Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 3428 dan 3429

٤٣ – بَابُ قَوۡلِ اللهِ تَعَالَى: ﴿وَلَقَدۡ آتَيۡنَا لُقۡمَانَ الۡحِكۡمَةَ أَنِ اشۡكُرۡ لِلهِ﴾ إِلَى قَوۡلِهِ: ﴿إِنَّ اللهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُورٍ﴾ [لقمان: ١٢-١٨]
43. Bab firman Allah taala yang artinya, “Dan sungguh telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: bersyukurlah kepada Allah,” sampai firman-Nya, “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 12-18)


﴿وَلَا تُصَعِّرۡ﴾ [لقمان: ١٨] الۡإِعۡرَاضُ بِالۡوَجۡهِ. 

“وَلَا تُصَعِّرۡ” (QS. Luqman: 18), artinya jangan memalingkan wajah. 

٣٤٢٨ – حَدَّثَنَا أَبُو الۡوَلِيدِ: حَدَّثَنَا شُعۡبَةُ، عَنِ الۡأَعۡمَشِ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنۡ عَلۡقَمَةَ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: لَمَّا نَزَلَتِ ﴿الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمۡ يَلۡبِسُوا إِيمَانَهُمۡ بِظُلۡمٍ﴾ [الأنعام: ٨٢]. قَالَ أَصۡحَابُ النَّبِيِّ ﷺ: أَيُّنَا لَمۡ يَلۡبِسۡ إِيمَانَهُ بِظُلۡمٍ؟ فَنَزَلَتۡ: ﴿لَا تُشۡرِكۡ بِاللهِ إِنَّ الشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٌ﴾ [لقمان: ١٢]. [طرفه في: ٣٢]. 

3428. Abu Al-Walid telah menceritakan kepada kami: Syu’bah menceritakan kepada kami dari Al-A’masy, dari Ibrahim, dari ‘Alqamah, dari ‘Abdullah. Beliau mengatakan: Ketika turun ayat yang artinya, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezaliman.” (QS. Al-An’am: 82), para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Siapa di antara kami yang tidak mencampuradukkan imannya dengan kezaliman?” Lalu turun ayat yang artinya, “Janganlah engkau berbuat syirik kepada Allah. Sesungguhnya kesyirikan adalah kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 12). 

٣٤٢٩ – حَدَّثَنَا إِسۡحَاقُ: أَخۡبَرَنَا عِيسَى بۡنُ يُونُسَ: حَدَّثَنَا الۡأَعۡمَشُ، عَنۡ إِبۡرَاهِيمَ، عَنۡ عَلۡقَمَةَ، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنۡهُ قَالَ: لَمَّا نَزَلَتِ ﴿الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمۡ يَلۡبِسُوا إِيمَانَهُمۡ بِظُلۡمٍ﴾ [الأنعام: ٨٢] شَقَّ ذٰلِكَ عَلَى الۡمُسۡلِمِينَ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّنَا لَا يَظۡلِمُ نَفۡسَهُ؟ قَالَ: (لَيۡسَ ذٰلِكَ، إِنَّمَا هُوَ الشِّرۡكُ، أَلَمۡ تَسۡمَعُوا مَا قَالَ لُقۡمَانُ لِابۡنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ: ﴿يَا بُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِاللهِ إِنَّ الشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٌ﴾). [طرفه في: ٣٢]. 

3429. Ishaq telah menceritakan kepada kami: ‘Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami: Al-A’masy menceritakan kepada kami dari Ibrahim, dari ‘Alqamah, dari ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan: Ketika turun ayat yang artinya, “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman.” (QS. Al-An’am: 82), hal itu menyulitkan kaum muslimin. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa di antara kami yang tidak menzalimi dirinya?” Nabi bersabda, “Bukan itu. Maksudnya adalah syirik. Tidakkah kalian mendengar ucapan Luqman kepada putranya ketika beliau memberi pelajaran kepadanya: Wahai putraku, jangan engkau berbuat syirik kepada Allah, sesungguhnya kesyirikan adalah kezaliman yang besar.”