١٥٣٩٨ (١٥٣٢٤) – حَدَّثَنَا عَفَّانُ، حَدَّثَنَا هَمَّامٌ، حَدَّثَنَا
قَتَادَةُ، عَنۡ أَبِي الۡخَلِيلِ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ الۡحَارِثِ، عَنۡ
حَكِيمِ بۡنِ حِزَامٍ؛ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: الۡبَيِّعَانِ
بِالۡخِيَارِ مَا لَمۡ يَتَفَرَّقَا.
قَالَ: وَجَدۡتُ فِي كِتَابِ أَبِي: الۡخِيَارُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ، فَإِنۡ
صَدَقَا وَبَيَّنَا فَعَسَى أَنۡ يَرۡبَحَا رِبۡحًا، وَإِنۡ كَذَبَا وَكَتَمَا
مُحِقَتۡ بَرَكَةُ بَيۡعِهِمَا. [راجع: ١٥٣٨٨].
15398. (15324). ‘Affan telah menceritakan kepada kami: Hammam menceritakan
kepada kami: Qatadah menceritakan kepada kami dari Abu Al-Khalil, dari
‘Abdullah bin Al-Harits, dari Hakim bin Hizam; bahwa Rasulullah—shallallahu
‘alaihi wa sallam—bersabda, “Dua pihak yang berjual beli mempunyai hak khiar
selama belum berpisah.”
Perawi berkata: Aku dapati di dalam kitab ayahku, “Khiar itu tiga kali. Jika
keduanya jujur dan menerangkan keadaan barang dagangannya, semoga keduanya
mendapat untung. Tetapi jika keduanya bohong dan menyembunyikan kenyataan
barang dagangannya, keberkahan jual belinya akan dihilangkan.”