Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 2260 dan 2261

١ - بَابُ اسۡتِئۡجَارِ الرَّجُلِ الصَّالِحِ
1. Bab mengupah pria yang saleh


وَقَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿إِنَّ خَيۡرَ مَنِ اسۡتَأۡجَرۡتَ الۡقَوِيُّ الۡأَمِينُ﴾ [القصص: ٢٦]. وَالۡخَازِنِ الۡأَمِينِ، وَمَنۡ لَمۡ يَسۡتَعۡمِلۡ مَنۡ أَرَادَهُ.

(Bab) firman Allah taala, “Sesungguhnya sebaik-baik orang yang engkau upah adalah orang yang kuat lagi amanah.” (QS. Al-Qashash: 26); (Bab) bendaharawan yang amanah; dan (bab) barang siapa yang tidak memberikan jabatan kepada orang yang menginginkannya.

٢٢٦٠ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ يُوسُفَ: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ أَبِي بُرۡدَةَ قَالَ: أَخۡبَرَنِي جَدِّي أَبُو بُرۡدَةَ، عَنۡ أَبِيهِ أَبِي مُوسَى الۡأَشۡعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيَّ ﷺ: (الۡخَازِنُ الۡأَمِينُ، الَّذِي يُؤَدِّي مَا أُمِرَ بِهِ طَيِّبَةً نَفۡسُهُ، أَحَدُ الۡمُتَصَدِّقَيۡنِ). [طرفه في: ١٤٣٨].

2260. Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami: Sufyan menceritakan kepada kami dari Abu Burdah. Beliau berkata: Kakekku, Abu Burdah, mengabarkan kepadaku dari ayahnya, Abu Musa Al-Asy’ari—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Bendaharawan yang amanah, yang menunaikan tugasnya dengan kerelaan hatinya adalah salah satu dari dua orang yang bersedekah.”

٢٢٦١ - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ: حَدَّثَنَا يَحۡيَى، عَنۡ قُرَّةَ بۡنِ خَالِدٍ قَالَ: حَدَّثَنِي حُمَيۡدُ بۡنُ هِلَالٍ: حَدَّثَنَا أَبُو بُرۡدَةَ، عَنۡ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: أَقۡبَلۡتُ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ وَمَعِي رَجُلَانِ مِنَ الۡأَشۡعَرِيِّينَ، فَقُلۡتُ: مَا عَلِمۡتُ أَنَّهُمَا يَطۡلُبَانِ الۡعَمَلَ، فَقَالَ: (لَنۡ – أَوۡ: لَا – نَسۡتَعۡمِلُ عَلَى عَمَلِنَا مَنۡ أَرَادَهُ).

[الحديث ٢٢٦١ - أطرافه في: ٣٠٣٨، ٤٣٤١، ٤٣٤٣، ٤٣٤٤، ٦١٢٤، ٦٩٢٣، ٧١٤٩، ٧١٥٦، ٧١٥٧، ٧١٧٢].

2261. Musaddad telah menceritakan kepada kami: Yahya menceritakan kepada kami dari Qurrah bin Khalid. Beliau berkata: Humaid bin Hilal menceritakan kepadaku: Abu Burdah menceritakan kepada kami dari Abu Musa—radhiyallahu ‘anhu—. Beliau mengatakan:

Aku datang menghadap Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Bersamaku ada dua pria dari kabilah Asy’ari. Aku berkata, “Aku tidak mengetahui kalau mereka berdua meminta jabatan.”

Nabi bersabda, “Kami tidak akan memberikan jabatan kepada orang yang menginginkannya.”