٤٨ - بَابُ الصَّدَقَةِ عَلَى الۡيَتَامَى
48. Bab sedekah kepada anak yatim
١٤٦٥ - حَدَّثَنَا مُعَاذُ بۡنُ فَضَالَةَ: حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنۡ يَحۡيَى،
عَنۡ هِلَالِ بۡنِ أَبِي مَيۡمُونَةَ: حَدَّثَنَا عَطَاءُ بۡنُ يَسَارٍ:
أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الۡخُدۡرِيَّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ يُحَدِّثُ:
أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ جَلَسَ ذَاتَ يَوۡمٍ عَلَى الۡمِنۡبَرِ، وَجَلَسۡنَا
حَوۡلَهُ، فَقَالَ: (إِنِّي مِمَّا أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ مِنۡ بَعۡدِي مَا
يُفۡتَحُ عَلَيۡكُمۡ مِنۡ زَهۡرَةِ الدُّنۡيَا وَزِينَتِهَا). فَقَالَ رَجُلٌ:
يَا رَسُولَ اللهِ، أَوَيَأۡتِي الۡخَيۡرُ بِالشَّرِّ؟ فَسَكَتَ النَّبِيُّ ﷺ،
فَقِيلَ لَهُ: مَا شَأۡنُكَ، تُكَلِّمُ النَّبِيَّ ﷺ وَلَا يُكَلِّمُكَ؟
فَرَأَيۡنَا أَنَّهُ يُنۡزَلُ عَلَيۡهِ،
1465. Mu’adz bin Fadhalah telah menceritakan kepada kami: Hisyam menceritakan
kepada kami dari Yahya, dari Hilal bin Abu Maimunah: ‘Atha` bin Yasar
menceritakan kepada kami bahwa beliau mendengar Abu Sa’id
Al-Khudri—radhiyallahu ‘anhu—menceritakan bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—pada suatu hari duduk di mimbar dan kami duduk di sekitar beliau.
Beliau bersabda, “Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan atas kalian
sepeninggalku adalah ‘bunga kehidupan’ dunia dan perhiasannya yang dibukakan
kepada kalian.”
Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kebaikan itu akan datang membawa
kejelekan?”
Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—diam. Dikatakan kepada penanya tadi, “Apa
urusanmu? Engkau mengajak bicara Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—tapi
beliau tidak mengajakmu bicara?” Lalu kami melihat bahwa ternyata wahyu sedang
turun kepada beliau.
قَالَ فَمَسَحَ عَنۡهُ الرُّحَضَاءَ، فَقَالَ: (أَيۡنَ السَّائِلُ؟)
وَكَأَنَّهُ حَمِدَهُ فَقَالَ: (إِنَّهُ لَا يَأۡتِي الۡخَيۡرُ بِالشَّرِّ،
وَإِنَّ مِمَّا يُنۡبِتُ الرَّبِيعُ يَقۡتُلُ أَوۡ يُلِمُّ، إِلَّا آكِلَةَ
الۡخَضۡرَاءِ، أَكَلَتۡ حَتَّى إِذَا امۡتَدَّتۡ خَاصِرَتَاهَا، اسۡتَقۡبَلَتۡ
عَيۡنَ الشَّمۡسِ، فَثَلَطَتۡ، وَبَالَتۡ، وَرَتَعَتۡ، وَإِنَّ هٰذَا الۡمَالَ
خَضِرَةٌ حُلۡوَةٌ، فَنِعۡمَ صَاحِبُ الۡمُسۡلِمِ مَا أَعۡطَى مِنۡهُ
الۡمِسۡكِينَ وَالۡيَتِيمَ وَابۡنَ السَّبِيلِ - أَوۡ كَمَا قَالَ النَّبِيُّ ﷺ
- وَإِنَّهُ مَنۡ يَأۡخُذُهُ بِغَيۡرِ حَقِّهِ، كَالَّذِي يَأۡكُلُ وَلَا
يَشۡبَعُ، وَيَكُونُ شَهِيدًا عَلَيۡهِ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ). [طرفه في:
٩٢١].
Abu Sa’id berkata: Lalu Nabi mengusap peluhnya, lantas bertanya, “Di mana si
penanya tadi?”
Seakan-akan beliau memujinya, lalu bersabda, “Sesungguhnya kebaikan itu tidak
datang membawa kejelekan. Sesungguhnya di antara tanaman yang tumbuh di
pinggir anak sungai dapat membunuh atau hampir membinasakan pemakannya kecuali
hewan pemakan sayur-mayur. Dia makan hingga ketika kedua pinggangnya telah
melebar, dia akan menghadap ke arah matahari lalu dia akan mudah berak,
kencing, dan kembali merumput. Sesungguhnya harta ini hijau lagi manis.
Sebaik-baik harta yang dimiliki seorang muslim adalah apa yang dia berikan
kepada orang miskin, anak yatim, dan ibnusabil.” Atau sebagaimana yang
Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—sabdakan. “Sesungguhnya barang siapa yang
mengambil harta dengan tanpa haknya seperti hewan yang makan dan tidak pernah
kenyang, lalu hartanya akan menjadi saksi atasnya pada hari kiamat.”