Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 50

٨٠ - (٥٠) - حَدَّثَنِي عَمۡرٌو النَّاقِدُ، وَأَبُو بَكۡرِ بۡنُ النَّضۡرِ، وَعَبۡدُ بۡنُ حُمَيۡدٍ، وَاللَّفۡظُ لِعَبۡدٍ. قَالُوا: حَدَّثَنَا يَعۡقُوبُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ بۡنِ سَعۡدٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي أَبِي، عَنۡ صَالِحِ بۡنِ كَيۡسَانَ، عَنِ الۡحَارِثِ، عَنۡ جَعۡفَرِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ الۡحَكَمِ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ الۡمِسۡوَرِ، عَنۡ أَبِي رَافِعٍ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ مَسۡعُودٍ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (مَا مِنۡ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللهُ فِي أُمَّةٍ قَبۡلِي، إِلَّا كَانَ لَهُ مِنۡ أُمَّتِهِ حَوَارِيُّونَ وَأَصۡحَابٌ، يَأۡخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقۡتَدُونَ بِأَمۡرِهِ. ثُمَّ إِنَّهَا تَخۡلُفُ مِنۡ بَعۡدِهِمۡ خُلُوفٌ، يَقُولُونَ مَا لَا يَفۡعَلُونَ، وَيَفۡعَلُونَ مَا لَا يُؤۡمَرُونَ، فَمَنۡ جَاهَدَهُمۡ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤۡمِنٌ، وَمَنۡ جَاهَدَهُمۡ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤۡمِنٌ، وَمَنۡ جَاهَدَهُمۡ بِقَلۡبِهِ فَهُوَ مُؤۡمِنٌ، وَلَيۡسَ وَرَاءَ ذٰلِكَ مِنَ الۡإِيمَانِ حَبَّةُ خَرۡدَلٍ).
80. (50). ‘Amr An-Naqid, Abu Bakr bin An-Nadhr, dan ‘Abd bin Humaid telah menceritakan kepadaku. Lafal hadis ini milik ‘Abd. Mereka berkata: Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’d menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Ayahku menceritakan kepadaku dari Shalih bin Kaisan, dari Al-Harits, dari Ja’far bin ‘Abdullah bin Al-Hakam, dari ‘Abdurrahman bin Al-Miswar, dari Abu Rafi’, dari ‘Abdullah bin Mas’ud: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah ada nabi yang Allah utus pada umat sebelumku kecuali pasti ada di antara umatnya yang menjadi para penolong dan sahabat. Mereka mengambil sunahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian akan datang generasi setelah mereka yang mengucapkan apa yang tidak mereka perbuat dan melakukan apa yang tidak diperintahkan. Maka, siapa saja yang berjihad melawan mereka dengan tangannya, maka dia seorang mukmin. Dan siapa saja yang berjihad melawan mereka dengan lisannya, maka dia seorang mukmin. Dan siapa saja yang berjihad melawan mereka dengan hatinya, maka dia seorang mukmin. Dan tidak ada iman di belakang itu sebesar biji sawi.”
قَالَ أَبُو رَافِعٍ: فَحَدَّثۡتُ عَبۡدَ اللهِ بۡنَ عُمَرَ فَأَنۡكَرَهُ عَلَيَّ، فَقَدِمَ ابۡنُ مَسۡعُودٍ فَنَزَلَ بِقَنَاةَ، فَاسۡتَتۡبَعَنِي إِلَيۡهِ عَبۡدُ اللهِ بۡنُ عُمَرَ يَعُودُهُ. فَانۡطَلَقۡتُ مَعَهُ، فَلَمَّا جَلَسۡنَا سَأَلۡتُ ابۡنَ مَسۡعُودٍ عَنۡ هَٰذَا الۡحَدِيثِ فَحَدَّثَنِيهِ كَمَا حَدَّثۡتُهُ ابۡنَ عُمَرَ.
قَالَ صَالِحٌ: وَقَدۡ تُحُدِّثَ بِنَحۡوِ ذٰلِكَ عَنۡ أَبِي رَافِعٍ.
Abu Rafi’ berkata: Aku menceritakannya kepada ‘Abdullah bin ‘Umar, namun beliau mengingkarinya. Lalu, Ibnu Mas’ud tiba dan singgah di lembah Qanah. ‘Abdullah bin ‘Umar meminta untuk mengikutiku pergi mengunjungi Ibnu Mas’ud. Aku berangkat bersama beliau. Ketika kami telah duduk, aku bertanya kepada Ibnu Mas’ud tentang hadis ini. Lalu beliau menceritakannya kepadaku sebagaimana yang telah aku ceritakan kepada Ibnu ‘Umar.
Shalih berkata: Dan telah ada yang menceritakan semisal itu dari Abu Rafi’.
(...) وَحَدَّثَنِيهِ أَبُو بَكۡرِ بۡنُ إِسۡحَاقَ بۡنِ مُحَمَّدٍ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ أَبِي مَرۡيَمَ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡعَزِيزِ بۡنُ مُحَمَّدٍ. قَالَ: أَخۡبَرَنِي الۡحَارِثُ بۡنُ الۡفُضَيۡلِ الۡخَطۡمِيُّ، عَنۡ جَعۡفَرِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ الۡحَكَمِ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ الۡمِسۡوَرِ بۡنِ مَخۡرَمَةَ، عَنۡ أَبِي رَافِعٍ مَوۡلَى النَّبِيِّ ﷺ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ مَسۡعُودٍ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (مَا كَانَ مِنۡ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدۡ كَانَ لَهُ حَوَارِيُّونَ، يَهۡتَدُونَ بِهَدۡيِهِ، وَيَسۡتَنُّونَ بِسُنَّتِهِ...) مِثۡلَ حَدِيثِ صَالِحٍ. وَلَمۡ يَذۡكُرۡ قُدُومَ ابۡنِ مَسۡعُودٍ وَاجۡتِمَاعَ ابۡنِ عُمَرَ مَعَهُ.
Abu Bakr bin Ishaq bin Muhammad telah menceritakannya kepadaku: Ibnu Abu Maryam mengabarkan kepada kami: ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Al-Harits bin Al-Fudhail Al-Khathmi mengabarkan kepadaku dari Ja’far bin ‘Abdullah bin Al-Hakam, dari ‘Abdurrahman bin Al-Miswar bin Makhramah, dari Abu Rafi’ maula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari ‘Abdullah bin Mas’ud: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu, tidak ada seorang nabi pun kecuali memiliki para hawari (pembela). Mereka mengambil petunjuk dengan petunjuknya dan mengikuti sunahnya…” Semisal hadis Shalih. Namun beliau tidak menyebutkan kedatangan Ibnu Mas’ud dan berkumpulnya Ibnu ‘Umar bersama beliau.