Cari Blog Ini

Khusyuk

Syekh Shalih bin Fauzan bin 'Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah di dalam kitab Syarh Al-Jami' li 'Ibadatillahi Wahdah berkata:

الۡخُشُوعُ مِنۡ أَعۡمَالِ الۡقُلُوبِ، وَالۡخُشُوعُ هُوَ الرِّقَّةُ الَّتِي تَكُونُ فِي الۡقَلۡبِ، وَهَٰذَا لَا يَكُونُ إِلَّا اللهَ سُبۡحَانَهُ وَتَعَالَى، فَلَا تَخۡشَعۡ لِمَخۡلُوقٍ وَإِنَّمَا تَخۡشَعُ لِلۡخَالِقِ تَعۡظِيمًا لَهُ سُبۡحَانَهُ وَتَعَالَى، تَرِقُّ لَهُ وَتَفۡتَقِرُ إِلَيۡهِ، وَتَبۡكِي مِنۡ خَوۡفِهِ وَخَشۡيَتِهِ سُبۡحَانَهُ وَتَعَالَى ﴿إِنَّ ٱلَّذِينَ هُم مِّنۡ خَشۡيَةِ رَبِّهِم مُّشۡفِقُونَ﴾ [الۡمُؤمنون: ٥٧].

Khusyuk termasuk amalan hati. Khusyuk adalah kehinaan yang ada di dalam hati dan ini tidak boleh ditujukan kecuali untuk Allah subhanahu wa taala. Jadi engkau tidak boleh khusyuk kepada satu makhluk pun. Engkau hanya boleh khusyuk kepada Sang Pencipta dalam rangka mengagungkan-Nya subhanahu wa taala. Engkau merendahkan diri kepada-Nya, engkau sangat butuh kepada-Nya, dan engkau menangis karena takut kepada-Nya subhanahu wa taala. Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan Rabb mereka.” (QS. Al-Mu`minun: 57).