٧ – بَابُ رَضَاعَةِ الۡكَبِيرِ
7. Bab menyusui orang dewasa
٢٦ - (١٤٥٣) - حَدَّثَنَا عَمۡرٌو النَّاقِدُ وَابۡنُ أَبِي عُمَرَ. قَالَا: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ بۡنُ عُيَيۡنَةَ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ الۡقَاسِمِ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ عَائِشَةَ، قَالَتۡ: جَاءَتۡ سَهۡلَةُ بِنۡتُ سُهَيۡلٍ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي أَرَىٰ فِي وَجۡهِ أَبِي حُذَيۡفَةَ مِنۡ دُخُولِ سَالِمٍ - وَهُوَ حَلِيفُهُ -. فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (أَرۡضِعِيهِ) قَالَتۡ: وَكَيۡفَ أُرۡضِعُهُ؟ وَهُوَ رَجُلٌ كَبِيرٌ. فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللهِ ﷺ وَقَالَ: (قَدۡ عَلِمۡتُ أَنَّهُ رَجُلٌ كَبِيرٌ).
زَادَ عَمۡرٌو فِي حَدِيثِهِ: وَكَانَ قَدۡ شَهِدَ بَدۡرًا.
وَفِي رِوَايَةِ ابۡنِ أَبِي عُمَرَ: فَضَحِكَ رَسُولُ اللهِ ﷺ.
26. (1453). ‘Amr An-Naqid dan Ibnu Abu ‘Umar telah menceritakan kepada kami. Keduanya berkata: Sufyan bin ‘Uyainah menceritakan kepada kami dari ‘Abdurrahman bin Al-Qasim, dari ayahnya, dari ‘Aisyah. Beliau mengatakan: Sahlah binti Suhail datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Sesungguhnya aku melihat (ketidaksukaan) di wajah Abu Hudzaifah karena masuknya Salim (ke dalam rumah)—Salim adalah orang yang senantiasa menyertainya—.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Susui dia.” Sahlah bertanya, “Bagaimana aku menyusuinya sementara dia adalah laki-laki dewasa.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersenyum dan bersabda, “Aku sudah tahu bahwa dia laki-laki dewasa.”
‘Amr menambahkan di dalam hadisnya: Salim mengikuti perang Badr.
Di dalam riwayat Ibnu Abu ‘Umar: Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa.
٢٧ - (...) - وَحَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ الۡحَنۡظَلِيُّ وَمُحَمَّدُ بۡنُ أَبِي عُمَرَ. جَمِيعًا عَنِ الثَّقَفِيِّ. قَالَ ابۡنُ أَبِي عُمَرَ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، عَنۡ أَيُّوبَ، عَنِ ابۡنِ أَبِي مُلَيۡكَةَ، عَنِ الۡقَاسِمِ، عَنۡ عَائِشَةَ، أَنَّ سَالِمًا مَوۡلَىٰ أَبِي حُذَيۡفَةَ كَانَ مَعَ أَبِي حُذَيۡفَةَ وَأَهۡلِهِ فِي بَيۡتِهِمۡ، فَأَتَتۡ - تَعۡنِي ابۡنَةَ سُهَيۡلٍ - النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَتۡ: إِنَّ سَالِمًا قَدۡ بَلَغَ مَا يَبۡلُغُ الرِّجَالُ، وَعَقَلَ مَا عَقَلُوا. وَإِنَّهُ يَدۡخُلُ عَلَيۡنَا، وَإِنِّي أَظُنُّ أَنَّ فِي نَفۡسِ أَبِي حُذَيۡفَةَ مِنۡ ذٰلِكَ شَيۡئًا. فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ ﷺ: (أَرۡضِعِيهِ تَحۡرُمِي عَلَيۡهِ، وَيَذۡهَبِ الَّذِي فِي نَفۡسِ أَبِي حُذَيۡفَةَ) فَرَجَعَتۡ فَقَالَتۡ: إِنِّي قَدۡ أَرۡضَعۡتُهُ، فَذَهَبَ الَّذِي فِي نَفۡسِ أَبِي حُذَيۡفَةَ.
27. Ishaq bin Ibrahim Al-Hanzhali dan Muhammad bin Abu ‘Umar telah menceritakan kepada kami. Semuanya dari Ats-Tsaqafi. Ibnu Abu ‘Umar berkata: ‘Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Al-Qasim, dari ‘Aisyah bahwa Salim maula (bekas budak yang dimerdekakan oleh) Abu Hudzaifah dahulu biasa bersama Abu Hudzaifah dan keluarganya di rumah mereka. Lalu putri Suhail datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya mengatakan, “Sesungguhnya Salim sudah beranjak dewasa dan berpikir dewasa. Dia biasa masuk menemui kami. Aku mengira pada diri Abu Hudzaifah ada sesuatu yang mengganjal tentang hal itu.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Susui dia, maka engkau akan menjadi mahramnya dan ganjalan yang ada pada diri Abu Hudzaifah akan hilang.” Putri Suhail kembali, lalu mengatakan, “Sesungguhnya aku telah memberikan susuan kepada Salim, lalu hilanglah perasaan mengganjal yang ada pada diri Abu Hudzaifah.”
٢٨ - (...) - وَحَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ بۡنُ رَافِعٍ - وَاللَّفۡظُ لِابۡنِ رَافِعٍ - قَالَ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّزَّاقِ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ جُرَيۡجٍ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ أَبِي مُلَيۡكَةَ، أَنَّ الۡقَاسِمَ بۡنَ مُحَمَّدِ بۡنِ أَبِي بَكۡرٍ أَخۡبَرَهُ، أَنَّ عَائِشَةَ أَخۡبَرَتۡهُ، أَنَّ سَهۡلَةَ بِنۡتَ سُهَيۡلِ بۡنِ عَمۡرٍو جَاءَتِ النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ سَالِمًا - لِسَالِمٍ مَوۡلَىٰ أَبِي حُذَيۡفَةَ - مَعَنَا فِي بَيۡتِنَا، وَقَدۡ بَلَغَ مَا يَبۡلُغُ الرِّجَالُ وَعَلِمَ مَا يَعۡلَمُ الرِّجَالُ. قَالَ: (أَرۡضِعِيهِ تَحۡرُمِي عَلَيۡهِ).
قَالَ: فَمَكَثۡتُ سَنَةً أَوۡ قَرِيبًا مِنۡهَا لَا أُحَدِّثُ بِهِ وَهِبۡتُهُ، ثُمَّ لَقِيتُ الۡقَاسِمَ فَقُلۡتُ لَهُ: لَقَدۡ حَدَّثۡتَنِي حَدِيثًا مَا حَدَّثۡتُهُ بَعۡدُ. قَالَ: فَمَا هُوَ؟ فَأَخۡبَرۡتُهُ. قَالَ: فَحَدِّثۡهُ عَنِّي، أَنَّ عَائِشَةَ أَخۡبَرَتۡنِيهِ.
28. Ishaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi’ telah menceritakan kepada kami. Lafal hadis ini milik Ibnu Rafi’. Beliau berkata: ‘Abdurrazzaq menceritakan kepada kami: Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami: Ibnu Abu Mulaikah mengabarkan kepada kami bahwa Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakr mengabarkan kepadanya bahwa ‘Aisyah mengabarkan kepadanya, bahwa Sahlah binti Suhail bin ‘Amr datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Salim—yaitu Salim maula Abu Hudzaifah—bersama kami di rumah kami, sementara dia sudah dewasa dan sudah mengerti apa saja yang diketahui oleh pria dewasa.” Nabi bersabda, “Susui dia, maka engkau menjadi mahramnya.”
Ibnu Abu Mulaikah berkata: Selama satu tahun atau hampir setahun aku tidak menceritakan hadis ini karena aku segan. Kemudian aku bertemu Al-Qasim dan aku katakan kepadanya: Sungguh engkau telah menceritakan kepadaku satu hadis yang belum pernah aku ceritakan. Al-Qasim bertanya: Hadis apa itu? Aku pun mengabarkan kepadanya. Al-Qasim berkata: Ceritakan hadis itu dariku, sungguh ‘Aisyah telah mengabarkannya kepadaku.
٢٩ - (...) - وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ جَعۡفَرٍ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ حُمَيۡدِ بۡنِ نَافِعٍ، عَنۡ زَيۡنَبَ بِنۡتِ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتۡ: قَالَتۡ أُمُّ سَلَمَةَ لِعَائِشَةَ: إِنَّهُ يَدۡخُلُ عَلَيۡكِ الۡغُلَامُ الۡأَيۡفَعُ الَّذِي مَا أُحِبُّ أَنۡ يَدۡخُلَ عَلَيَّ. قَالَ: فَقَالَتۡ عَائِشَةُ: أَمَا لَكِ فِي رَسُولِ اللهِ ﷺ أُسۡوَةٌ؟ قَالَتۡ: إِنَّ امۡرَأَةَ أَبِي حُذَيۡفَةَ قَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ سَالِمًا يَدۡخُلُ عَلَيَّ وَهُوَ رَجُلٌ. وَفِي نَفۡسِ أَبِي حُذَيۡفَةَ مِنۡهُ شَيۡءٌ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَرۡضِعِيهِ حَتَّىٰ يَدۡخُلَ عَلَيۡكِ).
29. Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Humaid bin Nafi’, dari Zainab binti Ummu Salamah. Beliau berkata: Ummu Salamah berkata kepada ‘Aisyah: Sesungguhnya ada seorang anak laki-laki yang hampir balig biasa masuk menemuimu, namun aku tidak suka dia masuk menemuiku. Beliau berkata: ‘Aisyah berkata: Bukankah pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ada teladan untukmu? ‘Aisyah berkata: Sesungguhnya istri Abu Hudzaifah berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya Salim biasa masuk menemuiku sementara dia sudah dewasa dan pada diri Abu Hudzaifah ada perasaan yang mengganjal terhadapnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Susui dia sehingga dia boleh masuk menemuimu.”
٣٠ - (...) - وَحَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَهَارُونُ بۡنُ سَعِيدٍ الۡأَيۡلِيُّ - وَاللَّفۡظُ لِهَارُونَ - قَالَا: حَدَّثَنَا ابۡنُ وَهۡبٍ: أَخۡبَرَنِي مَخۡرَمَةُ بۡنُ بُكَيۡرٍ، عَنۡ أَبِيهِ قَالَ: سَمِعۡتُ حُمَيۡدَ بۡنَ نَافِعٍ يَقُولُ: سَمِعۡتُ زَيۡنَبَ بِنۡتَ أَبِي سَلَمَةَ تَقُولُ: سَمِعۡتُ أُمَّ سَلَمَةَ زَوۡجَ النَّبِيِّ ﷺ تَقُولُ لِعَائِشَةَ: وَاللهِ، مَا تَطِيبُ نَفۡسِي أَنۡ يَرَانِي الۡغُلَامُ قَدِ اسۡتَغۡنَىٰ عَنِ الرَّضَاعَةِ. فَقَالَتۡ: لِمَ؟ قَدۡ جَاءَتۡ سَهۡلَةُ بِنۡتُ سُهَيۡلٍ إِلَىٰ رَسُولِ اللهِ ﷺ فَقَالَتۡ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَاللهِ، إِنِّي لَأَرَىٰ فِي وَجۡهِ أَبِي حُذَيۡفَةَ مِنۡ دُخُولِ سَالِمٍ. قَالَتۡ: فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (أَرۡضِعِيهِ) فَقَالَتۡ: إِنَّهُ ذُو لِحۡيَةٍ. فَقَالَ: (أَرۡضِعِيهِ يَذۡهَبۡ مَا فِي وَجۡهِ أَبِي حُذَيۡفَةَ).
فَقَالَتۡ: وَاللهِ، مَا عَرَفۡتُهُ فِي وَجۡهِ أَبِي حُذَيۡفَةَ.
30. Abu Ath-Thahir dan Harun bin Sa’id Al-Aili telah menceritakan kepadaku. Lafal hadis ini milik Harun. Keduanya berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami: Makhramah bin Bukair mengabarkan kepadaku dari ayahnya. Beliau berkata: Aku mendengar Humaid bin Nafi’ berkata: Aku mendengar Zainab binti Abu Salamah berkata: Aku mendengar Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada ‘Aisyah: Demi Allah, jiwaku tidak tenang ketika ada seorang laki-laki, yang disusui ketika umur saat sudah tidak butuh untuk disusui, melihatku. ‘Aisyah bertanya: Mengapa? Sahlah binti Suhail telah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: Wahai Rasulullah, demi Allah, sungguh aku melihat ada ketidaksukaan di wajah Abu Hudzaifah karena masuknya Salim ke dalam rumah. ‘Aisyah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Susui dia.” Sahlah berkata: Sesungguhnya dia sudah memiliki jenggot. Nabi bersabda, “Susui dia, maka ketidaksukaan di wajah Abu Hudzaifah akan hilang.”
Sahlah berkata: Demi Allah, aku tidak lagi mengetahui ada ketidaksukaan di wajah Abu Hudzaifah.