Syekh Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah di dalam kitab Al-Jami' li 'Ibadatillahi Wahdah berkata:
وَدَلِيلُ الۡاسۡتِعَانَةِ: قَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ﴾ [الفاتحة: ٥].
Dalil istianah adalah firman Allah taala yang artinya, “Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)[1].
Syekh Shalih bin Fauzan bin 'Abdullah Al-Fauzan hafizhahullah di dalam syarahnya berkata:
[1] الدَّلِيلُ عَلَى أَنَّ الۡاسۡتِعَانَةَ نَوۡعٌ مِنۡ أَنۡوَاعِ الۡعِبَادَةِ هَٰذِهِ الۡآيَةُ ﴿إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ﴾ [الفاتحة: ٥]. فَقُدِّمَ الۡمَعۡمُولُ فِي ﴿وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ﴾ عَلَى الۡعَامِلِ وَهُوَ ﴿نَسۡتَعِينُ﴾ وَهَٰذَا يُفِيدُ الۡحَصۡرَ، أَيۡ: لَا نَسۡتَعِينُ بِغَيۡرِكَ فِي الۡأُمُورِ الَّتِي لَا يَقۡدِرُ عَلَيۡهَا إِلَّا أَنۡتَ، لَا نَسۡتَعِينُ بِصَنَمٍ وَلَا بِوَثَنٍ وَلَا بِقَبۡرٍ وَلَا بِحَجَرٍ وَلَا بِشَجَرٍ.
Dalil bahwa istianah merupakan salah satu jenis ibadah adalah ayat ini, yaitu ayat yang artinya, “Hanya kepada Engkau kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5). Dikedepankannya ma’mul (obyek) dalam kalimat “Hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan” dari ‘amil, yaitu “kami meminta pertolongan” memberi faedah pembatasan. Artinya, kami tidak meminta pertolongan kepada selain Engkau dalam perkara-perkara yang tidak ada yang mampu melakukannya kecuali Engkau. Kami tidak meminta pertolongan kepada patung, berhala, kuburan, batu, atau pohon.