Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4484

١٠ – بَابٌ قَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿وَإِذۡ يَرۡفَعُ إِبۡرَٰهِـۧمُ ٱلۡقَوَاعِدَ مِنَ ٱلۡبَيۡتِ وَإِسۡمَـٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ﴾ ۝١٢٧
10. Bab firman Allah taala, “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): Ya Tuhan kami, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127)


الۡقَوَاعِدُ: أَسَاسُهُ، وَاحِدَتُهَا قَاعِدَةٌ، ﴿وَالۡقَوَاعِدُ مِنَ النِّسَاءِ﴾ [النور: ٦٠] وَاحِدُهَا قَاعِدٌ. 

Qawa’id artinya adalah dasarnya. Bentuk tunggalnya adalah qa’idah.

“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung).” (QS. An-Nur: 60). Bentuk tunggal dari kata qawa’id dalam ayat ini adalah qa’id.

٤٤٨٤ - حَدَّثَنَا إِسۡمَاعِيلُ قَالَ: حَدَّثَنِي مَالِكٌ، عَنِ ابۡنِ شِهَابٍ، عَنۡ سَالِمِ بۡنِ عَبۡدِ اللهِ: أَنَّ عَبۡدَ اللهِ بۡنَ مُحَمَّدِ بۡنِ أَبِي بَكۡرٍ: أَخۡبَرَ عَبۡدَ اللهِ بۡنَ عُمَرَ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، زَوۡجِ النَّبِيِّ ﷺ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: (أَلَمۡ تَرَىۡ أَنَّ قَوۡمَكِ بَنَوُا الۡكَعۡبَةَ وَاقۡتَصَرُوا عَنۡ قَوَاعِدِ إِبۡرَاهِيمَ؟). فَقُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَلَا تَرُدُّهَا عَلَى قَوَاعِدِ إِبۡرَاهِيمَ؟ قَالَ: (لَوۡلَا حِدۡثَانُ قَوۡمِكِ بِالۡكُفۡرِ). 

فَقَالَ عَبۡدُ اللهِ بۡنُ عُمَرَ: لَئِنۡ كَانَتۡ عَائِشَةُ سَمِعَتۡ هَٰذَا مِنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ، مَا أُرَى رَسُولَ اللهِ ﷺ تَرَكَ اسۡتِلَامَ الرُّكۡنَيۡنِ اللَّذَيۡنِ يَلِيَانِ الۡحِجۡرَ إِلَّا أَنَّ الۡبَيۡتَ لَمۡ يُتَمَّمۡ عَلَى قَوَاعِدِ إِبۡرَاهِيمَ. [طرفه في: ١٢٦]. 

4484. Isma’il telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Malik menceritakan kepadaku dari Ibnu Syihab, dari Salim bin ‘Abdullah: Bahwa ‘Abdullah bin Muhammad bin Abu Bakr mengabari ‘Abdullah bin ‘Umar dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—istri Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Tidakkah engkau lihat bahwa kaummu membangun Kakbah namun mereka mengurangi dari pondasi Nabi Ibrahim?” Aku berkata, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau kembalikan sesuai pondasi Nabi Ibrahim?” Rasulullah bersabda, “Andai tidak karena masa kaummu masih dekat dengan kekafiran.” 

‘Abdullah bin ‘Umar berkata, “Jika ‘Aisyah telah mendengar ini dari Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, maka tidaklah aku mengira Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—meninggalkan menyentuh dua pojok yang bersambung dengan hijr kecuali karena Kakbah memang belum disempurnakan sesuai pondasi Nabi Ibrahim.”