Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 2726

١٩ - بَابُ التَّسۡبِيحِ أَوَّلَ النَّهَارِ وَعِنۡدَ النَّوۡمِ
19. Bab tasbih di awal siang dan ketika hendak tidur malam


٧٩ – (٢٧٢٦) - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ وَعَمۡرٌو النَّاقِدُ وَابۡنُ أَبِي عُمَرَ، وَاللَّفۡظُ لِابۡنِ أَبِي عُمَرَ، قَالُوا: حَدَّثَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ، مَوۡلَىٰ آلِ طَلۡحَةَ، عَنۡ كُرَيۡبٍ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ، عَنۡ جُوَيۡرِيَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ خَرَجَ مِنۡ عِنۡدِهَا بُكۡرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبۡحَ، وَهِيَ فِي مَسۡجِدِهَا. ثُمَّ رَجَعَ بَعۡدَ أَنۡ أَضۡحَىٰ، وَهِيَ جَالِسَةٌ. فَقَالَ: (مَا زِلۡتِ عَلَى الۡحَالِ الَّتِي فَارَقۡتُكِ عَلَيۡهَا؟) قَالَتۡ: نَعَمۡ. قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (لَقَدۡ قُلۡتُ بَعۡدَكِ أَرۡبَعَ كَلِمَاتٍ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ. لَوۡ وُزِنَتۡ بِمَا قُلۡتِ مُنۡذُ الۡيَوۡمِ لَوَزَنَتۡهُنَّ: سُبۡحَانَ اللهِ وَبِحَمۡدِهِ، عَدَدَ خَلۡقِهِ، وَرِضَا نَفۡسِهِ، وَزِنَةَ عَرۡشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ). 

79. (2726). Qutaibah bin Sa’id, ‘Amr An-Naqid, dan Ibnu Abu ‘Umar telah menceritakan kepada kami. Redaksi hadis ini milik Ibnu Abu ‘Umar. Mereka berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Muhammad bin ‘Abdurrahman maula keluarga Thalhah, dari Kuraib, dari Ibnu ‘Abbas, dari Juwairiyah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari tempatnya di pagi hari ketika beliau salat Subuh dalam keadaan Juwairiyah berada di tempat salatnya. Kemudian Nabi kembali setelah masuk waktu duha dalam keadaan Juwairiyah masih duduk di situ. 

Nabi bertanya, “Apa engkau terus-menerus dalam keadaan seperti ketika aku meninggalkanmu tadi?” 

Juwairiyah menjawab, “Iya.” 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku mengucapkan, setelah keluar dari tempatmu, empat kalimat sebanyak tiga kali, yang andai ditimbang dengan yang engkau ucapkan semenjak hari ini, niscaya akan lebih berat daripadanya. Yaitu, mahasuci Allah dan aku menyanjung-Nya dengan pujian sebanyak makhluk-Nya, serida diri-Nya, seberat arasy-Nya, dan sejumlah kalimat-Nya.” 

(...) - حَدَّثَنَا أَبُو بَكۡرِ بۡنُ أَبِي شَيۡبَةَ وَأَبُو كُرَيۡبٍ وَإِسۡحَاقُ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ بِشۡرٍ، عَنۡ مِسۡعَرٍ، عَنۡ مُحَمَّدِ بۡنِ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ، عَنۡ أَبِي رِشۡدِينَ، عَنِ ابۡنِ عَبَّاسٍ، عَنۡ جُوَيۡرِيَةَ قَالَتۡ: مَرَّ بِهَا رَسُولُ اللهِ ﷺ حِينَ صَلَّى صَلَاةَ الۡغَدَاةِ... أَوۡ بَعۡدَ مَا صَلَّى الۡغَدَاةَ، فَذَكَرَ نَحۡوَهُ. غَيۡرَ أَنَّهُ قَالَ: (سُبۡحَانَ اللهِ عَدَدَ خَلۡقِهِ. سُبۡحَانَ اللهِ رِضَا نَفۡسِهِ. سُبۡحَانَ اللهِ زِنَةَ عَرۡشِهِ. سُبۡحَانَ اللهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ). 

Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu Kuraib, dan Ishaq telah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Bisyr, dari Mis’ar, dari Muhammad bin ‘Abdurrahman, dari Abu Risydin, dari Ibnu ‘Abbas, dari Juwairiyah. Beliau mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewatinya ketika beliau salat subuh atau setelahnya. Lalu beliau menyebutkan semisal hadis tersebut, hanya saja beliau mengatakan, “Mahasuci Allah, aku memuji-Nya dengan pujian sebanyak makhluk-Nya. Mahasuci Allah, aku memuji-Nya dengan pujian serida diri-Nya. Mahasuci Allah, aku memuji-Nya dengan pujian seberat arasy-Nya. Mahasuci Allah, aku memuji-Nya dengan pujian sejumlah kalimat-Nya.”