١٠ – بَابُ مَنۡ رَأَى النَّبِيَّ ﷺ فِي الۡمَنَامِ
10. Bab barang siapa melihat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dalam mimpi
٦٩٩٣ - حَدَّثَنَا عَبۡدَانُ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ، عَنۡ يُونُسَ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ: حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ: أَنَّ أَبَا هُرَيۡرَةَ قَالَ: سَمِعۡتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ: (مَنۡ رَآنِي فِي الۡمَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي الۡيَقَظَةِ، وَلَا يَتَمَثَّلُ الشَّيۡطَانُ بِي). قَالَ أَبُو عَبۡدِ اللهِ: قَالَ ابۡنُ سِيرِينَ: إِذَا رَآهُ فِي صُورَتِهِ. [طرفه في: ١١٠].
6993. ‘Abdan telah menceritakan kepada kami: ‘Abdullah mengabarkan kepada kami dari Yunus, dari Az-Zuhri: Abu Salamah menceritakan kepadaku bahwa Abu Hurairah mengatakan: Aku mendengar Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka dia akan melihatku ketika terjaga dan setan tidak bisa menjelma menjadi aku.”
Abu ‘Abdullah berkata: Ibnu Sirin berkata: Yaitu apabila dia melihat beliau dalam bentuk aslinya.