٣١٩٧ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَهَّابِ: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ سِيرِينَ، عَنِ ابۡنِ أَبِي بَكۡرَةَ، عَنۡ أَبِي بَكۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (الزَّمَانُ قَدِ اسۡتَدَارَ كَهَيۡئَتِهِ يَوۡمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالۡأَرۡضَ، السَّنَةُ اثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا، مِنۡهَا أَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الۡقَعۡدَةِ وَذُو الۡحِجَّةِ وَالۡمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيۡنَ جُمَادَى وَشَعۡبَانَ). [طرفه في: ٦٧].
3197. Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Wahhab menceritakan kepada kami: Ayyub menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Sirin, dari Ibnu Abu Bakrah, dari Abu Bakrah—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Zaman telah berputar sehingga menjadi seperti keadaan pada hari langit dan bumi diciptakan. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya empat bulan haram. Tiga bulan beriringan, yaitu: Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Lalu bulan Rajab Mudhar yang berada di antara bulan Jumadilakhir dan Syakban.”