٨٧ - بَابُ مَا يُكۡرَهُ مِنَ الۡغَضَبِ وَالۡجَزَعِ عِنۡدَ الضَّيۡفِ
87. Bab kemarahan dan kekecewaan yang tidak disukai ketika ada tamu
٦١٤٠ - حَدَّثَنَا عَيَّاشُ بۡنُ الۡوَلِيدِ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡأَعۡلَى:
حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الۡجُرَيۡرِيُّ، عَنۡ أَبِي عُثۡمَانَ، عَنۡ عَبۡدِ
الرَّحۡمٰنِ بۡنِ أَبِي بَكۡرٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا: أَنَّ أَبَا بَكۡرٍ
تَضَيَّفَ رَهۡطًا، فَقَالَ لِعَبۡدِ الرَّحۡمٰنِ: دُونَكَ أَضۡيَافَكَ،
فَإِنِّي مُنۡطَلِقٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ، فَافۡرُغۡ مِنۡ قِرَاهُمۡ قَبۡلَ أَنۡ
أَجِيءَ، فَانۡطَلَقَ عَبۡدُ الرَّحۡمٰنِ فَأَتَاهُمۡ بِمَا عِنۡدَهُ، فَقَالَ:
اطۡعَمُوا، فَقَالُوا: أَيۡنَ رَبُّ مَنۡزِلِنَا؟ قَالَ: اطۡعَمُوا، قَالُوا:
مَا نَحۡنُ بِآكِلِينَ حَتَّى يَجِيءَ رَبُّ مَنۡزِلِنَا، قَالَ: اقۡبَلُوا
عَنَّا قِرَاكُمۡ، فَإِنَّهُ إِنۡ جَاءَ وَلَمۡ تَطۡعَمُوا لَنَلۡقَيَنَّ
مِنۡهُ، فَأَبَوۡا، فَعَرَفۡتُ أَنَّهُ يَجِدُ عَلَيَّ، فَلَمَّا جَاءَ
تَنَحَّيۡتُ عَنۡهُ، فَقَالَ: مَا صَنَعۡتُمۡ؟ فَأَخۡبَرُوهُ،
6140. ‘Ayyasy bin Al-Walid telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul A’la
menceritakan kepada kami: Sa’id Al-Jurairi menceritakan kepada kami dari Abu
‘Utsman, dari ‘Abdurrahman bin Abu Bakr—radhiyallahu ‘anhuma—:
Bahwa Abu Bakr menjamu beberapa orang tamu. Beliau berkata kepada
‘Abdurrahman, “Temani tamu-tamumu, karena aku pergi ke tempat Nabi—shallallahu
‘alaihi wa sallam—. Selesaikan hidangan untuk mereka sebelum aku datang!”
‘Abdurrahman pergi menemui tamu lalu menyuguhkan jamuan yang dia miliki kepada
mereka. Dia berkata, “Silakan makan!”
Para tamu bertanya, “Di mana tuan rumah kami?”
‘Abdurrahman mengulangi, “Makanlah!”
Mereka berkata, “Kami tidak mau makan hingga tuan rumah kami datang.”
‘Abdurrahman berkata, “Terimalah hidangan kalian dari kami! Karena jika Abu
Bakr datang sedangkan kalian belum makan, tentu kami akan dimarahi.”
Tamu-tamu itu tetap tidak mau. Aku mengetahui bahwa Abu Bakr nanti marah
kepadaku. Ketika beliau datang, aku menyingkir darinya.
Abu Bakr bertanya, “Apa yang sudah kalian lakukan?” Merekapun memberitahunya.
فَقَالَ: يَا عَبۡدَ الرَّحۡمٰنِ، فَسَكَتُّ، ثُمَّ قَالَ: يَا عَبۡدَ
الرَّحۡمٰنِ، فَسَكَتُّ، فَقَالَ: يَا غُنۡثَرُ، أَقۡسَمۡتُ عَلَيۡكَ إِنۡ
كُنۡتَ تَسۡمَعُ صَوۡتِي لَمَّا جِئۡتَ، فَخَرَجۡتُ، فَقُلۡتُ: سَلۡ
أَضۡيَافَكَ، فَقَالُوا: صَدَقَ، أَتَانَا بِهِ، قَالَ: فَإِنَّمَا
انۡتَظَرۡتُمُونِي، وَاللهِ لَا أَطۡعَمُهُ اللَّيۡلَةَ، فَقَالَ الۡآخَرُونَ:
وَاللهِ لَا نَطۡعَمُهُ حَتَّى تَطۡعَمَهُ، قَالَ: لَمۡ أَرَ فِي الشَّرِّ
كَاللَّيۡلَةِ، وَيۡلَكُمۡ، مَا أَنۡتُمۡ؟ لِمَ لَا تَقۡبَلُونَ عَنَّا
قِرَاكُمۡ؟ هَاتِ طَعَامَكَ، فَجَاءَهُ، فَوَضَعَ يَدَهُ فَقَالَ: بِاسۡمِ
اللهِ، الۡأُولَى لِلشَّيۡطَانِ، فَأَكَلَ وَأَكَلُوا. [طرفه في: ٦٠٢].
Abu Bakr berkata, “Wahai ‘Abdurrahman.” Aku diam.
Kemudian beliau berkata lagi, “Wahai ‘Abdurrahman.” Aku masih diam.
Beliau berkata, “Hai bodoh, aku menyumpah agar engkau datang apabila engkau
mendengar suaraku.”
Akupun menampakkan diri. Aku berkata, “Tanyalah kepada tamu-tamumu!”
Para tamu berkata, “Dia benar. Dia sudah menyuguhi kami.”
Abu Bakr berkata, “Jadi kalian hanya menungguku. Demi Allah, aku tidak mau
memakannya malam ini.”
Tamu-tamu berkata, “Demi Allah, kami tidak mau memakannya sampai engkau
memakannya.”
Abu Bakr berkata, “Aku tidak melihat ada malam yang jelek seperti malam ini.
Sialan! Ada apa dengan kalian? Mengapa kalian tidak menerima suguhan untuk
kalian dari kami? Bawa sini makananmu (‘Abdurrahman)!”
‘Abdurrahman menghidangkannya. Abu Bakr meletakkan tangannya seraya berkata,
“Bismillah. Pernyataanku yang awal tadi karena setan.”
Lalu beliau makan dan para tamu ikut makan.