٣٠ - بَابُ حَدِّ الۡمَرۡأَةِ عَلَى غَيۡرِ زَوۡجِهَا
30. Bab wanita berkabung atas kematian selain suaminya
١٢٧٩ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا بِشۡرُ بۡنُ الۡمُفَضَّلِ:
حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بۡنُ عَلۡقَمَةَ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ سِيرِينَ قَالَ:
تُوُفِّيَ ابۡنٌ لِأُمِّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، فَلَمَّا كَانَ
الۡيَوۡمُ الثَّالِثُ، دَعَتۡ بِصُفۡرَةٍ، فَتَمَسَّحَتۡ بِهِ، وَقَالَتۡ:
نُهِينَا أَنۡ نُحِدَّ أَكۡثَرَ مِنۡ ثَلَاثٍ إِلَّا بِزَوۡجٍ. [طرفه في:
٣١٣].
1279. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Bisyr bin Al-Mufadhdhal
menceritakan kepada kami: Salamah bin ‘Alqamah menceritakan kepada kami dari
Muhammad bin Sirin. Beliau berkata:
Putra Umu ‘Athiyyah—radhiyallahu ‘anha—meninggal. Di hari ketiga, Umu
‘Athiyyah minta diambilkan wewangian kuning lalu mengoleskannya seraya
berkata, “Kami dilarang untuk berkabung lebih dari tiga hari kecuali karena
kematian suami.”