١٥٨ - (٩٦) - حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الۡأَحۡمَرُ. (ح) وَحَدَّثَنَا أَبُو كُرَيۡبٍ وَإِسۡحَاقُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ، عَنۡ أَبِي مُعَاوِيَةَ، كِلَاهُمَا عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ أَبِي ظِبۡيَانَ، عَنۡ أُسَامَةَ بۡنِ زَيۡدٍ. وَهَٰذَا حَدِيثُ ابۡنِ أَبِي شَيۡبَةَ - قَالَ: بَعَثَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ فِي سَرِيَّةٍ، فَصَبَّحۡنَا الۡحُرَقَاتِ مِنۡ جُهَيۡنَةَ، فَأَدۡرَكۡتُ رَجُلًا، فَقَالَ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، فَطَعَنۡتُهُ فَوَقَعَ فِي نَفۡسِي مِنۡ ذٰلِكَ، فَذَكَرۡتُهُ لِلنَّبِيِّ ﷺ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَقَالَ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَقَتَلۡتَهُ؟) قَالَ: قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّمَا قَالَهَا خَوۡفًا مِنَ السِّلَاحِ. قَالَ: (أَفَلَا شَقَقۡتَ عَنۡ قَلۡبِهِ حَتَّى تَعۡلَمَ أَقَالَهَا أَمۡ لَا).
فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا عَلَيَّ حَتَّى تَمَنَّيۡتُ أَنِّي أَسۡلَمۡتُ يَوۡمَئِذٍ. قَالَ: فَقَالَ سَعۡدٌ: وَأَنَا وَاللهِ لَا أَقۡتُلُ مُسۡلِمًا حَتَّى يَقۡتُلَهُ ذُو الۡبُطَيۡنِ، يَعۡنِي أُسَامَةَ. قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: أَلَمۡ يَقُلِ اللهُ: ﴿وَقَٰتِلُوهُمۡ حَتَّىٰ لَا تَكُونَ فِتۡنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلهِ﴾ [الأنفال: ٣٩]، فَقَالَ سَعۡدٌ: قَدۡ قَاتَلۡنَا حَتَّى لَا تَكُونَ فِتۡنَةٌ، وَأَنۡتَ وَأَصۡحَابُكَ تُرِيدُونَ أَنۡ تُقَاتِلُوا حَتَّى تَكُونَ فِتۡنَةٌ.
[البخاري: كتاب المغازي، باب بعث النبي ﷺ أسامة بن زيد...، رقم: ٤٠٢١].
158. (96). Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami: Abu Khalid Al-Ahmar menceritakan kepada kami. (Dalam riwayat lain) Abu Kuraib dan Ishaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami dari Abu Mu’awiyah. Masing-masing keduanya dari Al-A’masy, dari Abu Zhibyan, dari Usamah bin Zaid. Ini adalah hadis Ibnu Abu Syaibah. Beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirim kami dalam suatu pasukan, lalu kami menyerang Al-Huruqat, wilayah bagian Juhainah, di pagi hari. Aku mendapati seseorang lalu dia berkata: Laa ilaaha illallaah (tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah). Lalu aku menusuknya. Aku mendapati ada perasaan yang mengganjal pada diriku dari kejadian itu, lalu aku menyebutkannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah dia sudah mengatakan laa ilaaha illallaah dan engkau tetap membunuhnya?”
Usamah berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, dia mengatakannya hanya karena takut dari senjata.”
Nabi bersabda, “Tidakkah engkau membelah hatinya sehingga engkau tahu apakah dia mengucapkannya karena itu atau tidak.” Beliau terus-menerus mengulanginya kepadaku sampai aku berangan-angan masuk Islam pada hari itu.
Beliau berkata: Sa’d bin Abu Waqqash mengatakan: Demi Allah, aku tidak akan membunuh seorang muslim pun sampai Dzul Buthain, yakni Usamah, membunuhnya. Beliau berkata: Ada seseorang yang berkata: Bukankah Allah berfirman, “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah (akibat jelek dari suatu cobaan) dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.” (QS. Al-Anfal: 39). Sa’d berkata: Sungguh kami telah berperang (melawan orang-orang kafir) sampai tidak ada fitnah, sedangkan engkau dan sahabat-sahabatmu malah ingin berperang (melawan kaum muslimin) sehingga muncul fitnah.
١٥٩ - (...) - حَدَّثَنَا يَعۡقُوبُ الدَّوۡرَقِيُّ: حَدَّثَنَا هُشَيۡمٌ: أَخۡبَرَنَا حُصَيۡنٌ: حَدَّثَنَا أَبُو ظِبۡيَانَ، قَالَ: سَمِعۡتُ أُسَامَةَ بۡنَ زَيۡدِ بۡنِ حَارِثَةَ يُحَدِّثُ، قَالَ: بَعَثَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ إِلَى الۡحُرَقَةِ مِنۡ جُهَيۡنَةَ، فَصَبَّحۡنَا الۡقَوۡمَ فَهَزَمۡنَاهُمۡ. وَلَحِقۡتُ أَنَا وَرَجُلٌ مِنَ الۡأَنۡصَارِ رَجُلًا مِنۡهُمۡ، فَلَمَّا غَشِينَاهُ قَالَ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، فَكَفَّ عَنۡهُ الۡأَنۡصَارِيُّ. وَطَعَنۡتُهُ بِرُمۡحِي حَتَّى قَتَلۡتُهُ. قَالَ: فَلَمَّا قَدِمۡنَا بَلَغَ ذٰلِكَ النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَ لِي: (يَا أُسَامَةُ، أَقَتَلۡتَهُ بَعۡدَ مَا قَالَ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ؟) قَالَ: قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّمَا كَانَ مُتَعَوِّذًا. قَالَ: فَقَالَ: (أَقَتَلۡتَهُ بَعۡدَ مَا قَالَ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ؟). قَالَ: فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا عَلَيَّ حَتَّى تَمَنَّيۡتُ أَنِّي لَمۡ أَكُنۡ أَسۡلَمۡتُ قَبۡلَ ذٰلِكَ الۡيَوۡمِ.
159. Ya’qub Ad-Dauraqi telah menceritakan kepada kami: Husyaim menceritakan kepada kami: Hushain mengabarkan kepada kami: Abu Zhibyan menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar Usamah bin Zaid bin Haritsah menceritakan. Beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus kami ke Huraqah, wilayah bagian Juhainah. Kami menyerang kaum itu di pagi hari dan mengalahkan mereka. Aku dan salah seorang ansar mengejar seseorang di antara mereka. Ketika kami sudah mengepungnya, dia berkata: Laa ilaaha illallaah (tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah). Lalu orang ansar itu menahan diri darinya, sedangkan aku menusuknya dengan tombakku hingga aku membunuhnya. Usamah berkata: Ketika kami tiba kembali, kejadian itu sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Maka beliau bersabda kepadaku, “Wahai Usamah, apakah engkau membunuhnya setelah dia berkata: Laa ilaaha illallaah?”
Usamah berkata: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, dia hanya melindungi dirinya.”
Usamah berkata: Nabi bersabda, “Apakah engkau membunuhnya setelah dia berkata: Laa ilaaha illallaah?”
Usamah berkata: Beliau terus-menerus mengulanginya kepadaku sampai aku berangan-angan bahwa aku belum masuk Islam sebelum hari itu.