Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 946

٥ - بَابُ صَلَاةِ الطَّالِبِ وَالۡمَطۡلُوبِ، رَاكِبًا وَإِيمَاءً 
5. Bab salat orang yang mengejar dan dikejar dalam keadaan menaiki tunggangan dan menggunakan isyarat 


وَقَالَ الۡوَلِيدُ: ذَكَرۡتُ لِلۡأَوۡزَاعِيِّ صَلَاةَ شُرَحۡبِيلَ بۡنِ السِّمۡطِ وَأَصۡحَابِهِ عَلَى ظَهۡرِ الدَّابَّةِ، فَقَالَ: كَذٰلِكَ الۡأَمۡرُ عِنۡدَنَا إِذَا تُخُوِّفَ الۡفَوۡتُ. وَاحۡتَجَّ الۡوَلِيدُ بِقَوۡلِ النَّبِيِّ ﷺ: (لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الۡعَصۡرَ إِلَّا فِي بَنِي قُرَيۡظَةَ). 

Al-Walid berkata: Aku menyebutkan kepada Al-Auza’i tentang salat Syurahbil bin As-Simth dan para sahabatnya di atas hewan tunggangan. Al-Auza’i berkata: Menurut kami memang demikian yang dilakukan apabila dikhawatirkan akan terlewat waktunya. Al-Walid beralasan dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jangan sampai seorang pun salat Asar kecuali di tempat Bani Quraizhah.” 

٩٤٦ - حَدَّثَنَا عَبۡدُ اللهِ بۡنُ مُحَمَّدِ بۡنِ أَسۡمَاءَ قَالَ: حَدَّثَنَا جُوَيۡرِيَةُ، عَنۡ نَافِعٍ، عَنِ ابۡنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ لَنَا لَمَّا رَجَعَ مِنَ الۡأَحۡزَابِ: (لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الۡعَصۡرَ إِلَّا فِي بَنِي قُرَيۡظَةَ). فَأَدۡرَكَ بَعۡضَهُمُ الۡعَصۡرُ فِي الطَّرِيقِ، فَقَالَ بَعۡضُهُمۡ: لَا نُصَلِّي حَتَّى نَأۡتِيَهَا، وَقَالَ بَعۡضُهُمۡ: بَلۡ نُصَلِّي، لَمۡ يُرَدۡ مِنَّا ذٰلِكَ، فَذُكِرَ لِلنَّبِيِّ ﷺ، فَلَمۡ يُعَنِّفۡ وَاحِدًا مِنۡهُمۡ. 

[الحديث ٩٤٦ – طرفه في: ٤١١٩]. 

946. ‘Abdullah bin Muhammad bin Asma` telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata: Juwairiyah menceritakan kepada kami dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar. Beliau mengatakan: 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada kami ketika beliau kembali dari perang Ahzab, “Jangan sekali-kali seorang pun salat Asar kecuali di tempat Bani Quraizhah.” 

Sebagian mereka mendapati waktu Asar di tengah perjalanan. 

Sebagian mereka berkata, “Kami tidak akan salat sehingga kami sampai ke sana.” 

Sebagian lainnya berkata, “Kami salat sekarang, bukan itu yang dimaukan Nabi dari kita.” 

Maka, peristiwa itu disebutkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau tidak mencela salah satu pihak dari mereka.