Cari Blog Ini

Sunan Abu Dawud hadits nomor 2377, 2378, dan 2379

٣١ - بَابٌ فِي الۡكُحۡلِ عِنۡدَ النَّوۡمِ لِلصَّائِمِ 
31. Bab tentang celak ketika akan tidur malam bagi orang yang berpuasa 

٢٣٧٧ – (ضعيف) حَدَّثَنَا النُّفَيۡلِيُّ، نا عَلِيُّ بۡنُ ثَابِتٍ، حَدَّثَنِي عَبۡدُ الرَّحۡمَٰنِ بۡنُ النُّعۡمَانِ بۡنِ مَعۡبَدِ بۡنِ هَوۡذَةَ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ جَدِّهِ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ أَنَّهُ أَمَرَ بِالۡإِثۡمِدِ الۡمُرَوَّحِ عِنۡدَ النَّوۡمِ وَقَالَ: (لِيَتَّقِهِ الصَّائِمُ). قَالَ أَبُو دَاوُدَ: قَالَ لِي يَحۡيَى بۡنُ مَعِينٍ: هُوَ حَدِيثٌ مُنۡكَرٌ. يَعۡنِي حَدِيثَ الۡكُحۡلِ. 
2377. An-Nufaili telah menceritakan kepada kami: ‘Ali bin Tsabit menceritakan kepada kami: ‘Abdurrahman bin An-Nu’man bin Ma’bad bin Haudzah, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau memerintahkan untuk memakai itsmid (bahan celak) yang diberi wewangian ketika hendak tidur dan bersabda, “Orang yang berpuasa hendaknya menghindarinya.” Abu Dawud berkata: Yahya bin Ma’in berkata kepadaku: Ini adalah hadis munkar, yakni hadis celak. 
٢٣٧٨ – (حسن موقوف) حَدَّثَنَا وَهۡبُ بۡنُ بَقِيَّةَ، أنا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنۡ عُتۡبَةَ أَبِي مُعَاذٍ، عَنۡ عُبَيۡدِ اللهِ بۡنِ أَبِي بَكۡرِ بۡنِ أَنَسٍ، عَنۡ أَنَسِ بۡنِ مَالِكٍ، أَنَّهُ كَانَ يَكۡتَحِلُ وَهُوَ صَائِمٌ. 
2378. Wahb bin Baqiyyah telah menceritakan kepada kami: Abu Mu’awiyah mengabarkan kepada kami dari ‘Utbah bin Abu Mu’adz, dari ‘Ubaidullah bin Abu Bakr bin Anas, dari Anas bin Malik, bahwa beliau dahulu pernah bercelak dalam keadaan berpuasa. 
٢٣٧٩ – (حسن) حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ الۡمُخَرِّمِيُّ وَيَحۡيَى بۡنُ مُوسَى الۡبَلۡخِيُّ، قَالَا: حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ عِيسَى، عَنِ الۡأَعۡمَشِ قَالَ: مَا رَأَيۡتُ أَحَدًا مِنۡ أَصۡحَابِنَا يَكۡرَهُ الۡكُحۡلَ لِلصَّائِمِ، وَكَانَ إِبۡرَاهِيمُ يُرَخِّصُ أَنۡ يَكۡتَحِلَ الصَّائِمُ بِالصَّبِرِ. 
2379. Muhammad bin ‘Abdullah Al-Mukharrimi dan Yahya bin Musa Al-Balkhi telah menceritakan kepada kami. Keduanya berkata: Yahya bin ‘Isa menceritakan kepada kami dari Al-A’masy. Beliau berkata: Aku tidak melihat seorang pun dari kalangan sahabat kami yang membenci celak bagi orang yang berpuasa dan dahulu Ibrahim memberi keringanan orang yang berpuasa untuk bercelak menggunakan shabir (getah pohon yang pahit).