Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadis nomor 1308 dan 1309

٤٧ - بَابٌ مَتَى يَقۡعُدُ إِذَا قَامَ لِلۡجَنَازَةِ
47. Bab Kapan Boleh Duduk ketika Berdiri untuk Jenazah


١٣٠٨ - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ: حَدَّثَنَا اللَّيۡثُ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُمَا عَنۡ عَامِرِ بۡنِ رَبِيعَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (إِذَا رَأَى أَحَدُكُمۡ جَنَازَةً، فَإِنۡ لَمۡ يَكُنۡ مَاشِيًا مَعَهَا فَلۡيَقُمۡ حَتَّى يُخَلِّفَهَا، أَوۡ تُخَلِّفَهُ أَوۡ تُوضَعَ مِنۡ قَبۡلِ أَنۡ تُخَلِّفَهُ). [طرفه في: ١٣٠٧].

1308. Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami: Al-Laits menceritakan kepada kami dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar—radhiyallahu ‘anhuma—, dari ‘Amir bin Rabi’ah—radhiyallahu ‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Apabila salah seorang kalian melihat jenazah, lalu jika dia tidak berjalan menyertainya, maka tetaplah berdiri sampai dia meninggalkan jenazah itu atau jenazah itu dibawa pergi meninggalkannya atau jenazah itu diletakkan sebelum dibawa pergi meninggalkannya.”

١٣٠٩ - حَدَّثَنَا أَحۡمَدُ بۡنُ يُونُسَ: حَدَّثَنَا ابۡنُ أَبِي ذِئۡبٍ، عَنۡ سَعِيدٍ الۡمَقۡبُرِيِّ، عَنۡ أَبِيهِ قَالَ: كُنَّا فِي جَنَازَةٍ، فَأَخَذَ أَبُو هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ بِيَدِ مَرۡوَانَ، فَجَلَسَا قَبۡلَ أَنۡ تُوضَعَ، فَجَاءَ أَبُو سَعِيدٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، فَأَخَذَ بِيَدِ مَرۡوَانَ فَقَالَ: قُمۡ، فَوَاللهِ لَقَدۡ عَلِمَ هٰذَا أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ نَهَانَا عَنۡ ذٰلِكَ، فَقَالَ أَبُو هُرَيۡرَةَ: صَدَقَ. [الحديث ١٣٠٩ - طرفه في: ١٣١٠].

1309. Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami: Ibnu Abu Dzi`b menceritakan kepada kami dari Sa’id Al-Maqburi, dari ayahnya. Beliau berkata:

Kami pernah mengikuti pemulasaraan jenazah. Abu Hurairah—radhiyallahu ‘anhu—memegang tangan Marwan lalu keduanya duduk sebelum jenazah diletakkan. Lalu Abu Sa’id—radhiyallahu ‘anhu—datang lalu memegang tangan Marwan seraya berkata, “Berdirilah! Demi Allah, dia ini benar-benar mengetahui bahwa Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—melarang kami dari perbuatan ini.”

Abu Hurairah berkata, “Dia benar.”