٣ - بَابُ قَوۡلِهِ: ﴿فَلَمۡ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا
طَيِّبًا﴾ [٦]
3. Bab firman Allah, “Lalu kalian tidak mendapati air, bertayamumlah dengan
tanah yang bersih” (QS. Al-Ma`idah: 6)
تَيَمَّمُوا: تَعَمَّدُوا.
﴿آمِّينَ﴾ [٢] عَامِدِينَ، أَمَّمۡتُ وَتَيَمَّمۡتُ وَاحِدٌ.
وَقَالَ ابۡنُ عَبَّاسٍ: ﴿لَمَسۡتُمۡ﴾ [المائدة: ٦] وَ ﴿تَمَسُّوهُنَّ﴾
[البقرة: ٢٣٦-٢٣٧ والأحزاب: ٤٩] وَ ﴿اللَّاتِي دَخَلۡتُمۡ بِهِنَّ﴾ [النساء:
٢٣]، وَالۡإِفۡضَاءُ: النِّكَاحُ.
Tayammamuu artinya ta’ammaduu (bermaksud). “Aammiina” (QS. Al-Ma`idah: 2)
artinya orang-orang yang bermaksud (mengunjungi). Ammamtu dan tayammamtu
artinya sama.
Ibnu ‘Abbas berkata, “lamastum (QS. Al-Ma`idah: 6), tamassuuhunna (QS.
Al-Baqarah: 236-237 dan Al-Ahzab: 49), allaatii dakhaltum bihinna (QS.
An-Nisa`: 23), dan al-ifdha` artinya adalah jimak.”
٤٦٠٧ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنۡ عَبۡدِ
الرَّحۡمٰنِ بۡنِ الۡقَاسِمِ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنۡهَا، زَوۡجِ النَّبِيِّ ﷺ، قَالَتۡ: خَرَجۡنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ فِي
بَعۡضِ أَسۡفَارِهِ، حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالۡبَيۡدَاءِ، أَوۡ بِذَاتِ
الۡجَيۡشِ، انۡقَطَعَ عِقۡدٌ لِي، فَأَقَامَ رَسُولُ اللهِ ﷺ عَلَى
الۡتِمَاسِهِ، وَأَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ، وَلَيۡسُوا عَلَى مَاءٍ، وَلَيۡسَ
مَعَهُمۡ مَاءٌ، فَأَتَى النَّاسُ إِلَى أَبِي بَكۡرٍ الصِّدِّيقِ فَقَالُوا:
أَلَا تَرَى مَا صَنَعَتۡ عَائِشَةُ، أَقَامَتۡ بِرَسُولِ اللهِ ﷺ
وَبِالنَّاسِ، وَلَيۡسُوا عَلَى مَاءٍ، وَلَيۡسَ مَعَهُمۡ مَاءٌ؟ فَجَاءَ أَبُو
بَكۡرٍ، وَرَسُولُ اللهِ ﷺ وَاضِعٌ رَأۡسَهُ عَلَى فَخِذِي قَدۡ نَامَ،
فَقَالَ: حَبَسۡتِ رَسُولَ اللهِ ﷺ وَالنَّاسَ، وَلَيۡسُوا عَلَى مَاءٍ
وَلَيۡسَ مَعَهُمۡ مَاءٌ! قَالَتۡ عَائِشَةُ: فَعَاتَبَنِي أَبُو بَكۡرٍ،
وَقَالَ مَا شَاءَ اللهُ أَنۡ يَقُولَ، وَجَعَلَ يَطۡعُنُنِي بِيَدِهِ فِي
خَاصِرَتِي، وَلَا يَمۡنَعُنِي مِنَ التَّحَرُّكِ إِلَّا مَكَانُ رَسُولِ اللهِ
ﷺ عَلَى فَخِذِي، فَقَامَ رَسُولُ اللهِ ﷺ حَتَّى أَصۡبَحَ عَلَى غَيۡرِ مَاءٍ،
فَأَنۡزَلَ اللهُ آيَةَ التَّيَمُّمِ، فَقَالَ أُسَيۡدُ بۡنُ حُضَيۡرٍ: مَا
هِيَ بِأَوَّلِ بَرَكَتِكُمۡ يَا آلَ أَبِي بَكۡرٍ. قَالَتۡ: فَبَعَثۡنَا
الۡبَعِيرَ الَّذِي كُنۡتُ عَلَيۡهِ فَإِذَا الۡعِقۡدُ تَحۡتَهُ. [طرفه في:
٣٣٤].
4607. Isma’il telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Malik
menceritakan kepadaku dari ‘Abdurrahman bin Al-Qasim, dari ayahnya, dari
‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—istri Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau
mengatakan:
Kami pernah keluar bersama Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dalam
salah satu safarnya. Hingga ketika kami berada di Al-Baida` atau Dzat
Al-Jaisy, kalungku terputus. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berhenti
dari safarnya untuk mencarinya. Begitu juga orang-orang berhenti dari safarnya
bersama beliau dalam keadaan mereka di tempat yang tidak ada air dan tidak
membawa air.
Lalu orang-orang mendatangi Abu Bakr Ash-Shiddiq seraya berkata, “Tidakkah
engkau melihat apa yang diperbuat ‘Aisyah? Dia membuat Rasulullah—shallallahu
‘alaihi wa sallam—dan orang-orang menghentikan safarnya dalam keadaan di
tempat yang tidak ada air dan mereka tidak membawa air.”
Abu Bakr datang ketika Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—sedang
meletakkan kepalanya di atas pahaku dalam keadaan telah tertidur. Abu Bakr
berkata, “Engkau telah menahan Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dan
kaum muslimin padahal mereka di tempat yang tidak ada air dan mereka tidak
membawa air.”
‘Aisyah berkata: Abu Bakr memarahiku dan mengucapkan ucapan yang Allah
kehendaki. Beliau menusukku dengan tangannya di bagian panggulku. Tidak ada
yang mencegahku untuk bergerak kecuali keberadaan Rasulullah—shallallahu
‘alaihi wa sallam—di atas pahaku. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—menetap di tempat itu hingga keesokan harinya dalam keadaan tidak ada
air. Lalu Allah menurunkan ayat tayamum.
Usaid bin Al-Khudhair berkata, “Ini bukan keberkahan pertama kalian wahai
keluarga Abu Bakr.”
‘Aisyah mengatakan: Kamipun melepas tali tambatan unta yang sebelumnya aku
naiki dan ternyata kalung itu ada di bawahnya.
٤٦٠٨ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ سُلَيۡمَانَ قَالَ: حَدَّثَنِي ابۡنُ وَهۡبٍ
قَالَ: أَخۡبَرَنِي عَمۡرٌو أَنَّ عَبۡدَ الرَّحۡمٰنِ بۡنَ الۡقَاسِمِ
حَدَّثَهُ عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: سَقَطَتۡ
قِلَادَةٌ لِي بِالۡبَيۡدَاءِ، وَنَحۡنُ دَاخِلُونَ الۡمَدِينَةَ، فَأَنَاخَ
النَّبِيُّ ﷺ وَنَزَلَ، فَثَنَى رَأۡسَهُ فِي حَجۡرِي رَاقِدًا، أَقۡبَلَ أَبُو
بَكۡرٍ فَلَكَزَنِي لَكۡزَةً شَدِيدَةً، وَقَالَ: حَبَسۡتِ النَّاسَ فِي
قِلَادَةٍ! فَبِي الۡمَوۡتُ لِمَكَانِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، وَقَدۡ أَوۡجَعَنِي،
ثُمَّ إِنَّ النَّبِيَّ ﷺ اسۡتَيۡقَظَ، وَحَضَرَتِ الصُّبۡحُ، فَالۡتُمِسَ
الۡمَاءُ فَلَمۡ يُوجَدۡ، فَنَزَلَتۡ: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا
قُمۡتُمۡ إِلَى الصَّلَاةِ﴾ [٦] الۡآيَةَ، فَقَالَ أُسَيۡدُ بۡنُ حُضَيۡرٍ:
لَقَدۡ بَارَكَ اللهُ لِلنَّاسِ فِيكُمۡ يَا آلَ أَبِي بَكۡرٍ، مَا أَنۡتُمۡ
إِلَّا بَرَكَةٌ لَهُمۡ. [طرفه في: ٣٣٤].
4608. Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Ibnu
Wahb menceritakan kepadaku. Beliau berkata: ‘Amr mengabarkan kepadaku bahwa
‘Abdurrahman bin Al-Qasim menceritakan kepadanya dari ayahnya, dari
‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—:
Kalungku terjatuh di Al-Baida` ketika kami masuk ke Madinah. Nabi—shallallahu
‘alaihi wa sallam—menderumkan untanya dan turun. Beliau tidur dengan
meletakkan kepalanya di pangkuanku. Abu Bakr datang lalu menyodokku dengan
keras dan berkata, “Engkau menahan orang-orang gara-gara sebuah kalung.”
Aku diam bagai orang mati karena keberadaan Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—(di pangkuanku) padahal (sodokan) Abu Bakr telah membuatku sakit.
Kemudian Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bangun ketika waktu Subuh telah
masuk. Kaum muslimin mencari air namun tidak mendapatkannya, lalu turunlah
ayat, “Wahai sekalian orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak
mengerjakan salat…” (QS. Al-Ma`idah: 6).
Usaid bin Khudhair berkata, “Sungguh Allah telah melimpahkan keberkahan kepada
orang-orang karena kalian wahai keluarga Abu Bakr. Tidaklah kalian kecuali
keberkahan untuk mereka.”