Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 6270

٣٢ – بَابٌ ﴿إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُوا فِي الۡمَجَالِسِ فَافۡسَحُوا يَفۡسَحِ اللهُ لَكُمۡ وَإِذَا قِيلَ انۡشُزُوا فَانۡشُزُوا﴾ [المجادلة: ١١] الۡآيَةَ
32. Bab “Apabila dikatakan kepada kalian: Berlapang-lapanglah dalam majelis; maka lapangkanlah, niscaya Allah akan beri kalian kelapangan. Dan apabila dikatakan: Bangkitlah kalian; maka bangkitlah” (QS. Al-Mujadalah: 11)


٦٢٧٠ - حَدَّثَنَا خَلَّادُ بۡنُ يَحۡيَى: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ عُبَيۡدِ اللهِ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ: أَنَّهُ نَهَى أَنۡ يُقَامَ الرَّجُلُ مِنۡ مَجۡلِسِهِ وَيَجۡلِسَ فِيهِ آخَرُ، وَلٰكِنۡ تَفَسَّحُوا وَتَوَسَّعُوا، وَكَانَ ابۡنُ عُمَرَ يَكۡرَهُ أَنۡ يَقُومَ الرَّجُلُ مِنۡ مَجۡلِسِهِ ثُمَّ يُجۡلِسَ مَكَانَهُ. [طرفه في: ٩١١].

6270. Khallad bin Yahya telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari ‘Ubaidullah, dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—: Bahwa beliau melarang seseorang dibuat berdiri dari tempat duduknya lalu orang lain duduk di situ, akan tetapi berilah kelapangan dan keluasan. Ibnu ‘Umar membenci seseorang berdiri dari tempat duduknya kemudian tempatnya diduduki.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 6269

٣١ - بَابٌ لَا يُقِيمُ الرَّجُلُ الرَّجُلَ مِنۡ مَجۡلِسِهِ
31. Bab seseorang tidak boleh membuat orang lain berdiri dari tempat duduknya


٦٢٦٩ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَا يُقِيمُ الرَّجُلُ الرَّجُلَ مِنۡ مَجۡلِسِهِ ثُمَّ يَجۡلِسُ فِيهِ).

6269. Isma’il bin ‘Abdullah telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Malik menceritakan kepadaku dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Seseorang tidak boleh membuat orang lain berdiri dari tempat duduknya lantas dia duduk di situ.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2811

١٦ - بَابُ مَنِ اغۡبَرَّتۡ قَدَمَاهُ فِي سَبِيلِ اللهِ
16. Bab barang siapa kedua telapak kakinya berdebu di jalan Allah


وَقَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿مَا كَانَ لِأَهۡلِ الۡمَدِينَةِ وَمَنۡ حَوۡلَهُمۡ مِنَ الۡأَعۡرَابِ أَنۡ يَتَخَلَّفُوا عَنۡ رَسُولِ اللهِ﴾ إِلَى قَوۡلِهِ: ﴿إِنَّ اللهَ لَا يُضِيعُ أَجۡرَ الۡمُحۡسِنِينَ﴾ [التوبة ١١٩، ١٢٠].

Dan firman Allah taala, “Tidak patut bagi penduduk Madinah dan orang-orang di sekitar mereka dari kalangan Arab badui untuk tidak menyertai Rasulullah,” sampai firman-Nya, “Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS. At-Taubah: 119-120).

٢٨١١ - حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ: أَخۡبَرَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُبَارَكِ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ حَمۡزَةَ قَالَ: حَدَّثَنِي يَزِيدُ بۡنُ أَبِي مَرۡيَمَ: أَخۡبَرَنَا عَبَايَةُ بۡنُ رِفَاعَةَ بۡنِ رَافِعِ بۡنِ خَدِيجٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي أَبُو عَبۡسٍ، هُوَ عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ بۡنُ جَبۡرٍ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (مَا اغۡبَرَّتۡ قَدَمَا عَبۡدٍ فِي سَبِيلِ اللهِ فَتَمَسَّهُ النَّارُ). [طرفه في: ٩٠٧].

2811. Ishaq telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Al-Mubarak mengabarkan kepada kami: Yahya bin Hamzah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Yazid bin Abu Maryam menceritakan kepadaku: ‘Abayah bin Rifa’ah bin Rafi’ bin Khadij mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Abu ‘Abs ‘Abdurrahman bin Jabr mengabarkan kepadaku: Bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Kedua telapak kaki seorang hamba yang berdebu di jalan Allah tidak akan disentuh oleh neraka.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2071

٢٠٧١ - حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ يَزِيدَ: حَدَّثَنَا سَعِيدٌ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو الۡأَسۡوَدِ، عَنۡ عُرۡوَةَ قَالَ: قَالَتۡ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: كَانَ أَصۡحَابُ رَسُولِ اللهِ ﷺ عُمَّالَ أَنۡفُسِهِمۡ، وَكَانَ يَكُونُ لَهُمۡ أَرۡوَاحٌ، فَقِيلَ لَهُمۡ: (لَوِ اغۡتَسَلۡتُمۡ). رَوَاهُ هَمَّامٌ، عَنۡ هِشَامٍ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ. [طرفه في: ٩٠٣].

2071. Muhammad telah menceritakan kepadaku: ‘Abdullah bin Yazid menceritakan kepada kami: Sa’id menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Abu Al-Aswad menceritakan kepadaku dari ‘Urwah. Beliau berkata: ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—mengatakan: Dahulu para sahabat Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—adalah orang-orang yang bekerja dengan usaha mereka sendiri sehingga muncul bau badan. Dikatakan kepada mereka, “Andai saja kalian mandi.”

Diriwayatkan oleh Hammam dari Hisyam, dari ayahnya, dari ‘Aisyah.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 7138

٧١٣٨ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ دِينَارٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (أَلَا كُلُّكُمۡ رَاعٍ وَكُلُّكُمۡ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، فَالۡإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهۡلِ بَيۡتِهِ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالۡمَرۡأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهۡلِ بَيۡتِ زَوۡجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسۡئُولَةٌ عَنۡهُمۡ، وَعَبۡدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡهُ، أَلَا فَكُلُّكُمۡ رَاعٍ وَكُلُّكُمۡ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ). [طرفه في: ٨٩٣].

7138. Isma’il telah menceritakan kepada kami: Malik menceritakan kepadaku dari ‘Abdullah bin Dinar, dari ‘Abdullah bin ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—: Bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Setiap kalian adalah penanggung jawab dan setiap kalian akan ditanya tentang pertanggungjawabannya. Pemimpin masyarakat adalah penanggung jawab dan dia akan ditanya tentang pertanggungjawabannya. Seorang pria adalah penanggung jawab anggota keluarganya dan dia akan ditanya tentang pertanggungjawabannya. Seorang wanita bertanggung jawab mengurusi rumah suaminya dan anaknya dan dia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak bertanggung jawab menjaga harta majikannya dan dia akan ditanya tentangnya. Jadi setiap kalian adalah penanggung jawab dan setiap kalian akan ditanya tentang pertanggungjawabannya.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 5200

٩١ - بَابٌ الۡمَرۡأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيۡتِ زَوۡجِهَا
91. Bab seorang wanita adalah penanggung jawab di rumah suaminya


٥٢٠٠ - حَدَّثَنَا عَبۡدَانُ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ: أَخۡبَرَنَا مُوسَى بۡنُ عُقۡبَةَ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (كُلُّكُمۡ رَاعٍ وَكُلُّكُمۡ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالۡأَمِيرُ رَاعٍ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهۡلِ بَيۡتِهِ، وَالۡمَرۡأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيۡتِ زَوۡجِهَا وَوَلَدِهِ، فَكُلُّكُمۡ رَاعٍ وَكُلُّكُمۡ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ). [طرفه في: ٨٩٣].

5200. ‘Abdan telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami: Musa bin ‘Uqbah mengabarkan kepada kami dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Setiap kalian adalah penanggung jawab dan setiap kalian akan ditanya tentang pertanggungjawabannya. Seorang pemimpin negara adalah penanggung jawab. Seorang pria adalah penanggung jawab anggota keluarganya. Seorang wanita bertanggung jawab mengurusi rumah suami dan anaknya. Jadi setiap kalian adalah penanggung jawab dan setiap kalian akan ditanya tentang pertanggungjawabannya.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 5188

٨٢ - بَابٌ ﴿قُوا أَنۡفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارًا﴾ [التحريم: ٦]
82. Bab “Lindungilah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka!” (QS. At-Tahrim: 6)


٥١٨٨ - حَدَّثَنَا أَبُو النُّعۡمَانِ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بۡنُ زَيۡدٍ، عَنۡ أَيُّوبَ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (كُلُّكُمۡ رَاعٍ وَكُلُّكُمۡ مَسۡؤُولٌ، فَالۡإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهۡلِهِ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ، وَالۡمَرۡأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيۡتِ زَوۡجِهَا وَهِيَ مَسۡؤُولَةٌ، وَالۡعَبۡدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ، أَلَا فَكُلُّكُمۡ رَاعٍ وَكُلُّكُمۡ مَسۡؤُولٌ). [طرفه في: ٨٩٣].

5188. Abu An-Nu’man telah menceritakan kepada kami: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Nafi’, dari ‘Abdullah. Beliau mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Setiap kalian adalah penanggung jawab dan setiap kalian akan ditanyai. Pemimpin negara adalah penanggung jawab dan dia akan ditanyai. Seorang pria adalah penanggung jawab keluarganya dan dia akan ditanyai. Seorang wanita adalah penanggung jawab rumah suaminya dan dia akan ditanyai. Seorang budak adalah penanggung jawab harta majikannya dan dia akan ditanyai. Jadi setiap kalian adalah penanggung jawab dan setiap kalian akan ditanyai.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2751

٢٧٥١ - حَدَّثَنَا بِشۡرُ بۡنُ مُحَمَّدٍ السَّخۡتِيَانِيُّ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ: أَخۡبَرَنَا يُونُسُ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ قَالَ: أَخۡبَرَنِي سَالِمٌ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (كُلُّكُمۡ رَاعٍ وَمَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالۡإِمَامُ رَاعٍ وَمَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهۡلِهِ وَمَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالۡمَرۡأَةُ فِي بَيۡتِ زَوۡجِهَا رَاعِيَةٌ وَمَسۡؤُولَةٌ عَنۡ رَعِيَّتِهَا، وَالۡخَادِمُ فِي مَالِ سَيِّدِهِ رَاعٍ وَمَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ). قَالَ: وَحَسِبۡتُ أَنۡ قَدۡ قَالَ: (وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي مَالِ أَبِيهِ). [طرفه في: ٨٩٣].

2751. Bisyr bin Muhammad As-Sakhtiyani telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami: Yunus mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri. Beliau berkata: Salim mengabarkan kepadaku dari Ibnu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—. Beliau mengatakan:

Aku mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Setiap kalian adalah penanggung jawab dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya. Seorang kepala negara adalah penanggung jawab dan dia akan ditanya tentang rakyatnya. Seorang lelaki adalah penanggung jawab di keluarganya dan dia akan ditanya tentang orang-orang yang di bawah tanggung jawabnya. Seorang wanita adalah penanggung jawab di rumah suaminya dan dia akan ditanya tentang orang-orang yang ada di bawah tanggung jawabnya. Seorang pelayan adalah orang yang bertugas menjaga harta tuannya dan dia akan ditanya tentang pertanggungjawabannya.”

Ibnu ‘Umar berkata: Aku mengira beliau bersabda, “Seseorang juga bertanggung jawab menjaga harta ayahnya.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2558

١٩ - بَابٌ الۡعَبۡدُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ
19. Bab seorang budak adalah penanggung jawab harta majikannya


وَنَسَبَ النَّبِيُّ ﷺ الۡمَالَ إِلَى السَّيِّدِ.

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menyandarkan harta kepada majikan.

٢٥٥٨ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ قَالَ: أَخۡبَرَنِي سَالِمُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (كُلُّكُمۡ رَاعٍ وَمَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، فَالۡإِمَامُ رَاعٍ وَمَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ فِي أَهۡلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالۡمَرۡأَةُ فِي بَيۡتِ زَوۡجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسۡؤُولَةٌ عَنۡ رَعِيَّتِهَا، وَالۡخَادِمُ فِي مَالِ سَيِّدِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ). قَالَ: فَسَمِعۡتُ هٰؤُلَاءِ مِنَ النَّبِيِّ ﷺ، وَأَحۡسِبُ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: (وَالرَّجُلُ فِي مَالِ أَبِيهِ رَاعٍ وَمَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، فَكُلُّكُمۡ رَاعٍ، وَكُلُّكُمۡ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ). [طرفه في: ٨٩٣].

2558. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri. Beliau berkata: Salim bin ‘Abdullah mengabarkan kepadaku dari ‘Abdullah bin ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—: Beliau mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Setiap kalian adalah penanggung jawab dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya. Seorang kepala negara adalah penanggung jawab dan dia akan ditanya tentang rakyatnya. Seorang lelaki adalah penanggung jawab di keluarganya dan dia akan ditanya tentang orang-orang yang di bawah tanggung jawabnya. Seorang wanita adalah penanggung jawab di rumah suaminya dan dia akan ditanya tentang orang-orang yang ada di bawah tanggung jawabnya. Seorang pelayan adalah orang yang bertugas menjaga harta tuannya dan dia akan ditanya tentang pertanggungjawabannya.”

Ibnu ‘Umar berkata: Aku mendengar itu dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan aku mengira Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengatakan, “Seseorang juga bertugas menjaga harta ayahnya dan dia akan ditanya pertanggungjawabannya. Setiap kalian adalah penanggung jawab dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2554

٢٥٥٤ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى، عَنۡ عُبَيۡدِ اللهِ قَالَ: حَدَّثَنِي نَافِعٌ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (كُلُّكُمۡ رَاعٍ فَمَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، فَالۡأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيۡهِمۡ وَهُوَ مَسۡئُولٌ عَنۡهُمۡ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهۡلِ بَيۡتِهِ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡهُمۡ، وَالۡمَرۡأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيۡتِ بَعۡلِهَا وَوَلَدِهِ، وَهِيَ مَسۡؤُولَةٌ عَنۡهُمۡ، وَالۡعَبۡدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡهُ، أَلَا فَكُلُّكُمۡ رَاعٍ وَكُلُّكُمۡ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ). [طرفه في: ٨٩٣].

2554. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Yahya menceritakan kepada kami dari ‘Ubaidullah. Beliau berkata: Nafi’ menceritakan kepadaku dari ‘Abdullah—radhiyallahu ‘anhu—: Bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Setiap kalian adalah penanggung jawab dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya. Seorang kepala negara yang memimpin masyarakat adalah penanggung jawab mereka dan dia akan ditanya tentang mereka. Seorang lelaki adalah penanggung jawab anggota keluarganya dan dia akan ditanya tentang mereka. Seorang wanita adalah penanggung jawab mengurusi rumah suaminya dan anaknya dan dia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah bertanggung jawab menjaga harta tuannya dan dia akan ditanya tentang pertanggungjawabannya. Jadi setiap kalian adalah penanggung jawab dan setiap kalian akan ditanya tentang pertanggungjawabannya.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2409

٢٠ - بَابٌ الۡعَبۡدُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَلَا يَعۡمَلُ إِلَّا بِإِذۡنِهِ
20. Bab budak bertanggung jawab menjaga harta majikannya dan dia tidak boleh bekerja kecuali seizin majikannya


٢٤٠٩ - حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ قَالَ: أَخۡبَرَنِي سَالِمُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (كُلُّكُمۡ رَاعٍ وَمَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، فَالۡإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ فِي أَهۡلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، وَالۡمَرۡأَةُ فِي بَيۡتِ زَوۡجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسۡؤُولَةٌ عَنۡ رَعِيَّتِهَا، وَالۡخَادِمُ فِي مَالِ سَيِّدِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسۡؤُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ). قَالَ: فَسَمِعۡتُ هَؤُلَاءِ مِنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ، وَأَحۡسِبُ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: (وَالرَّجُلُ فِي مَالِ أَبِيهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسۡءُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ، فَكُلُّكُمۡ رَاعٍ وَكُلُّكُمۡ مَسۡءُولٌ عَنۡ رَعِيَّتِهِ). [طرفه في: ٨٩٣].

2409. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri. Beliau berkata: Salim bin ‘Abdullah mengabarkan kepadaku dari ‘Abdullah bin ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—:

Beliau mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Setiap kalian adalah penanggung jawab dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya. Seorang kepala negara adalah penanggung jawab dan dia akan ditanya tentang rakyatnya. Seorang lelaki adalah penanggung jawab di keluarganya dan dia akan ditanya tentang orang-orang yang di bawah tanggung jawabnya. Seorang wanita adalah penanggung jawab di rumah suaminya dan dia akan ditanya tentang orang-orang yang ada di bawah tanggung jawabnya. Seorang pelayan adalah orang yang bertugas menjaga harta tuannya dan dia akan ditanya tentang pertanggungjawabannya.”

Ibnu ‘Umar berkata: Aku mendengar itu dari Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan aku mengira Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengatakan, “Seseorang juga bertugas menjaga harta ayahnya dan dia akan ditanya pertanggungjawabannya. Setiap kalian adalah penanggung jawab dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya.”

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4371

٤٣٧١ - حَدَّثَنِي عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مُحَمَّدٍ الۡجُعۡفِيُّ: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ عَبۡدُ الۡمَلِكِ: حَدَّثَنَا إِبۡرَاهِيمُ، هُوَ ابۡنُ طَهۡمَانَ، عَنۡ أَبِي جَمۡرَةَ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا قَالَ: أَوَّلُ جُمُعَةٍ جُمِّعَتۡ، بَعۡدَ جُمُعَةٍ جُمِّعَتۡ فِي مَسۡجِدِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، فِي مَسۡجِدِ عَبۡدِ الۡقَيۡسِ بِجُوَاثَى. يَعۡنِي قَرۡيَةً مِنَ الۡبَحۡرَيۡنِ. [طرفه في: ٨٩٢].

4371. ‘Abdullah bin Muhammad Al-Ju’fi telah menceritakan kepadaku: Abu ‘Amir ‘Abdul Malik menceritakan kepada kami: Ibrahim bin Thahman menceritakan kepada kami dari Abu Jamrah, dari Ibnu ‘Abbas—radhiyallahu ‘anhuma—. Beliau mengatakan: Salat Jumat pertama yang diadakan setelah salat Jumat yang diadakan di masjid Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—adalah di masjid kabilah ‘Abdul Qais di Juwatsa. Yakni sebuah perkampungan di wilayah Bahrain.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 1068

٢ - بَابُ سَجۡدَةِ ﴿تَنۡزِيلُ‏﴾ السَّجۡدَةُ
2. Bab sujud ketika membaca ayat dalam surah As-Sajdah


١٠٦٨ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ يُوسُفَ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ سَعۡدِ بۡنِ إِبۡرَاهِيمَ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَقۡرَأُ فِي الۡجُمُعَةِ فِي صَلَاةِ الۡفَجۡرِ: ‏﴿‏الم تَنۡزِيلُ‏﴾‏ السَّجۡدَةَ وَ‏﴿‏هَلۡ أَتَى عَلَى الۡإِنۡسَانِ‏﴾‏. [طرفه في: ٨٩١].

1068. Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari Sa’d bin Ibrahim, dari ‘Abdurrahman, dari Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Dahulu Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—biasa membaca surah As-Sajdah dan Al-Insan dalam salat Subuh di hari Jumat.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 6510

٤٢ - بَابُ سَكَرَاتِ الۡمَوۡتِ
42. Bab sakratulmaut


٦٥١٠ - حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بۡنُ عُبَيۡدِ بۡنِ مَيۡمُونٍ: حَدَّثَنَا عِيسَى بۡنُ يُونُسَ، عَنۡ عُمَرَ بۡنِ سَعِيدٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي ابۡنُ أَبِي مُلَيۡكَةَ: أَنَّ أَبَا عَمۡرٍو، وَذَكۡوَانَ مَوۡلَى عَائِشَةَ أَخۡبَرَهُ: أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا كَانَتۡ تَقُولُ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ كَانَ بَيۡنَ يَدَيۡهِ رَكۡوَةٌ، أَوۡ: عُلۡبَةٌ فِيهَا مَاءٌ - يَشُكُّ عُمَرُ - فَجَعَلَ يُدۡخِلُ يَدَيۡهِ فِي الۡمَاءِ، فَيَمۡسَحُ بِهِمَا وَجۡهَهُ، وَيَقُولُ: (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، إِنَّ لِلۡمَوۡتِ سَكَرَاتٍ). ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ: (فِي الرَّفِيقِ الۡأَعۡلَى). حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتۡ يَدُهُ. [طرفه في: ٨٩٠].

6510. Muhammad bin ‘Ubaid bin Maimun telah menceritakan kepadaku: ‘Isa bin Yunus menceritakan kepada kami dari ‘Umar bin Sa’id. Beliau berkata: Ibnu Abu Mulaikah mengabarkan kepadaku: Bahwa Abu ‘Amr dan Dzakwan maula ‘Aisyah mengabarkan kepadanya: Bahwa ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—dahulu pernah berkata:

Sesungguhnya Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dahulu di depannya ada wadah kulit atau gelas kayu berisi air. ‘Umar ragu. Beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam air lalu beliau usapkan ke wajahnya dan berkata, “La ilaha illallah. Sesungguhnya kematian memiliki kepayahan yang luar biasa.”

Kemudian beliau menegakkan tangannya dan mulai mengucapkan, “Bersama teman yang tertinggi.”

Hingga beliau wafat dan tangannya terkulai.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 5217

١٠٥ - بَابٌ إِذَا اسۡتَأۡذَنَ الرَّجُلُ نِسَاءَهُ فِي أَنۡ يُمَرَّضَ فِي بَيۡتِ بَعۡضِهِنَّ فَأَذِنَّ لَهُ
105. Bab apabila suami meminta izin para istrinya supaya dirawat di rumah salah seorang istrinya, lalu mereka mengizinkannya


٥٢١٧ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ قَالَ: حَدَّثَنِي سُلَيۡمَانُ بۡنُ بِلَالٍ: قَالَ هِشَامُ بۡنُ عُرۡوَةَ: أَخۡبَرَنِي أَبِي، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ كَانَ يَسۡأَلُ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ: (أَيۡنَ أَنَا غَدًا؟ أَيۡنَ أَنَا غَدًا؟). يُرِيدُ يَوۡمَ عَائِشَةَ، فَأَذِنَ لَهُ أَزۡوَاجُهُ يَكُونُ حَيۡثُ شَاءَ، فَكَانَ فِي بَيۡتِ عَائِشَةَ حَتَّى مَاتَ عِنۡدَهَا، قَالَتۡ عَائِشَةُ: فَمَاتَ فِي الۡيَوۡمِ الَّذِي كَانَ يَدُورُ عَلَيَّ فِيهِ فِي بَيۡتِي، فَقَبَضَهُ اللهُ وَإِنَّ رَأۡسَهُ لَبَيۡنَ نَحۡرِي وَسَحۡرِي، وَخَالَطَ رِيقُهُ رِيقِي. [طرفه في: ٨٩٠].

5217. Isma’il telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Sulaiman bin Bilal menceritakan kepadaku: Hisyam bin ‘Urwah berkata: Ayahku mengabarkan kepadaku dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—:

Bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dahulu ketika sedang sakit yang menyebabkan kematiannya bertanya, “Di mana aku besok? Di mana aku besok?”

Beliau mengharapkan hari giliran Aisyah. Para istri beliau mengizinkan beliau untuk berada di tempat yang beliau inginkan. Setelah itu, beliau terus berada di rumah ‘Aisyah hingga meninggal di situ.

‘Aisyah berkata: Beliau meninggal di hari yang memang merupakan hari giliranku di rumahku. Allah mencabut nyawa beliau dalam keadaan kepala beliau berada di antara dada dan leherku, serta air liur beliau bercampur dengan air liurku.

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4450 dan 4451

٤٤٥٠ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ قَالَ: حَدَّثَنِي سُلَيۡمَانُ بۡنُ بِلَالٍ: حَدَّثَنَا هِشَامُ بۡنُ عُرۡوَةَ: أَخۡبَرَنِي أَبِي، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ كَانَ يَسۡأَلُ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، يَقُولَ: (أَيۡنَ أَنَا غَدًا؟ أَيۡنَ أَنَا غَدًا؟). يُرِيدُ يَوۡمَ عَائِشَةَ، فَأَذِنَ لَهُ أَزۡوَاجُهُ يَكُونُ حَيۡثُ شَاءَ، فَكَانَ فِي بَيۡتِ عَائِشَةَ حَتَّى مَاتَ عِنۡدَهَا. قَالَتۡ عَائِشَةُ: فَمَاتَ فِي الۡيَوۡمِ الَّذِي كَانَ يَدُورُ عَلَيَّ فِيهِ فِي بَيۡتِي، فَقَبَضَهُ اللهُ وَإِنَّ رَأۡسَهُ لَبَيۡنَ نَحۡرِي وَسَحۡرِي، وَخَالَطَ رِيقُهُ رِيقِي. ثُمَّ قَالَتۡ: دَخَلَ عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ بۡنُ أَبِي بَكۡرٍ، وَمَعَهُ سِوَاكٌ يَسۡتَنُّ بِهِ، فَنَظَرَ إِلَيۡهِ رَسُولُ اللهِ ﷺ، فَقُلۡتُ لَهُ: أَعۡطِنِي هٰذَا السِّوَاكَ يَا عَبۡدَ الرَّحۡمٰنِ، فَأَعۡطَانِيهِ، فَقَضِمۡتُهُ، ثُمَّ مَضَغۡتُهُ، فَأَعۡطَيۡتُهُ رَسُولَ اللهِ ﷺ فَاسۡتَنَّ بِهِ، وَهُوَ مُسۡتَنِدٌ إِلَى صَدۡرِي.

4450. Isma’il telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Sulaiman bin Bilal menceritakan kepadaku: Hisyam bin ‘Urwah menceritakan kepada kami: Ayahku mengabarkan kepadaku dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—:

Bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dahulu ketika sakit yang mengantarkan kepada kematiannya bertanya, “Di mana aku besok? Di mana aku besok?”

Beliau menginginkan hari giliran ‘Aisyah. Para istri beliau mengizinkan beliau untuk berada di tempat yang beliau inginkan. Hingga beliau berada di rumah ‘Aisyah sampai beliau meninggal di rumahnya.

‘Aisyah berkata: Beliau meninggal di hari giliranku di rumahku. Allah mencabut nyawa beliau ketika kepala beliau berada di antara dada dan leherku, serta ketika air liurnya bercampur dengan air liurku.

Kemudian ‘Aisyah berkata: ‘Abdurrahman bin Abu Bakr masuk dengan membawa siwak untuk membersihkan giginya. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melihatnya, lalu aku berkata kepadanya, “Berikan siwak ini, wahai ‘Abdurrahman!”

Dia memberikannya kepadaku. Lalu aku gigit ujung siwak itu, kemudian aku mengunyahnya. Lalu aku memberikannya kepada Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, lalu beliau membersihkan gigi dengannya dengan bersandar di dadaku.

٤٤٥١ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بۡنُ زَيۡدٍ، عَنۡ أَيُّوبَ، عَنِ ابۡنِ أَبِي مُلَيۡكَةَ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: تُوُفِّيَ النَّبِيُّ ﷺ فِي بَيۡتِي وَفِي يَوۡمِي، وَبَيۡنَ سَحۡرِي وَنَحۡرِي، وَكَانَتۡ إِحۡدَانَا تُعَوِّذُهُ بِدُعَاءٍ إِذَا مَرِضَ، فَذَهَبۡتُ أُعَوِّذُهُ، فَرَفَعَ رَأۡسَهُ إِلَى السَّمَاءِ وَقَالَ: (فِي الرَّفِيقِ الۡأَعۡلَى، فِي الرَّفِيقِ الۡأَعۡلَى). وَمَرَّ عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ بۡنُ أَبِي بَكۡرٍ، وَفِي يَدِهِ جَرِيدَةٌ رَطۡبَةٌ، فَنَظَرَ إِلَيۡهِ النَّبِيُّ ﷺ، فَظَنَنۡتُ أَنَّ لَهُ بِهَا حَاجَةً، فَأَخَذۡتُهَا فَمَضَغۡتُ رَأۡسَهَا، وَنَفَضۡتُهَا، فَدَفَعۡتُهَا إِلَيۡهِ، فَاسۡتَنَّ بِهَا كَأَحۡسَنِ مَا كَانَ مُسۡتَنًّا، ثُمَّ نَاوَلَنِيهَا، فَسَقَطَتۡ يَدُهُ، أَوۡ: سَقَطَتۡ مِنۡ يَدِهِ، فَجَمَعَ اللهُ بَيۡنَ رِيقِي وَرِيقِهِ فِي آخِرِ يَوۡمٍ مِنَ الدُّنۡيَا وَأَوَّلِ يَوۡمٍ مِنَ الۡآخِرَةِ. [طرفه في: ٨٩٠].

4451. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau mengatakan:

Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—wafat di rumahku dan di hari giliranku. Di antara leher dan dadaku. Dahulu apabila beliau sakit, salah seorang kami (dari istri-istri Nabi) meminta perlindungan kepada Allah untuk beliau dengan membaca doa. Aku mulai meminta perlindungan untuk beliau. Beliau mengangkat kepalanya ke arah langit sembari berkata, “Bersama teman yang paling tinggi. Bersama teman yang paling tinggi.”

‘Abdurrahman bin Abu Bakr lewat dengan membawa sepotong tangkai kurma yang masih basah. Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—memandanginya. Aku menyangka bahwa beliau membutuhkannya. Aku pun mengambilkannya, mengunyah ujungnya, dan mengibas-ngibasnya, lalu aku menyerahkannya kepada beliau. Beliau menggosok gigi dengannya dengan sebaik-baiknya. Kemudian beliau memberikan potongan tangkai kurma itu kepadaku, lalu tangannya terkulai. Atau: potongan tangkai itu jatuh dari tangan beliau. Jadi Allah mengumpulkan antara air liurku dengan air liur beliau di hari terakhir beliau di dunia dan di hari pertama beliau di akhirat.