١٤ - بَابٌ مَنۡ كَرِهَ أَنۡ يَعُودَ فِي الۡكُفۡرِ كَمَا يَكۡرَهُ أَنۡ يُلۡقَى فِي النَّارِ مِنَ الۡإِيمَانِ
14. Bab siapa saja yang benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana dia benci dilemparkan ke dalam api, maka hal itu termasuk iman
٢١ - حَدَّثَنَا سُلَيۡمَانُ بۡنُ حَرۡبٍ قَالَ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنۡ قَتَادَةَ، عَنۡ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (ثَلَاثٌ مَنۡ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الۡإِيمَانِ: مَنۡ كَانَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيۡهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَمَنۡ أَحَبَّ عَبۡدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَمَنۡ يَكۡرَهُ أَنۡ يَعُودَ فِي الۡكُفۡرِ، بَعۡدَ إِذۡ أَنۡقَذَهُ اللهُ كَمَا يَكۡرَهُ أَنۡ يُلۡقَى فِي النَّارِ). [طرفه في: ١٦].
21. Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Tiga sifat yang ada pada dirinya, maka ia akan mendapati manisnya iman: Siapa saja yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada selain keduanya, siapa saja yang mencintai seorang hamba hanya karena Allah, dan siapa saja yang benci kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana dia benci dilemparkan ke dalam api.”