Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 1849

٥٥ – (١٨٤٩) - حَدَّثَنَا حَسَنُ بۡنُ الرَّبِيعِ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بۡنُ زَيۡدٍ، عَنِ الۡجَعۡدِ، أَبِي عُثۡمَانَ، عَنۡ أَبِي رَجَاءٍ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ، يَرۡوِيهِ. قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ رَأَىٰ مِنۡ أَمِيرِهِ شَيۡئًا يَكۡرَهُهُ، فَلۡيَصۡبِرۡ، فَإِنَّهُ مَنۡ فَارَقَ الۡجَمَاعَةَ شِبۡرًا، فَمَاتَ، فَمِيتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ). 

[البخاري: كتاب الفتن، باب قول النبي ﷺ: (سترون بعدي أمورًا تنكرونها)، رقم: ٧٠٥٣]. 

55. (1849). Hasan bin Ar-Rabi’ telah menceritakan kepada kami: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Al-Ja’d Abu ‘Utsman, dari Abu Raja`, dari Ibnu ‘Abbas, beliau meriwayatkannya. Beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang melihat ada hal yang dia benci dari amirnya, maka bersabarlah. Karena siapa saja yang memisahkan diri dari al-jama’ah (orang-orang yang berpegang teguh dengan Islam) sejengkal lalu meninggal, maka dia meninggal dalam keadaan jahiliah.” 

٥٦ – (...) - وَحَدَّثَنَا شَيۡبَانُ بۡنُ فَرُّوخَ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡوَارِثِ: حَدَّثَنَا الۡجَعۡدُ: حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ الۡعُطَارِدِيُّ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ، عَنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ. قَالَ: (مَنۡ كَرِهَ مِنۡ أَمِيرِهِ شَيۡئًا فَلۡيَصۡبِرۡ عَلَيۡهِ، فَإِنَّهُ لَيۡسَ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ خَرَجَ مِنَ السُّلۡطَانِ شِبۡرًا، فَمَاتَ عَلَيۡهِ، إِلَّا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً). 

56. Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami: ‘Abdul Warits menceritakan kepada kami: Al-Ja’d menceritakan kepada kami: Abu Raja` Al-‘Utharidi menceritakan kepada kami dari Ibnu ‘Abbas, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Siapa saja yang membenci suatu hal dari amirnya, maka hendaknya dia bersabar. Karena tidaklah salah seorang manusia yang keluar dari ketaatan kepada penguasa sejauh sejengkal, lalu meninggal dalam keadaan demikian, kecuali dia meninggal dalam keadaan jahiliah.”