Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 2665

١ - بَابُ النَّهۡيِ عَنِ اتِّبَاعِ مُتَشَابِهِ الۡقُرۡآنِ، وَالتَّحۡذِيرِ مِنۡ مُتَّبِعِيهِ، وَالنَّهۡيِ عَنِ الۡاِخۡتِلَافِ فِي الۡقُرۡآنِ
1. Bab larangan dari mengikuti ayat Alquran yang mutasyabihat, peringatan dari orang-orang yang mengikutinya, dan larangan dari perselisihan dalam Alquran


١ – (٢٦٦٥) - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مَسۡلَمَةَ بۡنِ قَعۡنَبٍ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ التُّسۡتَرِيُّ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ أَبِي مُلَيۡكَةَ، عَنِ الۡقَاسِمِ بۡنِ مُحَمَّدٍ، عَنۡ عَائِشَةَ. قَالَتۡ: تَلَا رَسُولُ اللهِ ﷺ: ﴿هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ مِنۡهُ ءَايَـٰتٌ مُّحۡكَمَـٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَـٰبِهَـٰتٌ ۖ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمۡ زَيۡغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَـٰبَهَ مِنۡهُ ٱبۡتِغَآءَ ٱلۡفِتۡنَةِ وَٱبۡتِغَآءَ تَأۡوِيلِهِۦ ۗ وَمَا يَعۡلَمُ تَأۡوِيلَهُۥٓ إِلَّا ٱللَّهُ ۗ وَٱلرَّ‌ٰسِخُونَ فِى ٱلۡعِلۡمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ مِّنۡ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ ۝٧﴾‏ [آل عمران: ٧]. قَالَتۡ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (إِذَا رَأَيۡتُمُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنۡهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ سَمَّى اللهُ، فَاحۡذَرُوهُمۡ). 

[البخاري: كتاب التفسير، باب: ﴿منه آيات محكمات﴾، رقم: ٤٥٤٧]. 

1. (2665). ‘Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab telah menceritakan kepada kami: Yazid bin Ibrahim At-Tustari menceritakan kepada kami dari ‘Abdullah bin Abu Mulaikah, dari Al-Qasim bin Muhammad, dari ‘Aisyah. 

Beliau mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—membaca ayat yang artinya, “Dialah yang menurunkan Alquran kepada kamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (jelas maknanya), itulah pokok-pokok isi Alquran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat (belum jelas maknanya bagi sebagian orang). Adapun orang-orang yang dalam hati mereka condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat darinya untuk menimbulkan fitnah (tujuan yang jelek) untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, ‘Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.’ Dan tidak dapat mengambil pelajaran melainkan orang-orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran: 7). 

‘Aisyah mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Apabila kalian melihat orang-orang yang senantiasa mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, maka mereka itulah yang Allah sebutkan (dalam ayat itu). Waspadalah kalian dari mereka!”