugaskan menjaga, dia akan menjaga. Jika ditugaskan di barisan belakang, dia akan berada di barisan belakang. Jika dia minta izin, tidak diizinkan. Jika dia memberi syafaat, tidak diterima syafaatnya”

Abu ‘Abdullah berkata: Isra`il dan Muhammad bin Juhadah tidak menaikkan hadis ini dari Abu Hashin.

Beliau bersabda, “Celaka”, seakan-akan beliau bersabda, “lalu Allah membuat mereka celaka.”

Thūba berpola fu’la dari segala sesuatu yang baik (thayyib). Huruf ya diganti menjadi wawu dan berasal dari kata yathību.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 3710

١١ - بَابٌ ذِكۡرُ الۡعَبَّاسِ بۡنِ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ
11. Bab penyebutan Al-‘Abbas bin ‘Abdul Muththalibradhiyallahu ‘anhu


٣٧١٠ - حَدَّثَنَا الۡحَسَنُ بۡنُ مُحَمَّدٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ الۡأَنۡصَارِيُّ: حَدَّثَنِي أَبِي عَبۡدُ اللهِ بۡنُ الۡمُثَنَّى، عَنۡ ثُمَامَةَ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَنَسٍ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ عُمَرَ بۡنَ الۡخَطَّابِ كَانَ إِذَا قَحَطُوا اسۡتَسۡقَى بِالۡعَبَّاسِ بۡنِ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ، فَقَالَ: اللّٰهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيۡكَ بِنَبِيِّنَا ﷺ فَتَسۡقِينَا، وَإِنَّا نَتَوَسَّلُ إِلَيۡكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسۡقِنَا، قَالَ: فَيُسۡقَوۡنَ. [طرفه في: ١٠١٠].

3710. Al-Hasan bin Muhammad telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin ‘Abdullah Al-Anshari menceritakan kepada kami: Ayahku, yaitu ‘Abdullah bin Al-Mutsanna, menceritakan kepadaku dari Tsumamah bin ‘Abdullah bin Anas, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—:

Bahwa dahulu ketika mereka dilanda kekeringan, ‘Umar bin Al-Khaththab berdoa meminta hujan dengan Al-‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib. Beliau mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya kami dahulu bertawasul kepada-Mu dengan Nabi kami—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, lalu Engkau turunkan hujan kepada kami dan sekarang kami bertawasul kepada-Mu dengan paman Nabi kami, agar Engkau turunkan hujan kepada kami.”

Anas berkata: Lalu hujan diturunkan kepada mereka.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4693

٤٦٩٣ - حَدَّثَنَا الۡحُمَيۡدِيُّ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ مُسۡلِمٍ، عَنۡ مَسۡرُوقٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ قُرَيۡشًا لَمَّا أَبۡطَأُوا عَنِ النَّبِيِّ ﷺ بِالۡإِسۡلَامِ، قَالَ: (اللّٰهُمَّ اكۡفِنِيهِمۡ بِسَبۡعٍ كَسَبۡعِ يُوسُفَ). فَأَصَابَتۡهُمۡ سَنَةٌ حَصَّتۡ كُلَّ شَيۡءٍ، حَتَّى أَكَلُوا الۡعِظَامَ، حَتَّى جَعَلَ الرَّجُلُ يَنۡظُرُ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرَى بَيۡنَهُ وَبَيۡنَهَا مِثۡلَ الدُّخَانِ، قَالَ اللهُ: ﴿فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ﴾ [الدخان: ١٠]. قَالَ اللهُ: ﴿إِنَّا كَاشِفُو الۡعَذَابِ قَلِيلًا إِنَّكُمۡ عَائِدُونَ﴾ [الدخان: ١٥]. أَفَيُكۡشَفُ عَنۡهُمُ الۡعَذَابُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ؟ وَقَدۡ مَضَى الدُّخَانُ، وَمَضَتِ الۡبَطۡشَةُ. [طرفه في: ١٠٠٧].

4693. Al-Humaidi telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Muslim, dari Masruq, dari ‘Abdullah—radhiyallahu ‘anhu—:

Ketika orang-orang Quraisy tidak segera menyambut ajakan Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—kepada Islam, Nabi berdoa, “Ya Allah, cukupilah aku dari mereka dengan tujuh (tahun kekeringan) seperti tujuh (tahun kekeringan) di masa Nabi Yusuf.”

Kekeringan melanda mereka hingga menghabiskan segala-galanya, sampai-sampai mereka makan tulang belulang. Sampai-sampai seseorang yang memandang ke langit akan melihat antara dirinya dengan langit seperti ada asap.

Allah berfirman, “Tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata!” (QS. Ad-Dukhan: 10).

Allah berfirman, “Sungguh (jika) Kami melenyapkan sedikit azab ini, niscaya kalian akan kembali (ingkar).” (QS. Ad-Dukhan: 15).

Apakah azab akan dilenyapkan dari mereka pada hari kiamat? Asap telah berlalu dan bathsyah juga telah berlalu.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4825

٦ - بَابٌ ﴿يَوۡمَ نَبۡطِشُ الۡبَطۡشَةَ الۡكُبۡرَى إِنَّا مُنۡتَقِمُونَ﴾ [١٦]
6. Bab “Pada hari Kami menghantam dengan hantaman yang keras. Sungguh Kami adalah Pemberi balasan” (QS. Ad-Dukhan: 16)


٤٨٢٥ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ مُسۡلِمٍ، عَنۡ مَسۡرُوقٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: خَمۡسٌ قَدۡ مَضَيۡنَ: اللِّزَامُ، وَالرُّومُ، وَالۡبَطۡشَةُ، وَالۡقَمَرُ، وَالدُّخَانُ. [طرفه في: ١٠٠٧].

4825. Yahya telah menceritakan kepada kami: Waki’ menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Muslim, dari Masruq, dari ‘Abdullah. Beliau mengatakan: Lima tanda kiamat yang sudah lewat: lizam, Romawi, bathsyah, bulan, dan asap.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4824

٥ - بَابٌ ﴿ثُمَّ تَوَلَّوۡا عَنۡهُ وَقَالُوا مُعَلَّمٌ مَجۡنُونٌ﴾ [١٤]
5. Bab “Kemudian mereka berpaling darinya dan berkata: Dia adalah orang yang menerima ajaran (orang lain) lagi gila.” (QS. Ad-Dukhan: 14)


٤٨٢٤ - حَدَّثَنَا بِشۡرُ بۡنُ خَالِدٍ: أَخۡبَرَنَا مُحَمَّدٌ، عَنۡ شُعۡبَةَ، عَنۡ سُلَيۡمَانَ وَمَنۡصُورٍ، عَنۡ أَبِي الضُّحَى، عَنۡ مَسۡرُوقٍ قَالَ: قَالَ عَبۡدُ اللهِ: إِنَّ اللهَ بَعَثَ مُحَمَّدًا ﷺ وَقَالَ: ﴿قُلۡ مَا أَسۡأَلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الۡمُتَكَلِّفِينَ﴾ [ص: ٨٦]، فَإِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ لَمَّا رَأَى قُرَيۡشًا اسۡتَعۡصَوۡا عَلَيۡهِ فَقَالَ: (اللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَيۡهِمۡ بِسَبۡعٍ كَسَبۡعِ يُوسُفَ). فَأَخَذَتۡهُمُ السَّنَةُ حَتَّى حَصَّتۡ كُلَّ شَيۡءٍ، حَتَّى أَكَلُوا الۡعِظَامَ وَالۡجُلُودَ، فَقَالَ أَحَدُهُمۡ: حَتَّى أَكَلُوا الۡجُلُودَ وَالۡمَيۡتَةَ، وَجَعَلَ يَخۡرُجُ مِنَ الۡأَرۡضِ كَهَيۡئَةِ الدُّخَانِ، فَأَتَاهُ أَبُو سُفۡيَانَ، فَقَالَ: أَيۡ مُحَمَّدُ، إِنَّ قَوۡمَكَ قَدۡ هَلَكُوا، فَادۡعُ اللهَ أَنۡ يَكۡشِفَ عَنۡهُمۡ، فَدَعَا، ثُمَّ قَالَ: (تَعُودُوا بَعۡدَ هٰذَا). فِي حَدِيثِ مَنۡصُورٍ: ثُمَّ قَرَأَ ﴿فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ﴾ إِلَى: ﴿عَائِدُونَ﴾ [١٠ - ١٥] أَيُكۡشَفُ عَذَابُ الۡآخِرَةِ؟ فَقَدۡ مَضَى: الدُّخَانُ، وَالۡبَطۡشَةُ، وَاللِّزَامُ، وَقَالَ أَحَدُهُمُ: الۡقَمَرُ. وَقَالَ الۡآخَرُ: الرُّومُ. [طرفه في: ١٠٠٧].

4824. Bisyr bin Khalid telah menceritakan kepada kami: Muhammad mengabarkan kepada kami dari Syu’bah, dari Sulaiman dan Manshur, dari Abu Adh-Dhuha, dari Masruq. Beliau berkata: ‘Abdullah mengatakan:

Sesungguhnya Allah mengutus Nabi Muhammad—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan berfirman, “Katakan: Aku tidak meminta upah kepada kalian atas dakwah ini dan aku bukan termasuk orang yang mengada-ada.” (QS. Shad: 86)

Ketika Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melihat orang-orang Quraisy sulit menerima dakwahnya, beliau berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku terhadap mereka dengan tujuh (tahun kekeringan) seperti tujuh tahun di masa Nabi Yusuf.”

Kekeringan melanda mereka hingga menghabiskan segala-galanya sampai mereka makan tulang belulang. Salah seorang perawi berkata: sampai mereka makan kulit dan bangkai. Sampai ada seperti asap yang keluar dari bumi.

Abu Sufyan mendatangi beliau seraya berkata, “Wahai Muhammad, sungguh kaummu ada yang sudah binasa. Berdoalah kepada Allah untuk melenyapkan azab dari mereka!”

Beliau berdoa kemudian berkata, “Kalian akan kembali (ingkar) setelah ini.”

Di dalam hadis Manshur: Kemudian beliau membaca ayat, “Tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata!” sampai, “mereka kembali (ingkar).” (QS. Ad-Dukhan: 10-15).

Apakah azab akhirat akan dilenyapkan? Tanda kiamat yang telah berlalu adalah asap, bathsyah, dan lizam. Salah seorang mereka berkata: Bulan. Lainnya berkata: Romawi.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4823

٤ - بَابٌ ﴿أَنَّى لَهُمُ الذِّكۡرَى وَقَدۡ جَاءَهُمۡ رَسُولٌ مُبِينٌ﴾ [١٣]
4. Bab “Bagaimana mereka dapat menerima peringatan padahal seorang rasul yang memberi penjelasan sudah datang kepada mereka” (QS. Ad-Dukhan: 13)


الذِّكۡرُ وَالذِّكۡرَى وَاحِدٌ.

Adz-dzikru dan adz-dzikra sama saja.

٤٨٢٣ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا جَرِيرُ بۡنُ حَازِمٍ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ أَبِي الضُّحَى، عَنۡ مَسۡرُوقٍ قَالَ: دَخَلۡتُ عَلَى عَبۡدِ اللهِ، ثُمَّ قَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ لَمَّا دَعَا قُرَيۡشًا كَذَّبُوهُ وَاسۡتَعۡصَوۡا عَلَيۡهِ، فَقَالَ: (اللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَيۡهِمۡ بِسَبۡعٍ كَسَبۡعِ يُوسُفَ). فَأَصَابَتۡهُمۡ سَنَةٌ حَصَّتۡ - يَعۡنِي - كُلَّ شَيۡءٍ، حَتَّى كَانُوا يَأۡكُلُونَ الۡمَيۡتَةَ، فَكَانَ يَقُومُ أَحَدُهُمۡ، فَكَانَ يَرَى بَيۡنَهُ وَبَيۡنَ السَّمَاءِ مِثۡلَ الدُّخَانِ مِنَ الۡجَهۡدِ وَالۡجُوعِ، ثُمَّ قَرَأَ: ﴿فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ ۞ يَغۡشَى النَّاسَ هٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ﴾ حَتَّى بَلَغَ: ﴿إِنَّا كَاشِفُو الۡعَذَابِ قَلِيلًا إِنَّكُمۡ عَائِدُونَ﴾ [١٠ - ١٥]. قَالَ عَبۡدُ اللهِ: أَفَيُكۡشَفُ عَنۡهُمُ الۡعَذَابُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ؟ قَالَ: وَالۡبَطۡشَةُ الۡكُبۡرَى يَوۡمَ بَدۡرٍ. [طرفه في: ١٠٠٧].

4823. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami: Jarir bin Hazim menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Abu Adh-Dhuha, dari Masruq. Beliau berkata: Aku masuk ke tempat ‘Abdullah kemudian beliau berkata:

Sesungguhnya ketika Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengajak orang-orang Quraisy, mereka mendustakan dan sulit menerima ajakan beliau. Rasulullah berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku terhadap mereka dengan tujuh tahun (kekeringan) seperti tujuh tahun di masa Nabi Yusuf.”

Kekeringan melanda mereka hingga menghabiskan segala-galanya. Sampai-sampai mereka makan bangkai. Saat itu ada salah seorang mereka berdiri lalu melihat seperti ada asap antara dia dengan langit saking payah dan laparnya. Kemudian Rasulullah membaca ayat, “Tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata yang meliputi manusia! Inilah azab yang pedih.” Sampai ayat, “Sungguh Kami (kalau) melenyapkan sedikit azab itu, niscaya mereka kembali (ingkar).” (QS. Ad-Dukhan: 10-15).

‘Abdullah berkata: Apakah azab akan dilenyapkan dari mereka pada hari kiamat? ‘Abdullah juga berkata: Hantaman yang keras adalah pada hari Badr.

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4822

٣ - بَابُ قَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿رَبَّنَا اكۡشِفۡ عَنَّا الۡعَذَابَ إِنَّا مُؤۡمِنُونَ﴾ [١٢]
3. Bab firman Allah taala, “Ya Tuhan kami, lenyapkan azab dari kami. Sungguh kami akan beriman.” (QS. Ad-Dukhan: 12)


٤٨٢٢ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ أَبِي الضُّحَى، عَنۡ مَسۡرُوقٍ قَالَ: دَخَلۡتُ عَلَى عَبۡدِ اللهِ فَقَالَ: إِنَّ مِنَ الۡعِلۡمِ أَنۡ تَقُولَ لِمَا لَا تَعۡلَمُ: اللهُ أَعۡلَمُ، إِنَّ اللهَ قَالَ لِنَبِيِّهِ ﷺ: ﴿قُلۡ مَا أَسۡأَلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الۡمُتَكَلِّفِينَ﴾ [ص: ٨٦]. إِنَّ قُرَيۡشًا لَمَّا غَلَبُوا النَّبِيَّ ﷺ وَاسۡتَعۡصَوۡا عَلَيۡهِ، قَالَ: (اللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَيۡهِمۡ بِسَبۡعٍ كَسَبۡعِ يُوسُفَ) فَأَخَذَتۡهُمۡ سَنَةٌ أَكَلُوا فِيهَا الۡعِظَامَ وَالۡمَيۡتَةَ مِنۡ الۡجَهۡدِ، حَتَّى جَعَلَ أَحَدُهُمۡ يَرَى مَا بَيۡنَهُ وَبَيۡنَ السَّمَاءِ كَهَيۡئَةِ الدُّخَانِ مِنۡ الۡجُوعِ، قَالُوا: ﴿رَبَّنَا اكۡشِفۡ عَنَّا الۡعَذَابَ إِنَّا مُؤۡمِنُونَ﴾ [١٢]. فَقِيلَ لَهُ: إِنۡ كَشَفۡنَا عَنۡهُمۡ عَادُوا، فَدَعَا رَبَّهُ فَكَشَفَ عَنۡهُمۡ فَعَادُوا، فَانۡتَقَمَ اللهُ مِنۡهُمۡ يَوۡمَ بَدۡرٍ، فَذٰلِكَ قَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ﴾ إِلَى قَوۡلِهِ جَلَّ ذِكۡرُهُ: ﴿إِنَّا مُنۡتَقِمُونَ﴾ [١٠ - ١٦]. [طرفه في: ١٠٠٧].

4822. Yahya telah menceritakan kepada kami: Waki’ menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Abu Adh-Dhuha, dari Masruq. Beliau berkata: Aku masuk ke tempat ‘Abdullah, lalu beliau berkata:

Sesungguhnya termasuk ilmu adalah engkau mengatakan terhadap perkara yang tidak engkau ketahui dengan ucapan “Allah Yang Maha mengetahui”. Sungguh Allah berkata kepada Nabi-Nya—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Katakanlah, aku tidak meminta kalian upah atas dakwahku dan aku bukan termasuk orang-orang yang mengada-ada.” (QS. Shad: 86).

Sungguh orang-orang kafir Quraisy ketika mengalahkan Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan sulit menerima ajakan beliau, Nabi berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku atas mereka dengan tujuh tahun (kekeringan) seperti tujuh tahun di masa Nabi Yusuf.”

Lalu kekeringan melanda mereka hingga mereka makan tulang belulang dan bangkai saking payahnya. Sampai-sampai salah seorang mereka melihat antara dia dengan langit seperti ada asap saking laparnya. Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, lenyapkan azab ini dari kami. Sungguh kami akan beriman.” (QS. Ad-Dukhan: 12).

Ada yang berkata kepada beliau, “Jika Allah telah melenyapkan azab dari mereka, mereka akan kembali (ingkar).”

Lalu Nabi berdoa kepada Tuhannya. Lalu Allah melenyapkan azab dari mereka. Mereka pun kembali (ingkar). Allah membalas perbuatan mereka pada hari Badr. Itulah firman Allah taala, “Tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata,” sampai firman-Nya—jalla dzikruhu—, “Sungguh Kami adalah Pemberi balasan.” (QS. Ad-Dukhan: 10-16).

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4821

٢ - بَابٌ ﴿يَغۡشَى النَّاسَ هٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ﴾ [١١]
2. Bab “yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 11)


٤٨٢١ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ مُسۡلِمٍ، عَنۡ مَسۡرُوقٍ قَالَ: قَالَ عَبۡدُ اللهِ: إِنَّمَا كَانَ هٰذَا، لِأَنَّ قُرَيۡشًا لَمَّا اسۡتَعۡصَوۡا عَلَى النَّبِيِّ ﷺ دَعَا عَلَيۡهِمۡ بِسِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ، فَأَصَابَهُمۡ قَحۡطٌ وَجَهۡدٌ حَتَّى أَكَلُوا الۡعِظَامَ، فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَنۡظُرُ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرَى مَا بَيۡنَهُ وَبَيۡنَهَا كَهَيۡئَةِ الدُّخَانِ مِنَ الۡجَهۡدِ، فَأَنۡزَلَ اللهُ تَعَالَى: ﴿فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ ۞ يَغۡشَى النَّاسَ هٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ﴾ [١٠ - ١١] قَالَ: فَأُتِيَ رَسُولُ اللهِ ﷺ فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، اسۡتَسۡقِ اللهَ لِمُضَرَ، فَإِنَّهَا قَدۡ هَلَكَتۡ. قَالَ: (لِمُضَرَ؟ إِنَّكَ لَجَرِيءٌ). فَاسۡتَسۡقَى فَسُقُوا. فَنَزَلَتۡ: ﴿إِنَّكُمۡ عَائِدُونَ﴾ [١٥]. فَلَمَّا أَصَابَتۡهُمُ الرَّفَاهِيَةُ عَادُوا إِلَى حَالِهِمۡ حِينَ أَصَابَتۡهُمُ الرَّفَاهِيَةُ، فَأَنۡزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: ﴿يَوۡمَ نَبۡطِشُ الۡبَطۡشَةَ الۡكُبۡرَى إِنَّا مُنۡتَقِمُونَ﴾ [١٦]. قَالَ: يَعۡنِي يَوۡمَ بَدۡرٍ. [طرفه في: ١٠٠٧].

4821. Yahya telah menceritakan kepada kami: Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Muslim, dari Masruq. Beliau berkata: ‘Abdullah mengatakan:

Kejadian ini adalah karena ketika orang-orang Quraisy sulit menerima dakwah Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, beliau mendoakan agar mereka ditimpakan tahun-tahun kekeringan seperti tahun-tahun di masa Nabi Yusuf. Kekeringan dan kesusahan melanda mereka hingga mereka makan tulang-belulang. Sampai ada orang yang memandang ke langit lalu melihat di antara dia dengan langit seperti ada asap saking payahnya. Lalu Allah taala menurunkan ayat, “Tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11).

Beliau berkata: Ada yang mendatangi Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah agar Allah menurunkan hujan untuk kabilah Mudhar, karena kabilah itu sebagian telah binasa.”

Nabi berkata, “Untuk Mudhar? Sungguh engkau pemberani.”

Nabi berdoa meminta hujan, lalu hujan turun pada mereka. Turunlah ayat “Sungguh kalian akan kembali.” (QS. Ad-Dukhan: 15).

Ketika kesejahteraan telah mereka dapatkan, mereka kembali kepada keadaan mereka sebelumnya ketika sejahtera. Allah—‘azza wa jalla—menurunkan ayat, “Pada hari Kami menghantam dengan hantaman yang keras. Sungguh Kami adalah Pemberi balasan.” (QS. Ad-Dukhan: 16). Yakni pada hari Badr.

Shahih Muslim hadis nomor 153

٢٤٠ - (١٥٣) - حَدَّثَنِي يُونُسُ بۡنُ عَبۡدِ الۡأَعۡلَى: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ وَهۡبٍ، قَالَ: وَأَخۡبَرَنِي عَمۡرٌو: أَنَّ أَبَا يُونُسَ حَدَّثَهُ عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ، عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: (وَالَّذِي نَفۡسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَا يَسۡمَعُ بِي أَحَدٌ مِنۡ هٰذِهِ الۡأُمَّةِ: يَهُودِيٌّ وَلَا نَصۡرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمۡ يُؤۡمِنۡ بِالَّذِي أُرۡسِلۡتُ بِهِ، إِلَّا كَانَ مِنۡ أَصۡحَابِ النَّارِ).

240. (153). Yunus bin ‘Abdul A’la telah menceritakan kepadaku: Ibnu Wahb mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: ‘Amr mengabarkan kepadaku bahwa Abu Yunus menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah, dari Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, bahwa beliau bersabda, “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seorangpun dari umat manusia ini yang mendengar tentangku, baik dia seorang Yahudi atau Nasrani, kemudian meninggal dalam keadaan tidak mengimani syariat yang dengannya aku diutus, kecuali dia termasuk penghuni neraka.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4820

١ - بَابٌ ﴿يَوۡمَ تَأۡتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ﴾ [١٠]
1. Bab “pada hari langit membawa asap yang nyata” (QS. Ad-Dukhan: 10)


قَالَ قَتَادَةُ: ﴿فَارۡتَقِبۡ﴾ [١٠]: فَانۡتَظِرۡ.

Qatadah berkata, “fartaqib (QS. Ad-Dukhan: 10) artinya tunggulah.”

٤٨٢٠ - حَدَّثَنَا عَبۡدَانُ، عَنۡ أَبِي حَمۡزَةَ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ مُسۡلِمٍ، عَنۡ مَسۡرُوقٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: مَضَى خَمۡسٌ: الدُّخَانُ، وَالرُّومُ، وَالۡقَمَرُ، وَالۡبَطۡشَةُ، وَاللِّزَامُ. [طرفه في: ١٠٠٧].

4820. ‘Abdan telah menceritakan kepada kami dari Abu Hamzah, dari Al-A’masy, dari Muslim, dari Masruq, dari ‘Abdullah. Beliau berkata, “Lima (tanda kiamat) telah berlalu: asap, Romawi, bulan, bathsyah, dan lizam.”

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4809

٣ - بَابُ قَوۡلِهِ: ﴿وَمَا أَنَا مِنَ الۡمُتَكَلِّفِينَ﴾ ۝٨٦
3. Bab firman Allah, “Dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan” (QS. Shad: 86)


٤٨٠٩ - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ أَبِي الضُّحَى، عَنۡ مَسۡرُوقٍ قَالَ: دَخَلۡنَا عَلَى عَبۡدِ اللهِ بۡنِ مَسۡعُودٍ قَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ، مَنۡ عَلِمَ شَيۡئًا فَلۡيَقُلۡ بِهِ، وَمَنۡ لَمۡ يَعۡلَمۡ فَلۡيَقُلِ: اللهُ أَعۡلَمُ، فَإِنَّ مِنَ الۡعِلۡمِ أَنۡ يَقُولَ لِمَا لَا يَعۡلَمُ: اللهُ أَعۡلَمُ، قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِنَبِيِّهِ ﷺ: ﴿قُلۡ مَا أَسۡأَلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الۡمُتَكَلِّفِينَ﴾. وَسَأُحَدِّثُكُمۡ عَنِ الدُّخَانِ، إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ دَعَا قُرَيۡشًا إِلَى الۡإِسۡلَامِ فَأَبۡطَؤُوا عَلَيۡهِ، فَقَالَ: (اللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَيۡهِمۡ بِسَبۡعٍ كَسَبۡعِ يُوسُفَ). فَأَخَذَتۡهُمۡ سَنَةٌ فَحَصَّتۡ كُلَّ شَيۡءٍ، حَتَّى أَكَلُوا الۡمَيۡتَةَ وَالۡجُلُودَ، حَتَّى جَعَلَ الرَّجُلُ يَرَى بَيۡنَهُ وَبَيۡنَ السَّمَاءِ دُخَانًا مِنَ الۡجُوعِ.

4809. Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Jarir menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Abu Adh-Dhuha, dari Masruq. Beliau berkata: Kami masuk ke tempat ‘Abdullah bin Mas’ud. Beliau mengatakan:

Wahai sekalian manusia, barang siapa yang mengetahui suatu hal, silakan mengatakannya. Namun barang siapa yang tidak mengetahui, ucapkanlah: Allah yang lebih mengetahui; karena termasuk ilmu adalah dia berkata tentang hal yang tidak dia ketahui: Allah yang lebih mengetahui. Allah—‘azza wa jalla—berkata kepada Nabi-Nya—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Katakanlah: Aku tidak meminta kalian upah sedikit saja dari dakwah ini dan aku bukan termasuk orang-orang yang mengada-adakan.”

Aku akan ceritakan kepada kalian tentang asap. Sungguh Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—telah mengajak orang-orang Quraisy kepada Islam namun mereka tidak bersegera menyambutnya, lalu beliau berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku atas mereka dengan tujuh tahun seperti tujuh tahun (kekeringan di masa) Yusuf.”

Lalu kekeringan melanda mereka hingga memusnahkan segala sesuatu, sampai-sampai mereka memakan bangkai dan kulit binatang. Sampai-sampai ada orang yang melihat ada asap antara dia dengan langit saking laparnya.

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: ﴿فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ ۞ يَغۡشَى النَّاسَ هٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ﴾ [الدخان: ١٠-١١]. قَالَ فَدَعَوۡا: ﴿رَبَّنَا اكۡشِفۡ عَنَّا الۡعَذَابَ إِنَّا مُؤۡمِنُونَ. أَنَّى لَهُمُ الذِّكۡرَى وَقَدۡ جَاءَهُمۡ رَسُولٌ مُبِينٌ ۞ ثُمَّ تَوَلَّوۡا عَنۡهُ وَقَالُوا مُعَلَّمٌ مَجۡنُونٌ ۞ إِنَّا كَاشِفُو الۡعَذَابِ قَلِيلًا إِنَّكُمۡ عَائِدُونَ﴾ [الدخان: ١٢-١٥]. أَفَيُكۡشَفُ الۡعَذَابُ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ؟ قَالَ: فَكُشِفَ، ثُمَّ عَادُوا فِي كُفۡرِهِمۡ، فَأَخَذَهُمُ اللهُ يَوۡمَ بَدۡرٍ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿يَوۡمَ نَبۡطِشُ الۡبَطۡشَةَ الۡكُبۡرَى إِنَّا مُنۡتَقِمُونَ﴾‏ [الدخان: ١٦]. [طرفه في: ١٠٠٧].

Allah—‘azza wa jalla—berfirman, “Tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11).

Beliau mengatakan:

Orang-orang Quraisy berdoa, “Ya Tuhan kami, lenyapkan azab ini dari kami. Sungguh kami adalah orang-orang yang beriman.” “Bagaimana mereka dapat menerima peringatan, sementara seorang rasul yang memberi penjelasan sudah datang kepada mereka?! Kemudian mereka berpaling darinya dan mereka berkata: ‘Dia adalah orang yang diajari (oleh orang lain) lagi gila.’ Sungguh jika Kami melenyapkan sedikit azab ini, niscaya kalian akan kembali (ingkar).” (QS. Ad-Dukhan: 12-15).

Apakah azab akan dihilangkan pada hari kiamat?

Beliau berkata:

Lalu azab itu dilenyapkan, kemudian mereka kembali kepada kekafiran mereka. Lalu Allah menyiksa pada hari Badr. Allah taala berfirman, “(Ingatlah) hari ketika Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sungguh Kami adalah Pemberi balasan.” (QS. Ad-Dukhan: 16).

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 4774

٤٧٧٤ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ كَثِيرٍ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ: حَدَّثَنَا مَنۡصُورٌ وَالۡأَعۡمَشُ، عَنۡ أَبِي الضُّحَى، عَنۡ مَسۡرُوقٍ قَالَ: بَيۡنَمَا رَجُلٌ يُحَدِّثُ فِي كِنۡدَةَ فَقَالَ: يَجِيءُ دُخَانٌ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ، فَيَأۡخُذُ بِأَسۡمَاعِ الۡمُنَافِقِينَ وَأَبۡصَارِهِمۡ، يَأۡخُذُ الۡمُؤۡمِنَ كَهَيۡئَةِ الزُّكَامِ، فَفَزِعۡنَا، فَأَتَيۡتُ ابۡنَ مَسۡعُودٍ، وَكَانَ مُتَّكِئًا، فَغَضِبَ، فَجَلَسَ فَقَالَ: مَنۡ عَلِمَ فَلۡيَقُلۡ، وَمَنۡ لَمۡ يَعۡلَمۡ فَلۡيَقُلِ: اللهُ أَعۡلَمُ، فَإِنَّ مِنَ الۡعِلۡمِ أَنۡ يَقُولَ لِمَا لَا يَعۡلَمُ: لَا أَعۡلَمُ، فَإِنَّ اللهَ قَالَ لِنَبِيِّهِ ﷺ: ﴿قُلۡ مَا أَسۡأَلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الۡمُتَكَلِّفِينَ﴾ [ص: ٨٦].‏

4774. Muhammad bin Katsir telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami: Manshur dan Al-A’masy menceritakan kepada kami dari Abu Adh-Dhuha, dari Masruq. Beliau berkata:

Ketika ada seseorang bercerita di Kindah, dia mengatakan: Kabut akan datang di hari kiamat. Kabut itu akan mengambil pendengaran dan penglihatan orang-orang munafik. Kabut itu juga akan menyiksa orang mukmin seperti keadaan orang yang pilek. Kami merasa takut.

Lalu aku mendatangi Ibnu Mas’ud ketika beliau sedang bertelekan, lalu beliau marah (mendengar hal itu). Beliau duduk lalu mengatakan:

Barang siapa yang mengetahui, silakan berkata. Namun, barang siapa yang tidak mengetahui, katakanlah: Allah yang lebih mengetahui; karena termasuk ilmu adalah ketika dia tidak mengetahui, dia katakan: Aku tidak tahu.

Sungguh Allah berfirman kepada Nabi-Nya—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Katakan: Aku tidak meminta upah sedikitpun atas dakwahku ini dan aku tidak termasuk orang yang mengada-ada.” (QS. Shad: 86).

وَإِنَّ قُرَيۡشًا أَبۡطَؤُوا عَنِ الۡإِسۡلَامِ، فَدَعَا عَلَيۡهِمِ النَّبِيُّ ﷺ فَقَالَ: (اللّٰهُمَّ أَعِنِّي عَلَيۡهِمۡ بِسَبۡعٍ كَسَبۡعِ يُوسُفَ). فَأَخَذَتۡهُمۡ سَنَةٌ حَتَّى هَلَكُوا فِيهَا، وَأَكَلُوا الۡمَيۡتَةَ وَالۡعِظَامَ، وَيَرَى الرَّجُلُ مَا بَيۡنَ السَّمَاءِ وَالۡأَرۡضِ كَهَيۡئَةِ الدُّخَانِ، فَجَاءَهُ أَبُو سُفۡيَانَ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، جِئۡتَ تَأۡمُرُنَا بِصِلَةِ الرَّحِمِ، وَإِنَّ قَوۡمَكَ قَدۡ هَلَكُوا فَادۡعُ اللهَ. فَقَرَأَ ﴿فَارۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ﴾ إِلَى قَوۡلِهِ ﴿عَائِدُونَ﴾ [الدخان: ١٠ - ١٥]. أَفَيُكۡشَفُ عَنۡهُمۡ عَذَابُ الۡآخِرَةِ إِذَا جَاءَ ثُمَّ عَادُوا إِلَى كُفۡرِهِمۡ، فَذٰلِكَ قَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿يَوۡمَ نَبۡطِشُ الۡبَطۡشَةَ الۡكُبۡرَى﴾ [الدخان: ١٦]. يَوۡمَ بَدۡرٍ، وَ﴿لِزَامًا﴾ [الفرقان: ٧٧] يَوۡمَ بَدۡرٍ، ﴿الم غُلِبَتِ الرُّومُ﴾ إِلَى ﴿سَيَغۡلِبُونَ﴾ [١ - ٣]. وَالرُّومُ قَدۡ مَضَى‏.‏

Sungguh orang-orang Quraisy berpaling dari Islam, lalu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mendoakan kejelekan bagi mereka. Beliau berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku atas mereka dengan tujuh tahun kekeringan seperti tujuh tahun di masa Yusuf.”

Kekeringan melanda mereka hingga sebagian mereka binasa dan mereka makan bangkai dan tulang. Hingga ada orang yang melihat seperti ada asap di antara langit dengan bumi. Lalu Abu Sufyan mendatangi Nabi seraya berkata, “Wahai Muhammad, engkau datang memerintahkan kami untuk silaturahmi dan sungguh kaummu telah binasa. Berdoalah kepada Allah!”

Lalu Nabi membaca ayat, “Tunggulah pada hari langit membawa asap yang nyata,” sampai firman-Nya, “kalian kembali.” (QS. Ad-Dukhan: 10-15).

Apakah azab akhirat yang dihilangkan dari mereka ketika telah datang kemudian mereka kembali kepada kekufuran mereka? Akan tetapi yang dimaksud adalah firman Allah taala, “Pada hari Kami menghantam mereka dengan hantaman keras” (QS. Ad-Dukhan: 16) adalah pada hari Badr. “Lizām” (QS. Al-Furqan: 77) juga pada hari Badr.

“Alif lām mīm. Bangsa Romawi telah dikalahkan,” hingga, “mereka akan menang” (QS. Ar-Rum: 1-3). Peristiwa Romawi inipun telah berlalu.