٦٦ - بَابٌ فِي فَضۡلِ صَوۡمِهِ
66. Bab tentang keutamaan puasa Asyura
٢٤٤٧ – (ضعيف) حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمِنۡهَالِ، نا يَزِيدُ [بۡنُ زُرَيۡعٍ]، نا سَعِيدٌ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ مَسۡلَمَةَ، عَنۡ عَمِّهِ، أَنَّ أَسۡلَمَ أَتَتِ النَّبِيَّ ﷺ فَقَالَ: (صُمۡتُمۡ يَوۡمَكُمۡ هَٰذَا؟) قَالُوا: لَا، قَالَ: (فَأَتِمُّوا بَقِيَّةَ يَوۡمِكُمۡ وَاقۡضُوهُ). قَالَ أَبُو دَاوُدَ: يَعۡنِي يَوۡمَ عَاشُورَاءَ.
2447. [Daif] Muhammad bin Al-Minhal telah menceritakan kepada kami: Yazid bin Zurai’ menceritakan kepada kami: Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari ‘Abdurrahman bin Maslamah, dari pamannya, bahwa Aslam datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi bertanya, “Apakah kalian puasa hari ini?”
Mereka menjawab, “Tidak.”
Nabi bersabda, “Sempurnakan (puasa) sisa hari kalian dan kadalah.”
Abu Dawud berkata: Yakni hari Asyura.