Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4712

٥ – بَابُ ﴿ذُرِّيَّةَ مَنۡ حَمَلۡنَا مَعَ نُوحٍ إِنَّهُ كَانَ عَبۡدًا شَكُورًا﴾ ۝٣ 
5. Bab “(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.” (QS. Al-Isra`: 3) 


٤٧١٢ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ مُقَاتِلٍ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ: أَخۡبَرَنَا أَبُو حَيَّانَ التَّيۡمِيُّ، عَنۡ أَبِي زُرۡعَةَ بۡنِ عَمۡرِو بۡنِ جَرِيرٍ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: أُتِيَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِلَحۡمٍ، فَرُفِعَ إِلَيۡهِ الذِّرَاعُ، وَكَانَتۡ تُعۡجِبُهُ، فَنَهَسَ مِنۡهَا نَهۡسَةً ثُمَّ قَالَ: 

4712. Muhammad bin Muqatil telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami: Abu Hayyan At-Taimi mengabarkan kepada kami dari Abu Zur’ah bin ‘Amr bin Jarir, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan: Sebuah daging dibawa kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu bagian lengannya disodorkan kepada beliau dan bagian itu beliau senangi. Beliau menggigitnya kemudian bersabda, 

(أَنَا سَيِّدُ النَّاسِ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ، وَهَلۡ تَدۡرُونَ مِمَّ ذٰلِكَ؟ يَجۡمَعُ اللهُ النَّاسَ الۡأَوَّلِينَ وَالۡآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ، يُسۡمِعُهُمُ الدَّاعِي وَيَنۡفُذُهُمُ الۡبَصَرُ، وَتَدۡنُو الشَّمۡسُ، فَيَبۡلُغُ النَّاسَ مِنَ الۡغَمِّ وَالۡكَرۡبِ مَا لَا يُطِيقُونَ وَلَا يَحۡتَمِلُونَ، فَيَقُولُ النَّاسُ: أَلَا تَرَوۡنَ مَا قَدۡ بَلَغَكُمۡ، أَلَا تَنۡظُرُونَ مَنۡ يَشۡفَعُ لَكُمۡ إِلَى رَبِّكُمۡ؟ فَيَقُولُ بَعۡضُ النَّاسِ لِبَعۡضٍ: عَلَيۡكُمۡ بِآدَمَ، 

Aku adalah penghulu manusia pada hari kiamat. Apakah kalian tahu tentang hal itu? Allah akan mengumpulkan manusia dari awal sampai akhir di sebuah dataran. Yang menyeru akan bisa memperdengarkan kepada mereka semua, pandangan akan menjangkau mereka semua, dan matahari akan mendekat. Maka, kesusahan dan kepayahan akan menimpa manusia sehingga mereka tidak mampu menanggung dan memikulnya. 

Manusia pun berkata, “Bukankah kalian telah melihat apa yang menimpa kalian? Mengapa kalian tidak mencari orang yang dapat memberi syafaat untuk menyampaikan permohonan kalian kepada Rabb kalian?” 

Maka sebagian orang berkata kepada sebagian yang lain, “Kalian datangi Adam.” 

فَيَأۡتُونَ آدَمَ عَلَيۡهِ السَّلَامُ فَيَقُولُونَ لَهُ: أَنۡتَ أَبُو الۡبَشَرِ، خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ، وَنَفَخَ فِيكَ مِنۡ رُوحِهِ، وَأَمَرَ الۡمَلَائِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحۡنُ فِيهِ، أَلَا تَرَى إِلَى مَا قَدۡ بَلَغَنَا؟ فَيَقُولُ آدَمُ: إِنَّ رَبِّي قَدۡ غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ، وَلَنۡ يَغۡضَبَ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ، وَإِنَّهُ نَهَانِي عَنِ الشَّجَرَةِ فَعَصَيۡتُهُ، نَفۡسِي نَفۡسِي نَفۡسِي، اذۡهَبُوا إِلَى غَيۡرِي، اذۡهَبُوا إِلَى نُوحٍ. 

Mereka datang kepada Adam ‘alaihis salam, lalu berkata kepada beliau, “Engkau bapak manusia. Allah telah menciptakan engkau dengan tangan-Nya, meniupkan ruh ciptaan-Nya kepadamu, dan memerintahkan malaikat sujud kepadamu. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau lihat keadaan yang kami alami? Tidakkah engkau melihat apa yang menimpa kami?” 

Adam berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sungguh Allah telah melarangku dari sebuah pohon, namun aku mendurhakai-Nya. Diriku, diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selain aku. Pergilah kalian kepada Nuh.” 

فَيَأۡتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ: يَا نُوحُ، إِنَّكَ أَنۡتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهۡلِ الۡأَرۡضِ، وَقَدۡ سَمَّاكَ اللهُ عَبۡدًا شَكُورًا، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ قَدۡ غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ، وَلَنۡ يَغۡضَبَ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ، وَإِنَّهُ قَدۡ كَانَتۡ لِي دَعۡوَةٌ دَعَوۡتُهَا عَلَى قَوۡمِي، نَفۡسِي نَفۡسِي نَفۡسِي، اذۡهَبُوا إِلَى غَيۡرِي، اذۡهَبُوا إِلَى إِبۡرَاهِيمَ. 

Mereka datang kepada Nuh, lalu berkata, “Wahai Nuh, sesungguhnya engkau adalah rasul pertama kepada penduduk bumi. Allah telah menyebut engkau sebagai hamba yang banyak bersyukur. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau melihat apa yang sedang kami alami?” 

Nuh berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku azza wajalla pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sungguh dahulu aku memiliki suatu doa yang telah aku panjatkan untuk kaumku. Diriku, diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selain aku. Pergilah kalian kepada Ibrahim.” 

فَيَأۡتُونَ إِبۡرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ: يَا إِبۡرَاهِيمُ، أَنۡتَ نَبِيُّ اللهِ وَخَلِيلُهُ مِنۡ أَهۡلِ الۡأَرۡضِ، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ لَهُمۡ: إِنَّ رَبِّي قَدۡ غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ، وَلَنۡ يَغۡضَبَ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ، وَإِنِّي قَدۡ كُنۡتُ كَذَبۡتُ ثَلاَثَ كَذَبَاتٍ ـ فَذَكَرَهُنَّ أَبُو حَيَّانَ فِي الۡحَدِيثِ ـ نَفۡسِي نَفۡسِي نَفۡسِي، اذۡهَبُوا إِلَى غَيۡرِي، اذۡهَبُوا إِلَى مُوسَى. 

Mereka datang kepada Ibrahim, lalu berkata, “Wahai Ibrahim, engkau adalah nabi dan khalil Allah dari kalangan penduduk bumi. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau melihat apa yang kami alami?” 

Ibrahim berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sungguh aku dahulu pernah berbohong tiga kebohongan—Abu Hayyan menyebutkan tiga kebohongan itu di dalam hadis—. Diriku, diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selain aku. Pergilah kepada Musa.” 

فَيَأۡتُونَ مُوسَى فَيَقُولُونَ: يَا مُوسَى، أَنۡتَ رَسُولُ اللهِ، فَضَّلَكَ اللهُ بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلَامِهِ عَلَى النَّاسِ، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّ رَبِّي قَدۡ غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ، وَلَنۡ يَغۡضَبَ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ، وَإِنِّي قَدۡ قَتَلۡتُ نَفۡسًا لَمۡ أُومَرۡ بِقَتۡلِهَا، نَفۡسِي نَفۡسِي نَفۡسِي، اذۡهَبُوا إِلَى غَيۡرِي، اذۡهَبُوا إِلَى عِيسَى. 

Mereka datang kepada Musa, lalu berkata, “Wahai Musa, engkau adalah rasul Allah. Allah telah mengutamakan engkau di atas manusia dengan risalah-Nya dan pembicaraan langsung dengan-Nya. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau lihat apa yang kami alami?” 

Musa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Sesungguhnya aku telah membunuh satu jiwa yang aku tidak diperintah untuk membunuhnya. Diriku, diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selainku. Pergilah kalian kepada ‘Isa.” 

فَيَأۡتُونَ عِيسَى فَيَقُولُونَ: يَا عِيسَى، أَنۡتَ رَسُولُ اللهِ، وَكَلِمَتُهُ أَلۡقَاهَا إِلَى مَرۡيَمَ وَرُوحٌ مِنۡهُ، وَكَلَّمۡتَ النَّاسَ فِي الۡمَهۡدِ صَبِيًّا، اشۡفَعۡ لَنَا أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ عِيسَى: إِنَّ رَبِّي قَدۡ غَضِبَ الۡيَوۡمَ غَضَبًا لَمۡ يَغۡضَبۡ قَبۡلَهُ مِثۡلَهُ، وَلَنۡ يَغۡضَبَ بَعۡدَهُ مِثۡلَهُ ـ وَلَمۡ يَذۡكُرۡ ذَنۡبًا ـ نَفۡسِي نَفۡسِي نَفۡسِي، اذۡهَبُوا إِلَى غَيۡرِي، اذۡهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ ﷺ. 

Mereka datang kepada ‘Isa, lalu berkata, “Wahai ‘Isa, engkau adalah rasul Allah, kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam, dan ruh dari ciptaan-Nya. Engkau berbicara kepada manusia saat masih bayi di buaian. Berilah syafaat untuk kami. Tidakkah engkau melihat apa yang kami alami?” 

‘Isa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini sebelumnya dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya—beliau tidak menyebutkan satu dosa pun—. Diriku, diriku, diriku. Pergilah kalian kepada selainku. Pergilah kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” 

فَيَأۡتُونَ مُحَمَّدًا ﷺ فَيَقُولُونَ: يَا مُحَمَّدُ أَنۡتَ رَسُولُ اللهِ، وَخَاتَمُ الۡأَنۡبِيَاءِ، وَقَدۡ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنۡ ذَنۡبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ، اشۡفَعۡ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلَا تَرَى إِلَى مَا نَحۡنُ فِيهِ؟ فَأَنۡطَلِقُ فَآتِي تَحۡتَ الۡعَرۡشِ، فَأَقَعُ سَاجِدًا لِرَبِّي عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ يَفۡتَحُ اللهُ عَلَىَّ مِنۡ مَحَامِدِهِ وَحُسۡنِ الثَّنَاءِ عَلَيۡهِ شَيۡئًا لَمۡ يَفۡتَحۡهُ عَلَى أَحَدٍ قَبۡلِي، ثُمَّ يُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارۡفَعۡ رَأۡسَكَ، سَلۡ تُعۡطَهۡ، وَاشۡفَعۡ تُشَفَّعۡ، فَأَرۡفَعُ رَأۡسِي فَأَقُولُ: أُمَّتِي يَا رَبِّ، أُمَّتِي يَا رَبِّ، فَيُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ أَدۡخِلۡ مِنۡ أُمَّتِكَ مَنۡ لَا حِسَابَ عَلَيۡهِمۡ مِنَ الۡبَابِ الأَيۡمَنِ مِنۡ أَبۡوَابِ الۡجَنَّةِ، وَهُمۡ شُرَكَاءُ النَّاسِ فِيمَا سِوَى ذٰلِكَ مِنَ الۡأَبۡوَابِ، ثُمَّ قَالَ: وَالَّذِي نَفۡسِي بِيَدِهِ، إِنَّ مَا بَيۡنَ الۡمِصۡرَاعَيۡنِ مِنۡ مَصَارِيعِ الۡجَنَّةِ، كَمَا بَيۡنَ مَكَّةَ وَحِمۡيَرَ، أَوۡ: كَمَا بَيۡنَ مَكَّةَ وَبُصۡرَى). [طرفه في: ٣٣٤٠]. 

Mereka datang kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, “Wahai Muhammad engkau adalah Rasulullah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosa yang lalu dan yang akan datang. Berilah syafaat untuk kami kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau melihat apa yang kami alami?” 

Aku pergi dan datang ke bawah ‘arsy. Aku menyungkur sujud kepada Rabb-ku azza wajalla. Kemudian Allah bukakan untukku pujian dan sanjungan yang indah untuk-Nya yang belum pernah Allah bukakan kepada seorang pun sebelumku. 

Kemudian ada yang berkata, “Wahai Muhammad, angkat kepalamu. Mintalah, engkau akan diberi. Berilah syafaat, akan dikabulkan.” 

Aku mengangkat kepalaku lalu berkata, “Umatku wahai Rabb-ku. Umatku wahai Rabb-ku.” 

Lalu ada yang berkata, “Wahai Muhammad, masukkanlah dari umatmu siapa saja yang tidak dihisab dari pintu surga paling kanan. Mereka boleh masuk di pintu selain itu bersama dengan orang-orang yang lain.” 

Kemudian beliau berkata, “Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua sisi pintu surga seperti jarak antara Makkah dengan Himyar, atau seperti jarak antara Makkah dengan Busra.”