Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4790

٧ - بَابٌ قَوۡلُهُ: ﴿‏َلَا تَدۡخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنۡ يُؤۡذَنَ لَكُمۡ إِلَى طَعَامٍ غَيۡرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَكِنۡ إِذَا دُعِيتُمۡ فَادۡخُلُوا فَإِذَا طَعِمۡتُمۡ فَانۡتَشِرُوا وَلَا مُسۡتَأۡنِسِينَ لِحَدِيثٍ إِنَّ ذَلِكُمۡ كَانَ يُؤۡذِي النَّبِيَّ فَيَسۡتَحۡيِي مِنۡكُمۡ وَاللهُ لَا يَسۡتَحۡيِي مِنَ الۡحَقِّ وَإِذَا سَأَلۡتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسۡأَلُوهُنَّ مِنۡ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمۡ أَطۡهَرُ لِقُلُوبِكُمۡ وَقُلُوبِهِنَّ وَمَا كَانَ لَكُمۡ أَنۡ تُؤۡذُوا رَسُولَ اللهِ وَلَا أَنۡ تَنۡكِحُوا أَزۡوَاجَهُ مِنۡ بَعۡدِهِ أَبَدًا إِنَّ ذَلِكُمۡ كَانَ عِنۡدَ اللهِ عَظِيمًا﴾ ۝٥٣
7. Bab firman Allah, “Janganlah kalian masuk rumah-rumah Nabi kecuali diizinkan untuk makan dengan tanpa menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kalian diundang, makanlah. Apabila kalian sudah makan, keluarlah dan jangan memperlama percakapan. Sungguh hal itu mengganggu Nabi, lalu beliau malu dari kalian, dan Allah tidak malu dari (menerangkan) kebenaran. Apabila kalian meminta sesuatu kepada istri-istri Nabi, mintalah dari belakang hijab. Cara itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tidak boleh mengganggu Rasulullah dan kalian tidak boleh menikahi istri-istri sepeninggal beliau selama-lamanya. Sesungguhnya perbuatan itu di sisi Allah amat besar (dosanya).” (QS. Al-Ahzab: 53)


يُقَالُ: إِنَاهُ: إِدۡرَاكُهُ، أَنَى يَأۡنِي أَنَاةً.

Ada yang berkata: إِنَاهُ artinya waktu masak (makanan), dari kata أَنَى يَأۡنِي أَنَاةً.

﴿‏لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا﴾ [٦٣]: إِذَا وَصَفۡتَ صِفَةَ الۡمُؤَنَّثِ قُلۡتَ: قَرِيبَةً، وَإِذَا جَعَلۡتَهُ ظَرۡفًا وَبَدَلًا، وَلَمۡ تُرِدِ الصِّفَةَ، نَزَعۡتَ الۡهَاءَ مِنَ الۡمُؤَنَّثِ، وَكَذٰلِكَ لَفۡظُهَا فِي الۡوَاحِدِ وَالۡاِثۡنَيۡنِ وَالۡجَمِيعِ، لِلذَّكَرِ وَالۡأُنۡثَى.

“Boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” (QS. Al-Ahzab: 63).

Jika engkau menyematkan sifat muanas, engkau katakan: قَرِيبَةً. Jika engkau menjadikannya sebagai zharaf (keterangan waktu) atau badal dan tidak menginginkan sebagai sifat, engkau tanggalkan huruf ha (ta marbuthah) dari kata muanas tadi. Lafaznya tetap seperti itu baik untuk bentuk tunggal, dua, atau jamak, untuk muzakar maupun muanas.

٤٧٩٠ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، عَنۡ يَحۡيَى، عَنۡ حُمَيۡدٍ، عَنۡ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ: قُلۡتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، يَدۡخُلُ عَلَيۡكَ الۡبَرُّ وَالۡفَاجِرُ، فَلَوۡ أَمَرۡتَ أُمَّهَاتِ الۡمُؤۡمِنِينَ بِالۡحِجَابِ، فَأَنۡزَلَ اللهُ آيَةَ الۡحِجَابِ. [طرفه في: ٤٠٢].

4790. Musaddad telah menceritakan kepada kami dari Yahya, dari Humaid, dari Anas. Beliau mengatakan: ‘Umar—radhiyallahu ‘anhu—mengatakan: Aku berkata, “Wahai Rasulullah, orang yang baik dan orang yang jahat masuk ke tempatmu. Andai engkau perintahkan ibu-ibu kaum mukminin agar berhijab.” Lalu Allah menurunkan ayat hijab.