Syekh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin--rahimahullah--berkata:
وَقَوۡلُهُ: (أَنَّى): أَيۡضًا أَدَاةُ جَزۡمٍ تَجۡزِمُ فِعۡلَيۡنِ:
الۡأَوَّلُ فِعۡلُ الشَّرۡطِ، وَالثَّانِي جَوَابُ الشَّرۡطِ.
تَقُولُ مَثَلًا: (أَنَّى تَحۡضُرۡ أَخۡضُرۡ).
(فَأَنَّی): أَدَاةُ جَزۡمٍ تَجۡزِمُ فِعۡلَيۡنِ: الۡأَوَّلُ فِعۡلُ الشَّرۡطِ
وَالثَّانِي جَوَابُهُ.
(تَحۡضُرۡ): فِعۡلٌ مُضَارِعٌ مَجۡزُومٌ بِـ(أَنَّی) عَلَى أَنَّهُ فِعۡلُ
الشَّرۡطِ.
(أَحۡضُرۡ): فِعۡلٌ مُضَارِعٌ مَجۡزُومٌ بِـ(أَنَّی) عَلَى أَنَّهُ جَوَابُ
الشَّرۡطِ.
Ucapan mualif, “أَنَّى”: juga merupakan peranti jazm yang men-jazm dua fiil.
Fiil pertama adalah fi’l asy-syarth. Fiil kedua adalah jawab asy-syarth.
Misal engkau katakan, “أَنَّى تَحۡضُرۡ أَخۡضُرۡ (Kapan saja engkau hadir, aku
akan hadir).”
أَنَّى adalah peranti jazm yang men-jazm dua fiil. Fiil pertama adalah fi’l
asy-syarth. Fiil kedua adalah jawab asy-syarth.
تَحۡضُرۡ adalah fiil mudhari’ yang di-jazm dengan sebab أَنَّى sebagai fi’l
asy-syarth.
أَحۡضُرۡ adalah fiil mudhari’ yang di-jazm dengan sebab أَنَّى sebagai jawab
asy-syarth.
وَمِثَالُهُ أَيۡضًا: (أَنَّى تَجۡتَهِدۡ تَنۡجَحۡ) وَالۡإِعۡرَابُ کَمَا
سَبَقَ.
وَ(أَنَّی) هُنَا بِخِلَافِ (أَنَّى) الَّتِي بِمَعۡنَی (كَیۡفَ).
Contohnya juga, “أَنَّى تَجۡتَهِدۡ تَنۡجَحۡ (Kapan saja engkau
bersungguh-sungguh, engkau akan berhasil).” Ikrabnya sebagaimana yang telah
lalu.
أَنَّى di sini berbeda dengan أَنَّى yang bermakna “bagaimana”.