Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2084

٢٤ - بَابُ آكِلِ الرِّبَا وَشَاهِدِهِ وَكَاتِبِهِ
24. Bab pemakan riba, saksinya, dan penulisnya


وَقَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿الَّذِينَ يَأۡكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيۡطَانُ مِنَ الۡمَسِّ ذٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَالُوا إِنَّمَا الۡبَيۡعُ مِثۡلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنۡ جَاءَهُ مَوۡعِظَةٌ مِنۡ رَبِّهِ فَانۡتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمۡرُهُ إِلَى اللهِ وَمَنۡ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصۡحَابُ النَّارِ هُمۡ فِيهَا خَالِدُونَ﴾ [البقرة: ٢٧٥].

Dan firman Allah taala, “Orang-orang yang memakan riba tidak bisa berdiri kecuali sebagaimana berdirinya orang yang dirasuki oleh setan karena penyakit gila. Itu karena mereka mengatakan bahwa jual beli semisal dengan riba. Padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Siapa saja yang larangan dari Tuhannya telah datang kepadanya lalu dia berhenti (mengambil riba), maka yang dulu (dia ambil) tetap miliknya dan urusannya diserahkan kepada Allah. Adapun siapa saja yang mengulangi (mengambil riba), mereka itu adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 275).

٢٠٨٤ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ بَشَّارٍ: حَدَّثَنَا غُنۡدَرٌ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ مَنۡصُورٍ، عَنۡ أَبِي الضُّحَى، عَنۡ مَسۡرُوقٍ، عَنۡ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا قَالَتۡ: لَمَّا نَزَلَتۡ آخِرُ الۡبَقَرَةِ، قَرَأَهُنَّ النَّبِيُّ ﷺ عَلَيۡهِمۡ فِي الۡمَسۡجِدِ، ثُمَّ حَرَّمَ التِّجَارَةَ فِي الۡخَمۡرِ. [طرفه في: ٤٥٩].

2084. Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami: Ghundar menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Manshur, dari Abu Adh-Dhuha, dari Masruq, dari ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—. Beliau mengatakan: Ketika ayat-ayat akhir surah Al-Baqarah turun, Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—membacakannya kepada mereka (para sahabat) di dalam masjid. Kemudian beliau mengharamkan perdagangan khamar.