Cari Blog Ini

Shahih Al-Bukhari hadits nomor 4772

١ - بَابٌ قَوۡلُهُ: ﴿إِنَّكَ لَا تَهۡدِي مَنۡ أَحۡبَبۡتَ وَلَٰكِنَّ اللهَ يَهۡدِي مَنۡ يَشَاءُ﴾ ۝٥٦
1. Bab firman Allah, “Sesungguhnya engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Qashash: 56)


٤٧٧٢ – حَدَّثَنَا أَبُو الۡيَمَانِ: أَخۡبَرَنَا شُعَيۡبٌ، عَنِ الزُّهۡرِيِّ قَالَ: أَخۡبَرَنِي سَعِيدُ بۡنُ الۡمُسَيَّبِ، عَنۡ أَبِيهِ قَالَ: لَمَّا حَضَرَتۡ أَبَا طَالِبٍ الۡوَفَاةُ، جَاءَهُ رَسُولُ اللهِ ﷺ، فَوَجَدَ عِنۡدَهِ أَبَا جَهۡلٍ وَعَبۡدَ اللهِ بۡنَ أَبِي أُمَيَّةَ بۡنِ الۡمُغِيرَةِ، فَقَالَ: (أَىۡ عَمِّ، قُلۡ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ، كَلِمَةً أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنۡدَ اللهِ). فَقَالَ أَبُو جَهۡلٍ وَعَبۡدُ اللهِ بۡنُ أَبِي أُمَيَّةَ: أَتَرۡغَبُ عَنۡ مِلَّةِ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ؟ فَلَمۡ يَزَلۡ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَعۡرِضُهَا عَلَيۡهِ، وَيُعِيدَانِهِ بِتِلۡكَ الۡمَقَالَةِ، حَتَّى قَالَ أَبُو طَالِبٍ آخِرَ مَا كَلَّمَهُمۡ: عَلَى مِلَّةِ عَبۡدِ الۡمُطَّلِبِ، وَأَبَى أَنۡ يَقُولَ: لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (وَاللهِ لَأَسۡتَغۡفِرَنَّ لَكَ مَا لَمۡ أُنۡهَ عَنۡكَ). فَأَنۡزَلَ اللهُ: ﴿مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنۡ يَسۡتَغۡفِرُوا لِلۡمُشۡرِكِينَ﴾ [التوبة: ١١٣]. وَأَنۡزَلَ اللهُ فِي أَبِي طَالِبٍ، فَقَالَ لِرَسُولِ اللهِ ﷺ: ﴿إِنَّكَ لَاَ تَهۡدِي مَنۡ أَحۡبَبۡتَ وَلَٰكِنَّ اللهَ يَهۡدِي مَنۡ يَشَاءُ﴾ [٥٦]. [طرفه في: ١٣٦٠]. 

4772. Abu Al-Yaman telah menceritakan kepada kami: Syu’aib mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri. Beliau berkata: Sa’id bin Al-Musayyab mengabarkan kepadaku dari ayahnya. Beliau berkata: 

Ketika Abu Thalib menjelang wafat, Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—mendatanginya. Beliau mendapati ada Abu Jahl dan ‘Abdullah bin Abu Umayyah bin Al-Mughirah di dekatnya. Beliau bersabda, “Wahai pamanku, katakanlah: Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah. Satu kalimat yang aku bisa beralasan dengannya untukmu di sisi Allah.” 

Abu Jahl dan ‘Abdullah bin Abu Umayyah berkata, “Apakah engkau membenci agama ‘Abdul Muththalib?” 

Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—terus melontarkan perkataan beliau kepada Abu Thalib, namun keduanya juga mengulangi ucapan mereka. Hingga Abu Thalib berkata di akhir ucapannya kepada mereka, “Aku berada di atas agama ‘Abdul Muththalib.” Beliau tidak mau mengucapkan: tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah. 

Al-Musayyab berkata: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Demi Allah, aku pasti akan memintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang.” 

Lalu Allah menurunkan ayat, “Tidak patut bagi Nabi dan orang-orang yang beriman untuk memintakan ampunan untuk orang-orang musyrik.” (QS. At-Taubah: 113). 

Allah juga menurunkan ayat tentang Abu Thalib. Allah berkata kepada Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, “Sesungguhnya engkau tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Qashash: 56).