Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4514 dan 4515

٤٥١٤ - وَزَادَ عُثۡمَانُ بۡنُ صَالِحٍ، عَنِ ابۡنِ وَهۡبٍ قَالَ: أَخۡبَرَنِي فُلَانٌ، وَحَيۡوَةُ بۡنُ شُرَيۡحٍ، عَنۡ بَكۡرِ بۡنِ عَمۡرٍو الۡمَعَافِرِيِّ: أَنَّ بُكَيۡرَ بۡنَ عَبۡدِ اللهِ حَدَّثَهُ، عَنۡ نَافِعٍ: أَنَّ رَجُلًا أَتَى ابۡنَ عُمَرَ فَقَالَ: يَا أَبَا عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ، مَا حَمَلَكَ عَلَى أَنۡ تَحُجَّ عَامًا، وَتَعۡتَمِرَ عَامًا، وَتَتۡرُكَ الۡجِهَادَ فِي سَبِيلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَقَدۡ عَلِمۡتَ مَا رَغَّبَ اللهُ فِيهِ؟ قَالَ: يَا ابۡنَ أَخِي، بُنِيَ الۡإِسۡلَامُ عَلَى خَمۡسٍ: إِيمَانٍ بِاللهِ وَرَسُولِهِ، وَالصَّلَاةِ الۡخَمۡسِ، وَصِيَامِ رَمَضَانَ، وَأَدَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ الۡبَيۡتِ. قَالَ: يَا أَبَا عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ، أَلَا تَسۡمَعُ مَا ذَكَرَ اللهُ فِي كِتَابِهِ: ﴿وَإِنۡ طَائِفَتَانِ مِنَ الۡمُؤۡمِنِينَ اقۡتَتَلُوا فَأَصۡلِحُوا بَيۡنَهُمَا فَإِنۡ بَغَتۡ إِحۡدَاهُمَا عَلَى الۡأُخۡرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبۡغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمۡرِ اللهِ﴾ [الحجرات: ٩]. ﴿قَاتِلُوهُمۡ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتۡنَةٌ﴾ [البقرة: ١٩٣]. قَالَ: فَعَلۡنَا عَلَى عَهۡدِ رَسُولِ اللهِ ﷺ وَكَانَ الۡإِسۡلَامُ قَلِيلًا، فَكَانَ الرَّجُلُ يُفۡتَنُ فِي دِينِهِ: إِمَّا قَتَلُوهُ وَإِمَّا يُعَذِّبُونَهُ، حَتَّى كَثُرَ الۡإِسۡلَامُ فَلَمۡ تَكُنۡ فِتۡنَةٌ. [طرفه في: ٣١٣٠]. 

4514. ‘Utsman bin Shalih menambahkan dari Ibnu Wahb. Beliau berkata: Fulan dan Haiwah bin Syuraih mengabarkan kepadaku dari Bakr bin ‘Amr Al-Ma’afiri: Bahwa Bukair bin ‘Abdullah menceritakan kepadanya dari Nafi’: 

Bahwa seseorang datang kepada Ibnu ‘Umar seraya bertanya, “Wahai Abu ‘Abdurrahman, apa yang mendorongmu untuk melakukan haji di suatu tahun dan melakukan umrah di tahun lain, dan engkau meninggalkan jihad di jalan Allah azza wajalla padahal engkau tahu anjuran Allah dalam hal jihad?” 

Ibnu ‘Umar menjawab, “Wahai putra saudaraku, Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu: iman kepada Allah dan Rasul-Nya, salat lima waktu, puasa Ramadan, menunaikan zakat, dan haji ke Baitullah.” 

Orang tadi berkata, “Wahai Abu ‘Abdurrahman, tidakkah engkau mendengar yang Allah sebutkan di dalam kitab-Nya (yang artinya): Jika ada dua golongan mukminin yang saling berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satunya melanggar perjanjian terhadap yang lain, maka perangilah orang yang melanggar perjanjian itu sampai dia kembali kepada perintah Allah.” (QS. Al-Hujurat: 9). Perangilah mereka sampai tidak ada cobaan lagi. (QS. Al-Baqarah: 193).” 

Ibnu ‘Umar berkata, “Kami telah melakukan itu di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika itu Islam baru sedikit. Ketika itu seseorang diuji dalam agamanya. Bisa jadi mereka membunuhnya atau menyiksanya sampai kemudian Islam menjadi banyak sehingga tidak ada lagi cobaan itu.” 

٤٥١٥ - قَالَ: فَمَا قَوۡلُكَ فِي عَلِيٍّ وَعُثۡمَانَ؟ قَالَ: أَمَّا عُثۡمَانُ فَكَأَنَّ اللهَ عَفَا عَنۡهُ، وَأَمَّا أَنۡتُمۡ فَكَرِهۡتُمۡ أَنۡ تَعۡفُوا عَنۡهُ. وَأَمَّا عَلِيٌّ فَابۡنُ عَمِّ رَسُولِ اللهِ ﷺ وَخَتَنُهُ، وَأَشَارَ بِيَدِهِ، فَقَالَ: هَٰذَا بَيۡتُهُ حَيۡثُ تَرَوۡنَ. [طرفه في: ٨]. 

4515. Orang itu bertanya, “Lalu apa ucapanmu tentang ‘Ali dan ‘Utsman?” 

Ibnu ‘Umar menjawab, “Adapun ‘Utsman, maka seakan-akan Allah telah memaafkannya. Sementara kalian tidak suka untuk memaafkannya. Adapun ‘Ali, maka beliau adalah sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menantunya.” 

Ibnu ‘Umar memberi isyarat dengan tangannya seraya berkata, “Ini adalah rumahnya sebagaimana yang kalian lihat.”