Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 1905

٤٣ - بَابُ مَنۡ قَاتَلَ لِلرِّيَاءِ وَالسُّمۡعَةِ اسۡتَحَقَّ النَّارَ
43. Bab barang siapa berperang karena ria dan sumah, maka dia pantas di neraka


١٥٢ – (١٩٠٥) - حَدَّثَنَا يَحۡيَىٰ بۡنُ حَبِيبٍ الۡحَارِثِيُّ: حَدَّثَنَا خَالِدُ بۡنُ الۡحَارِثِ: حَدَّثَنَا ابۡنُ جُرَيۡجٍ: حَدَّثَنِي يُونُسُ بۡنُ يُوسُفَ، عَنۡ سُلَيۡمَانَ بۡنِ يَسَارٍ. قَالَ: تَفَرَّقَ النَّاسُ عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ. فَقَالَ لَهُ نَاتِلُ أَهۡلِ الشَّامِ: أَيُّهَا الشَّيۡخُ، حَدِّثۡنَا حَدِيثًا سَمِعۡتَهُ مِنۡ رَسُولِ اللهِ ﷺ. قَالَ: نَعَمۡ. سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: 

152. (1905). Yahya bin Habib Al-Haritsi telah menceritakan kepada kami: Khalid bin Al-Harits menceritakan kepada kami: Ibnu Juraij menceritakan kepada kami: Yunus bin Yusuf menceritakan kepadaku dari Sulaiman bin Yasar. Beliau berkata: 

Orang-orang pergi meninggalkan Abu Hurairah. Pembesar penduduk Syam berkata kepadanya, “Wahai syekh, ceritakan kepada kami suatu hadis yang engkau dengar dari Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—.” 

Abu Hurairah menjawab: Iya. Aku mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, 

(إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقۡضَىٰ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ عَلَيۡهِ، رَجُلٌ اسۡتُشۡهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا. قَالَ: فَمَا عَمِلۡتَ فِيهَا؟ قَالَ: قَاتَلۡتُ فِيكَ حَتَّىٰ اسۡتُشۡهِدۡتُ. قَالَ: كَذَبۡتَ. وَلٰكِنَّكَ قَاتَلۡتَ لِأَنۡ يُقَالَ: جَرِيءٌ، فَقَدۡ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَىٰ وَجۡهِهِ حَتَّىٰ أُلۡقِيَ فِي النَّارِ. 

Sesungguhnya orang pertama yang diberi keputusan pada hari kiamat adalah seorang yang mati syahid. Dia dihadapkan lalu diberi tahu berbagai kenikmatan yang diberikan kepadanya dan dia pun mengenalinya. 

Allah berkata, “Apa yang engkau perbuat terhadapnya?” 

Orang itu menjawab, “Aku berperang karena-Mu hingga aku mati syahid.” 

Allah berkata, “Engkau dusta. Sesungguhnya engkau berperang agar disebut sebagai pemberani dan sudah dikatakan demikian.” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka. 

وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الۡعِلۡمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الۡقُرۡآنَ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا. قَالَ: فَمَا عَمِلۡتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمۡتُ الۡعِلۡمَ وَعَلَّمۡتُهُ وَقَرَأۡتُ فِيكَ الۡقُرۡآنَ. قَالَ: كَذَبۡتَ. وَلٰكِنَّكَ تَعَلَّمۡتَ الۡعِلۡمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ. وَقَرَأۡتَ الۡقُرۡآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِىءٌ، فَقَدۡ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَىٰ وَجۡهِهِ حَتَّىٰ أُلۡقِيَ فِي النَّارِ. 

Lalu ada seseorang yang belajar ilmu, mengajarkannya, dan membaca Alquran. Dia dihadapkan lalu diberi tahu berbagai kenikmatan yang diberikan kepadanya dan dia pun mengenalinya. 

Allah berkata, “Apa yang engkau perbuat terhadapnya?” 

Orang itu menjawab, “Aku belajar ilmu, mengajarkannya, dan membaca Alquran karena-Mu.” 

Allah berkata, “Engkau dusta. Sesungguhnya engkau belajar ilmu agar disebut alim, engkau membaca Alquran agar disebut qari, dan sudah dikatakan demikian.” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka. 

وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيۡهِ وَأَعۡطَاهُ مِنۡ أَصۡنَافِ الۡمَالِ كُلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا. قَالَ: فَمَا عَمِلۡتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكۡتُ مِنۡ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنۡ يُنۡفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنۡفَقۡتُ فِيهَا لَكَ. قَالَ: كَذَبۡتَ. وَلٰكِنَّكَ فَعَلۡتَ لِيُقَالَ: هُوَ جَوَادٌ. فَقَدۡ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَىٰ وَجۡهِهِ ثُمَّ أُلۡقِيَ فِي النَّارِ). 

Dan ada seseorang yang Allah beri keluasan harta padanya dan Allah berikan seluruh jenis harta. Dia dihadapkan lalu diberi tahu berbagai kenikmatan yang diberikan kepadanya dan dia pun mengenalinya. 

Allah berkata, “Apa yang engkau perbuat terhadapnya?” 

Orang itu menjawab, “Aku tidak membiarkan satu jalan pun yang Engkau suka agar harta diinfakkan padanya kecuali aku menginfakkannya untuk-Mu.” 

Allah berkata, “Engkau dusta. Sesungguhnya engkau melakukannya agar disebut bahwa dia dermawan dan sudah dikatakan demikian.” Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka. 

(...) - وَحَدَّثَنَاهُ عَلِيُّ بۡنُ خَشۡرَمٍ: أَخۡبَرَنَا الۡحَجَّاجُ - يَعۡنِي ابۡنَ مُحَمَّدٍ - عَنِ ابۡنِ جُرَيۡجٍ: حَدَّثَنِي يُونُسُ بۡنُ يُوسُفَ، عَنۡ سُلَيۡمَانَ بۡنِ يَسَارٍ. قَالَ: تَفَرَّجَ النَّاسُ عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ. فَقَالَ لَهُ نَاتِلٌ الشَّامِيُّ... وَاقۡتَصَّ الۡحَدِيثَ بِمِثۡلِ حَدِيثِ خَالِدِ بۡنِ الۡحَارِثِ. 

‘Ali bin Khasyram telah menceritakannya kepada kami: Al-Hajjaj bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij: Yunus bin Yusuf menceritakan kepadaku dari Sulaiman bin Yasar. Beliau berkata: Orang-orang pergi meninggalkan Abu Hurairah. Lalu seorang pembesar Syam berkata kepadanya… Al-Hajjaj menuturkan hadis semisal hadis Khalid bin Al-Harits.