Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 6433

٨ - بَابُ قَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعۡدَ اللهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الۡحَيَاةُ الدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمۡ بِاللهِ الۡغَرُورُ ۞ إِنَّ الشَّيۡطَانَ لَكُمۡ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدۡعُو حِزۡبَهُ لِيَكُونُوا مِنۡ أَصۡحَابِ السَّعِيرِ﴾ [فاطر: ٥-٦] 
8. Bab firman Allah taala, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka jangan sampai kehidupan dunia memperdaya kalian dan jangan sampai setan tukang tipu memperdaya kalian tentang Allah. Sesungguhnya setan adalah musuh kalian, maka jadikanlah dia sebagai musuh. Setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 5-6) 


جَمۡعُهُ سُعُرٌ، قَالَ مُجَاهِدٌ: الۡغَرُورُ: الشَّيۡطَانُ. 

Bentuk jamak kata sa’ir adalah su’ur. Mujahid berkata, “Gharur adalah setan.” 

٦٤٣٣ - حَدَّثَنَا سَعۡدُ بۡنُ حَفۡصٍ: حَدَّثَنَا شَيۡبَانُ، عَنۡ يَحۡيَى، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ إِبۡرَاهِيمَ الۡقُرَشِيِّ قَالَ: أَخۡبَرَنِي مُعَاذُ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ: أَنَّ ابۡنَ أَبَانَ أَخۡبَرَهُ قَالَ: أَتَيۡتُ عُثۡمَانَ بِطَهُورٍ وَهُوَ جَالِسٌ عَلَى الۡمَقَاعِدِ، فَتَوَضَّأَ فَأَحۡسَنَ الۡوُضُوءَ، ثُمَّ قَالَ: رَأَيۡتُ النَّبِيَّ ﷺ تَوَضَّأَ وَهُوَ فِي هَٰذَا الۡمَجۡلِسِ، فَأَحۡسَنَ الۡوُضُوءَ ثُمَّ قَالَ: (مَنۡ تَوَضَّأَ مِثۡلَ هَٰذَا الۡوُضُوءِ، ثُمَّ أَتَى الۡمَسۡجِدَ، فَرَكَعَ رَكۡعَتَيۡنِ، ثُمَّ جَلَسَ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنۡ ذَنۡبِهِ). قَالَ: وَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (لَا تَغۡتَرُّوا). [طرفه في: ١٥٩]. 

6433. Sa’d bin Hafsh telah menceritakan kepada kami: Syaiban menceritakan kepada kami dari Yahya, dari Muhammad bin Ibrahim Al-Qurasyi. Beliau berkata: Mu’adz bin ‘Abdurrahman mengabarkan kepadaku: Bahwa Ibnu ‘Aban mengabarkan kepadanya. Beliau berkata: 

Aku datang menemui ‘Utsman membawa air untuk bersuci ketika beliau sedang duduk di atas bangku. Beliau berwudu dengan baik kemudian berkata: Aku melihat Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berwudu ketika beliau di tempat duduk ini. Beliau berwudu dengan baik kemudian bersabda, “Siapa saja berwudu dengan wudu semisal ini, kemudian datang ke masjid, lalu salat dua rakaat, kemudian duduk, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” 

‘Utsman berkata: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Jangan sampai kalian teperdaya!”