٤٨ - بَابُ طُولِ النَّجۡوَى
48. Bab pembicaraan rahasia dalam waktu yang lama
﴿وَإِذۡ هُمۡ نَجۡوَى﴾ [الإسراء: ٤٧]: مَصۡدَرٌ مِنۡ نَاجَيۡتُ، فَوَصَفَهُمۡ
بِهَا، وَالۡمَعۡنَى: يَتَنَاجَوۡنَ.
“Wa idz hum najwā.” (QS. Al-Isra`: 47). Najwā adalah masdar dari nājaitu (aku
berbicara rahasia). Allah menyifati mereka dengan kata tersebut. Maknanya
adalah “(dan sewaktu) mereka berbicara rahasia.”
٦٢٩٢ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ بَشَّارٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ
جَعۡفَرٍ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ عَبۡدِ الۡعَزِيزِ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ
اللهُ عَنۡهُ قَالَ: أُقِيمَتِ الصَّلَاةُ، وَرَجُلٌ يُنَاجِي رَسُولَ اللهِ ﷺ،
فَمَا زَالَ يُنَاجِيهِ حَتَّى نَامَ أَصۡحَابُهُ، ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى. [طرفه
في:
٦٤٢].
6292. Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami: Muhammad bin
Ja’far menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari ‘Abdul
‘Aziz, dari Anas—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Ikamah salat sudah
dikumandangkan, sementara ada seseorang sedang berbicara rahasia dengan
Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Orang itu terus saja berbicara
rahasia dengan beliau hingga para sahabat beliau tertidur. Setelah selesai,
beliau bangkit berdiri lalu salat.