٢٤ - بَابُ آكِلِ الرِّبَا وَشَاهِدِهِ وَكَاتِبِهِ
24. Bab pemakan riba, saksinya, dan penulisnya
وَقَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿الَّذِينَ يَأۡكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا
كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيۡطَانُ مِنَ الۡمَسِّ ذٰلِكَ
بِأَنَّهُمۡ قَالُوا إِنَّمَا الۡبَيۡعُ مِثۡلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللهُ
الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنۡ جَاءَهُ مَوۡعِظَةٌ مِنۡ رَبِّهِ
فَانۡتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمۡرُهُ إِلَى اللهِ وَمَنۡ عَادَ
فَأُولَٰئِكَ أَصۡحَابُ النَّارِ هُمۡ فِيهَا خَالِدُونَ﴾ [البقرة: ٢٧٥].
Dan firman Allah taala, “Orang-orang yang memakan riba tidak bisa berdiri
kecuali sebagaimana berdirinya orang yang dirasuki oleh setan karena penyakit
gila. Itu karena mereka mengatakan bahwa jual beli semisal dengan riba.
Padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Siapa saja yang
larangan dari Tuhannya telah datang kepadanya lalu dia berhenti (mengambil
riba), maka yang dulu (dia ambil) tetap miliknya dan urusannya diserahkan
kepada Allah. Adapun siapa saja yang mengulangi (mengambil riba), mereka itu
adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 275).
٢٠٨٤ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ بَشَّارٍ: حَدَّثَنَا غُنۡدَرٌ: حَدَّثَنَا
شُعۡبَةُ، عَنۡ مَنۡصُورٍ، عَنۡ أَبِي الضُّحَى، عَنۡ مَسۡرُوقٍ، عَنۡ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: لَمَّا نَزَلَتۡ آخِرُ الۡبَقَرَةِ،
قَرَأَهُنَّ النَّبِيُّ ﷺ عَلَيۡهِمۡ فِي الۡمَسۡجِدِ، ثُمَّ حَرَّمَ
التِّجَارَةَ فِي الۡخَمۡرِ. [طرفه في:
٤٥٩].
2084. Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami: Ghundar
menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Manshur, dari
Abu Adh-Dhuha, dari Masruq, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau
mengatakan: Ketika ayat-ayat akhir surah Al-Baqarah turun, Nabi—shallallahu
‘alaihi wa sallam—membacakannya kepada mereka (para sahabat) di dalam masjid.
Kemudian beliau mengharamkan perdagangan khamar.