٢ - بَابٌ قَوۡلُهُ: ﴿لِيَغۡفِرَ لَكَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنۡ ذَنۡبِكَ
وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعۡمَتَهُ عَلَيۡكَ وَيَهۡدِيَكَ صِرَاطًا
مُسۡتَقِيمًا﴾ [٢]
2. Bab firman Allah, “Supaya Allah mengampunimu atas dosa yang telah lalu
dan yang akan datang, menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu, dan menunjukimu
jalan yang lurus” (QS. Al-Fath: 2)
٤٨٣٦ - حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بۡنُ الۡفَضۡلِ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ عُيَيۡنَةَ:
حَدَّثَنَا زِيَادٌ، أَنَّهُ سَمِعَ الۡمُغِيرَةَ يَقُولُ: قَامَ النَّبِيُّ ﷺ
حَتَّى تَوَرَّمَتۡ قَدَمَاهُ، فَقِيلَ لَهُ: غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ
مِنۡ ذَنۡبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ! قَالَ: (أَفَلَا أَكُونُ عَبۡدًا شَكُورًا؟).
[طرفه في: ١١٣٠].
4836. Shadaqah bin Al-Fadhl telah menceritakan kepada kami: Ibnu ‘Uyainah
mengabarkan kepada kami: Ziyad menceritakan kepada kami bahwa beliau mendengar
Al-Mughirah mengatakan:
Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—berdiri (salat malam) hingga kedua telapak
kakinya bengkak. Ada yang berkata kepada beliau, “Allah telah mengampunimu
atas dosa yang telah lalu dan yang akan datang.”
Nabi bersabda, “Tidakkah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang banyak
bersyukur?”