٤٥ - بَابٌ لَا هَامَةَ
45. Bab Tidak Ada Hamah
٥٧٥٧ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ الۡحَكَمِ: حَدَّثَنَا النَّضۡرُ:
أَخۡبَرَنَا إِسۡرَائِيلُ: أَخۡبَرَنَا أَبُو حَصِينٍ، عَنۡ أَبِي صَالِحٍ،
عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (لَا
عَدۡوَى وَلَا طِيَرَةَ، وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ). [طرفه في:
٥٧٠٧].
5757. Muhammad bin Al-Hakam telah menceritakan kepada kami: An-Nadhr
menceritakan kepada kami: Isra`il mengabarkan kepada kami: Abu Hashin
mengabarkan kepada kami dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah—radhiyallahu
‘anhu—, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau berkata, “Tidak ada
penyakit menular dengan sendirinya, tidak ada thiyarah (anggapan sial karena
burung atau semisalnya), tidak ada hamah (sejenis burung hantu yang dianggap
membawa kesialan), dan tidak ada shafar (cacing di dalam perut yang akan berontak ketika lapar, dapat menyebabkan kematian, dan sangat menular).”