٢٩٨١ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَهَّابِ
قَالَ: سَمِعۡتُ يَحۡيَى قَالَ: أَخۡبَرَنِي بُشَيۡرُ بۡنُ يَسَارٍ: أَنَّ
سُوَيۡدَ بۡنَ النُّعۡمَانِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ أَخۡبَرَهُ: أَنَّهُ خَرَجَ مَعَ
النَّبِيِّ ﷺ عَامَ خَيۡبَرَ، حَتَّى إِذَا كَانُوا بِالصَّهۡبَاءِ، وَهِيَ مِنۡ
خَيۡبَرَ، وَهِيَ أَدۡنَى خَيۡبَرَ، فَصَلَّوُا الۡعَصۡرَ، فَدَعَا النَّبِيُّ ﷺ
بِالۡأَطۡعِمَةِ، فَلَمۡ يُؤۡتَ النَّبِيُّ ﷺ إِلَّا بِسَوِيقٍ، فَلُكۡنَا
فَأَكَلۡنَا وَشَرِبۡنَا، ثُمَّ قَامَ النَّبِيُّ ﷺ فَمَضۡمَضَ وَمَضۡمَضۡنَا،
وَصَلَّيۡنَا. [طرفه في:
٢٠٩].
2981. Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Wahhab
menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Aku mendengar Yahya. Beliau berkata:
Busyair bin Yasar mengabarkan kepadaku: Bahwa Suwaid bin
An-Nu’man—radhiyallahu ‘anhu—mengabarkan kepadanya:
Bahwa beliau pernah keluar bepergian bersama Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—pada tahun (perang) Khaibar. Hingga ketika mereka berada di
Ash-Shahba`—tempat ini bagian dari Khaibar dan tempat paling rendah di
Khaibar—mereka salat Asar.
Setelah itu, Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—meminta disiapkan makanan.
Namun tidak ada yang dihidangkan kepada Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—kecuali sawiq (makanan yang dibuat dari adonan gandum dan jelai). Kami
memamahnya, lalu makan dan minum. Kemudian Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—berdiri dan berkumur-kumur. Kami juga berkumur-kumur. Lalu kami salat.