٨ - بَابٌ إِذَا كُلِّمَ وَهُوَ يُصَلِّي فَأَشَارَ بِيَدِهِ
وَاسۡتَمَعَ
8. Bab apabila seseorang diajak bicara ketika salat, lalu dia memberi
isyarat dengan tangannya dan menyimak
١٢٣٣ - حَدَّثَنَا يَحۡيَى بۡنُ سُلَيۡمَانَ قَالَ: حَدَّثَنِي ابۡنُ وَهۡبٍ
قَالَ: أَخۡبَرَنِي عَمۡرٌو، عَنۡ بُكَيۡرٍ، عَنۡ كُرَيۡبٍ: أَنَّ ابۡنَ
عَبَّاسٍ، وَالۡمِسۡوَرَ بۡنَ مَخۡرَمَةَ، وَعَبۡدَ الرَّحۡمٰنِ بۡنَ أَزۡهَرَ،
رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمۡ: أَرۡسَلُوهُ إِلَى عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا،
فَقَالُوا: اقۡرَأۡ عَلَيۡهَا السَّلَامَ مِنَّا جَمِيعًا، وَسَلۡهَا عَنِ
الرَّكۡعَتَيۡنِ بَعۡدَ صَلَاةِ الۡعَصۡرِ، وَقُلۡ لَهَا: إِنَّا أُخۡبِرۡنَا
أَنَّكِ تُصَلِّينَهُمَا، وَقَدۡ بَلَغَنَا أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ نَهَى
عَنۡهُمَا. وَقَالَ ابۡنُ عَبَّاسٍ: وَكُنۡتُ أَضۡرِبُ النَّاسَ مَعَ عُمَرَ
بۡنِ الۡخَطَّابِ عَنۡهُمَا. فَقَالَ كُرَيۡبٌ: فَدَخَلۡتُ عَلَى عَائِشَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا، فَبَلَّغۡتُهَا مَا أَرۡسَلُونِي، فَقَالَتۡ: سَلۡ أُمَّ
سَلَمَةَ، فَخَرَجۡتُ إِلَيۡهِمۡ، فَأَخۡبَرۡتُهُمۡ بِقَوۡلِهَا، فَرَدُّونِي
إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ بِمِثۡلِ مَا أَرۡسَلُونِي بِهِ إِلَى عَائِشَةَ،
فَقَالَتۡ أُمُّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهَا: سَمِعۡتُ النَّبِيَّ ﷺ يَنۡهَى
عَنۡهُمَا، ثُمَّ رَأَيۡتُهُ يُصَلِّيهِمَا حِينَ صَلَّى الۡعَصۡرَ، ثُمَّ
دَخَلَ وَعِنۡدِي نِسۡوَةٌ مِنۡ بَنِي حَرَامٍ مِنَ الۡأَنۡصَارِ، فَأَرۡسَلۡتُ
إِلَيۡهِ الۡجَارِيَةَ، فَقُلۡتُ: قُومِي بِجَنۡبِهِ، قُولِي لَهُ: تَقُولُ
لَكَ أُمُّ سَلَمَةَ: يَا رَسُولَ اللهِ، سَمِعۡتُكَ تَنۡهَى عَنۡ هَاتَيۡنِ،
وَأَرَاكَ تُصَلِّيهِمَا؟ فَإِنۡ أَشَارَ بِيَدِهِ فَاسۡتَأۡخِرِي عَنۡهُ.
فَفَعَلَتِ الۡجَارِيَةُ، فَأَشَارَ بِيَدِهِ، فَاسۡتَأۡخَرَتۡ عَنۡهُ،
فَلَمَّا انۡصَرَفَ قَالَ: (يَا بِنۡتَ أَبِي أُمَيَّةَ، سَأَلۡتِ عَنِ
الرَّكۡعَتَيۡنِ بَعۡدَ الۡعَصۡرِ، وَإِنَّهُ أَتَانِي نَاسٌ مِنۡ عَبۡدِ
الۡقَيۡسِ، فَشَغَلُونِي عَنِ الرَّكۡعَتَيۡنِ اللَّتَيۡنِ بَعۡدَ الظُّهۡرِ
فَهُمَا هَاتَانِ). [الحديث ١٢٣٣ - طرفه في: ٤٣٧٠].
1233. Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Ibnu
Wahb menceritakan kepadaku. Beliau berkata: ‘Amr mengabarkan kepadaku dari
Bukair, dari Kuraib: Ibnu ‘Abbas, Al-Miswar bin Makhramah, dan ‘Abdurrahman
bin Azhar—radhiyallahu ‘anhum—mengutusnya kepada ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—.
Mereka berkata, “Sampaikan salam kami semua kepada beliau dan tanyakan kepada
beliau tentang salat dua rakaat setelah salat Asar. Juga katakan kepada beliau
bahwa kami dikabari bahwa engkau melakukan salat dua rakaat tersebut,
sementara itu sampai kabar kepada kami bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—telah melarangnya.”
Ibnu ‘Abbas berkata: Dahulu aku dan ‘Umar bin Al-Khaththab—radhiyallahu
‘anhuma—memberi hukuman pukulan kepada orang-orang yang melakukan salat dua
rakaat itu.
Kuraib berkata: Aku pun masuk ke tempat ‘Aisyah—radhiyallahu ‘anha—, lalu aku
sampaikan ucapan orang-orang yang mengutusku.
‘Aisyah berkata, “Tanyakanlah kepada Umu Salamah!”
Aku keluar kembali menemui mereka lalu aku kabarkan ucapan ‘Aisyah kepada
mereka. Mereka menyuruhku kembali menemui Umu Salamah dengan pesan semisal
yang mereka pesankan aku kepada ‘Aisyah. Umu Salamah—radhiyallahu
‘anha—berkata: Aku mendengar Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melarang dari
salat tersebut kemudian aku melihat beliau melakukan salat dua rakaat tersebut
setelah salat Asar.
Kemudian Nabi masuk ke tempatku ketika di sisiku ada beberapa wanita dari bani
Haram dari Ansar. Aku mengutus seorang budak wanita kepada beliau. Aku berkata
kepadanya, “Berdirilah di samping Nabi! Katakan kepada beliau, ‘Umu Salamah
bertanya kepada Anda: Wahai Rasulullah, aku mendengar Anda melarang dari dua
salat tadi, namun aku melihat Anda mengerjakannya.’ Jika beliau memberi
isyarat dengan tangannya, tundalah.”
Budak wanita itu melakukannya. Lalu Nabi memberi isyarat dengan tangannya,
sehingga budak itu menundanya. Selesai salat, Nabi berkata, “Wahai putri Abu
Umayyah, engkau tadi bertanya tentang dua rakaat salat sunah setelah salat
Asar. Sesungguhnya tadi setelah Zuhur, ada orang-orang dari ‘Abdul Qais datang
kepadaku. Mereka menyibukkanku sehingga aku tidak bisa salat sunah dua rakaat
setelah salat Zuhur. Jadi salat yang aku lakukan ini adalah dua rakaat itu.”