١٢٨٠ - حَدَّثَنَا الۡحُمَيۡدِيُّ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بۡنُ مُوسَى قَالَ: أَخۡبَرَنِي حُمَيۡدُ بۡنُ نَافِعٍ، عَنۡ زَيۡنَبَ ابۡنَةِ أَبِي سَلَمَةَ قَالَتۡ: لَمَّا جَاءَ نَعۡيُ أَبِي سُفۡيَانَ مِنَ الشَّأۡمِ، دَعَتۡ أُمُّ حَبِيبَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا بِصُفۡرَةٍ فِي الۡيَوۡمِ الثَّالِثِ، فَمَسَحَتۡ عَارِضَيۡهَا وَذِرَاعَيۡهَا، وَقَالَتۡ: إِنِّي كُنۡتُ عَنۡ هَٰذَا لَغَنِيَّةً، لَوۡلَا أَنِّي سَمِعۡتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: (لَا يَحِلُّ لِامۡرَأَةٍ تُؤۡمِنُ بِاللهِ وَالۡيَوۡمِ الۡآخِرِ، أَنۡ تُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوۡقَ ثَلَاثٍ، إِلَّا عَلَى زَوۡجٍ، فَإِنَّهَا تُحِدُّ عَلَيۡهِ أَرۡبَعَةَ أَشۡهُرٍ وَعَشۡرًا). [الحديث ١٢٨٠ – أطرافه في: ١٢٨١، ٥٣٣٤، ٥٣٣٩، ٥٣٤٥].
1280. Al-Humaidi telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami: Ayyub bin Musa menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Humaid bin Nafi’ mengabarkan kepadaku dari Zainab putri Abu Salamah. Beliau berkata: Ketika kabar kematian Abu Sufyan datang dari Syam, Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha meminta diambilkan shufrah (wewangian yang berwarna kuning) di hari ketiga. Lalu beliau mengoleskannya ke kedua pipi dan lengan atasnya; dan berkata: Sesungguhnya aku tidak membutuhkan ini andai aku tidak mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berihdad (berkabung) lebih dari tiga hari terhadap orang yang meninggal. Kecuali terhadap suami, maka istri berihdad selama empat bulan sepuluh hari.”