Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 755

٢١ – بَابٌ مَنۡ خَافَ أَنۡ لَا يَقُومَ مِنۡ آخِرِ اللَّيۡلِ فَلۡيُوتِرۡ أَوَّلَهُ 

21. Bab barangsiapa khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaknya shalat witir di awal malam 

١٦٢ – (٧٥٥) – حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ: حَدَّثَنَا حَفۡصٌ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ أَبِي سُفۡيَانَ، عَنۡ جَابِرٍ؛ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ خَافَ أَنۡ لَا يَقُومَ مِنۡ آخِرِ اللَّيۡلِ فَلۡيُوتِرۡ أَوَّلَهُ. وَمَنۡ طَمِعَ أَنۡ يَقُومَ آخِرَهُ فَلۡيُوتِرۡ آخِرَ اللَّيۡلِ، فَإِنَّ صَلَاةَ آخِرِ اللَّيۡلِ مَشۡهُودَةٌ، وَذٰلِكَ أَفۡضَلُ). 
وَقَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ: مَحۡضُورَةٌ
162. (755). Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami: Hafsh dan Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami, dari Al-A'masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir. Beliau berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaknya dia shalat witir di awal malam. Dan barangsiapa sangat menginginkan untuk bangun akhir malam, hendaknya dia shalat witir di akhir malam. Karena sungguh shalat di akhir malam itu disaksikan, dan itu lebih utama.” 
Abu Mu'awiyah berkata: Dihadiri. 
١٦٣ - (…) - وَحَدَّثَنِي سَلَمَةُ بۡنُ شَبِيبٍ: حَدَّثَنَا الۡحَسَنُ بۡنُ أَعۡيَنَ: حَدَّثَنَا مَعۡقِلٌ - وَهُوَ ابۡنُ عُبَيۡدِ اللهِ - عَنۡ أَبِي الزُّبَيۡرِ، عَنۡ جَابِرٍ؛ قَالَ: سَمِعۡتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: (أَيُّكُمۡ خَافَ أَنۡ لَا يَقُومَ مِنۡ آخِرِ اللَّيۡلِ، فَلۡيُوتِرۡ، ثُمَّ لۡيَرۡقُدۡ. وَمَنۡ وَثِقَ بِقِيَامٍ مِنَ اللَّيۡلِ فَلۡيُوتِرۡ مِنۡ آخِرِهِ، فَإِنَّ قِرَاءَةَ آخِرِ اللَّيۡلِ مَحۡضُورَةٌ، وَذٰلِكَ أَفۡضَلُ). 
163. Salamah bin Syabib telah menceritakan kepadaku: Al-Hasan bin A'yan menceritakan kepada kami: Ma'qil bin 'Ubaidullah menceritakan kepada kami dari Abuz Zubair, dari Jabir. Beliau berkata: Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa di antara kalian khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaknya dia shalat witir, baru kemudian tidur. Dan barangsiapa yakin bisa bangun di malam hari, hendaknya dia shalat witir di akhir malam, karena sesungguhnya bacaan di akhir malam itu dihadiri, dan itu lebih utama.”