١ - بَابُ مَا جَاءَ فِي إِجَازَةِ خَبَرِ الۡوَاحِدِ الصَّدُوقِ فِي
الۡأَذَانِ وَالصَّلَاةِ وَالصَّوۡمِ وَالۡفَرَائِضِ وَالۡأَحۡكَامِ
1. Bab riwayat tentang pengesahan kabar satu orang yang jujur dalam masalah
azan, salat, saum, kewajiban-kewajiban, dan hukum-hukum
وَقَوۡلِ اللهِ تَعَالَى ﴿فَلَوۡلَا نَفَرَ مِنۡ كُلِّ فِرۡقَةٍ مِنۡهُمۡ
طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنۡذِرُوا قَوۡمَهُمۡ إِذَا
رَجَعُوا إِلَيۡهِمۡ لَعَلَّهُمۡ يَحۡذَرُونَ﴾ [التوبة: ١٢٢]، وَيُسَمَّى
الرَّجُلُ طَائِفَةً لِقَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿وَإِنۡ طَائِفَتَانِ مِنَ
الۡمُؤۡمِنِينَ اقۡتَتَلُوا﴾ [الحجرات: ٩]، فَلَوِ اقۡتَتَلَ رَجُلَانِ دَخَلَ
فِي مَعۡنَى الۡآيَةِ. وَقَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿إِنۡ جَاءَكُمۡ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ
فَتَبَيَّنُوا﴾ [الحجرات: ٦]، وَكَيۡفَ بَعَثَ النَّبِيُّ ﷺ أُمَرَاءَهُ
وَاحِدًا بَعۡدَ وَاحِدٍ، فَإِنۡ سَهَا أَحَدٌ مِنۡهُمۡ رُدَّ إِلَى
السُّنَّةِ.
Dan firman Allah taala, “Mengapa beberapa orang dari tiap-tiap golongan di
antara mereka tidak pergi untuk mendalami ilmu agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaum mereka apabila mereka telah kembali kepadanya supaya
mereka dapat menjaga diri.” (QS. At-Taubah: 122).
Satu orang bisa diistilahkan dengan tha`ifah berdasarkan firman Allah taala,
“Jika ada dua golongan dari kaum mukminin berperang.” (QS. Al-Hujurat: 9).
Kalau ada dua orang yang berperang, ini masuk ke dalam makna ayat tersebut.
Dan firman Allah taala, “Jika ada seorang fasik datang membawa berita kepada
kalian, periksalah berita itu.” (QS. Al-Hujurat: 6).
Juga bab bagaimana Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mengutus para amir
beliau satu demi satu. Jika salah satu dari mereka lalai, dikembalikan kepada
sunah.
٧٢٤٦ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡمُثَنَّى: حَدَّثَنَا عَبۡدُ
الۡوَهَّابِ: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ، عَنۡ أَبِي قِلَابَةَ: حَدَّثَنَا مَالِكُ
بۡنُ الۡحُوَيۡرِثِ قَالَ: أَتَيۡنَا النَّبِيَّ ﷺ وَنَحۡنُ شَبَبَةٌ
مُتَقَارِبُونَ، فَأَقَمۡنَا عِنۡدَهُ عِشۡرِينَ لَيۡلَةً، وَكَانَ رَسُولُ
اللهِ ﷺ رَفِيقًا، فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدِ اشۡتَهَيۡنَا أَهۡلَنَا، أَوۡ
قَدِ اشۡتَقۡنَا، سَأَلَنَا عَمَّنۡ تَرَكۡنَا بَعۡدَنَا فَأَخۡبَرۡنَاهُ،
قَالَ: (ارۡجِعُوا إِلَى أَهۡلِيكُمۡ، فَأَقِيمُوا فِيهِمۡ، وَعَلِّمُوهُمۡ
وَمُرُوهُمۡ). وَذَكَرَ أَشۡيَاءَ أَحۡفَظُهَا أَوۡ لَا أَحۡفَظُهَا:
(وَصَلُّوا كَمَا رَأَيۡتُمُونِي أُصَلِّي، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ
فَلۡيُؤَذِّنۡ لَكُمۡ أَحَدُكُمۡ، وَلۡيَؤُمَّكُمۡ أَكۡبَرُكُمۡ). [طرفه في:
٦٢٨].
7246. Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Wahhab
menceritakan kepada kami: Ayyub menceritakan kepada kami dari Abu Qilabah:
Malik bin Al-Huwairits menceritakan kepada kami. Beliau mengatakan:
Kami mendatangi Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—dalam keadaan kami adalah
pemuda yang hampir sebaya. Kami tinggal di dekat beliau selama dua puluh
malam. Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—adalah orang yang lembut
hatinya. Ketika beliau mengira bahwa kami telah mendambakan atau merindukan
keluarga kami, beliau bertanya kepada kami tentang orang-orang yang kami
tinggalkan sepeninggal kami. Kamipun mengabarkan kepada beliau. Beliau
bersabda, “Pulanglah kalian ke keluarga kalian dan tinggallah bersama mereka!
Ajari mereka dan perintahkan mereka!”
Malik menyebutkan hal-hal yang aku hafalkan dan yang tidak aku hafalkan.
“Salatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku salat! Apabila waktu salat
sudah masuk, salah seorang kalian mengumandangkan azan dan yang paling tua
yang menjadi imam salat kalian.”