٧٩ - بَابُ فَضۡلِ مَنۡ بَاتَ عَلَى الۡوُضُوءِ
79. Bab keutamaan orang yang bermalam dalam keadaan wudu
٢٤٧ - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ مُقَاتِلٍ قَالَ: أَخۡبَرَنَا عَبۡدُ اللهِ
قَالَ: أَخۡبَرَنَا سُفۡيَانُ، عَنۡ مَنۡصُورٍ، عَنۡ سَعۡدِ بۡنِ عُبَيۡدَةَ،
عَنِ الۡبَرَاءِ بۡنِ عَازِبٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: (إِذَا أَتَيۡتَ
مَضۡجَعَكَ، فَتَوَضَّأۡ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ، ثُمَّ اضۡطَجِعۡ عَلَى شِقِّكَ
الۡأَيۡمَنِ، ثُمَّ قُلِ: اللّٰهُمَّ أَسۡلَمۡتُ وَجۡهِي إِلَيۡكَ، وَفَوَّضۡتُ
أَمۡرِي إِلَيۡكَ، وَأَلۡجَأۡتُ ظَهۡرِي إِلَيۡكَ، رَغۡبَةً وَرَهۡبَةً إِلَيۡكَ،
لَا مَلۡجَأَ وَلَا مَنۡجَا مِنۡكَ إِلَّا إِلَيۡكَ، اللّٰهُمَّ آمَنۡتُ
بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنۡزَلۡتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرۡسَلۡتَ، فَإِنۡ مُتَّ
مِنۡ لَيۡلَتِكَ فَأَنۡتَ عَلَى الۡفِطۡرَةِ، وَاجۡعَلۡهُنَّ آخِرَ مَا
تَتَكَلَّمُ بِهِ). قَالَ: فَرَدَّدۡتُهَا عَلَى النَّبِيِّ ﷺ، فَلَمَّا
بَلَغۡتُ: اللّٰهُمَّ آمَنۡتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنۡزَلۡتَ، قُلۡتُ:
وَرَسُولِكَ، قَالَ: (لَا، وَنَبِيِّكَ الَّذِي أَرۡسَلۡتَ).
[الحديث ٢٤٧ – أطرافه في:
٦٣١١، ٦٣١٣، ٦٣١٥، ٧٤٨٨].
247. Muhammad bin Muqatil telah menceritakan kepada kami. Beliau berkata:
‘Abdullah mengabarkan kepada kami. Beliau berkata: Sufyan mengabarkan kepada
kami dari Manshur, dari Sa’d bin ‘Ubaidah, dari Al-Bara` bin ‘Azib. Beliau
mengatakan: Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Apabila engkau ingin
ke tempat pembaringanmu, maka berwudulah dengan wudu untuk salat, lalu
berbaringlah di atas sisi tubuh bagian kanan, kemudian berdoalah (yang
artinya): ‘Ya Allah, aku serahkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku
kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, dengan perasaan harap cemas
kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan tidak ada tempat keselamatan
kecuali kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman dengan kitab-Mu yang Engkau telah
turunkan, dengan nabi-Mu yang Engkau telah utus.’ Apabila engkau meninggal di
malam itu, maka engkau (meninggal) di atas fitrah dan jadikan doa itu akhir
ucapanmu.”
Al-Bara` berkata: Aku mengulang doa itu di hadapan Nabi—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—. Ketika aku sampai bacaan, “Ya Allah, aku beriman dengan kitab-Mu yang
Engkau telah turunkan,” aku melanjutkan, “dengan rasul-Mu.”
Nabi mengoreksi, “Bukan begitu. Dengan nabi-Mu yang Engkau telah utus.”