٤ - بَابُ لَابَتَيِ الۡمَدِينَةِ
4. Bab dua gunung berbatu hitam Madinah
١٨٧٣ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ يُوسُفَ: أَخۡبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ الۡمُسَيَّبِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ: لَوۡ رَأَيۡتُ الظِّبَاءَ بِالۡمَدِينَةِ تَرۡتَعُ مَا ذَعَرۡتُهَا، قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَا بَيۡنَ لَابَتَيۡهَا حَرَامٌ). [طرفه في: ١٨٦٩].
1873. ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami: Malik mengabarkan kepada kami, dari Ibnu Syihab, dari Sa’id bin Al-Musayyab, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: Bahwa beliau mengatakan: Seandainya aku melihat antelop (hewan sejenis rusa) digembalakan di Madinah, aku tidak mau menakut-nakutinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Daerah di antara dua labah (gunung berbatu hitam) Madinah adalah suci.”