Cari Blog Ini

Shahih Muslim hadits nomor 395

٣٨ – (٣٩٥) - وَحَدَّثَنَاهُ إِسۡحَاقُ بۡنُ إِبۡرَاهِيمَ الۡحَنۡظَلِيُّ: أَخۡبَرَنَا سُفۡيَانُ بۡنُ عُيَيۡنَةَ، عَنِ الۡعَلَاءِ، عَنۡ أَبِيهِ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: (مَنۡ صَلَّى صَلَاةً لَمۡ يَقۡرَأۡ فِيهَا بِأُمِّ الۡقُرۡآنِ، فَهِيَ خِدَاجٌ) ثَلَاثًا، غَيۡرُ تَمَامٍ. 

38. (395). Ishaq bin Ibrahim Al-Hanzhali telah menceritakannya kepada kami: Sufyan bin ‘Uyainah mengabarkan kepada kami dari Al-‘Ala`, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Beliau bersabda, “Siapa saja yang salat tanpa membaca umulquran, maka salatnya kurang.” Sebanyak tiga kali. Yaitu tidak sempurna. 

فَقِيلَ لِأَبِي هُرَيۡرَةَ: إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الۡإِمَامِ. فَقَالَ: اقۡرَأۡ بِهَا فِي نَفۡسِكَ، فَإِنِّي سَمِعۡتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: (قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَمۡتُ الصَّلَاةَ بَيۡنِي وَبَيۡنَ عَبۡدِي نِصۡفَيۡنِ، وَلِعَبۡدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الۡعَبۡدُ: ﴿الۡحَمۡدُ لِلهِ رَبِّ الۡعَالَمِينَ﴾. قَالَ اللهُ تَعَالَىٰ: حَمِدَنِي عَبۡدِي، وَإِذَا قَالَ: ﴿الرَّحۡمَٰنِ الرَّحِيمِ﴾. قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَثۡنَىٰ عَلَىَّ عَبۡدِي، وَإِذَا قَالَ: ﴿مَالِكِ يَوۡمِ الدِّينِ﴾. قَالَ: مَجَّدَنِي عَبۡدِي. وَقَالَ مَرَّةً: فَوَّضَ إِلَىَّ عَبۡدِي، فَإِذَا قَالَ: ﴿إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ﴾. قَالَ: هَٰذَا بَيۡنِي وَبَيۡنَ عَبۡدِي وَلِعَبۡدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ: ﴿اهۡدِنَا الصِّرَاطَ الۡمُسۡتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّالِّينَ﴾. قَالَ: هَٰذَا لِعَبۡدِي وَلِعَبۡدِي مَا سَأَلَ). 

Ada yang bertanya kepada Abu Hurairah, “Bagaimana cara membacanya apabila kami berada di belakang imam?” 

Abu Hurairah menjawab: Bacalah umulquran itu sehingga didengar dirimu saja! Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, 

Allah taala berkata, “Aku membagi salat antara aku dengan hamba-Ku dua paruh. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta.” 

Apabila si hamba berkata, “Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn (Segala pujian untuk Allah Tuhan alam semesta),” Allah taala berkata, “Hamba-Ku memuji-Ku.” 

Jika si hamba mengucapkan, “Ar-raḥmānir-rahīm (Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang),” Allah taala berkata, “Hamba-Ku menyanjung-Ku.” 

Apabila si hamba mengucapkan, “Māliki yaumid-dīn (Yang menguasai hari pembalasan),” Allah berkata, “Hamba-Ku memuliakan-Ku.” Sesekali Allah berkata, “Hamba-Ku telah memasrahkan urusannya kepada-Ku.” 

Apabila si hamba mengatakan, “Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn (Kami beribadah hanya kepada-Mu dan kami meminta pertolongan hanya kepada-Mu),” Allah berkata, “Inilah antara Aku dengan hamba-Ku. Maka, untuk hamba-Ku apa yang dia minta.” 

Apabila si hamba mengatakan, “Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭal-lażīna an’amta ‘alaihim, gairil-magḍūbi ‘alaihim walaḍ-ḍāllīn. (Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka. Bukan (jalan) orang-orang yang Engkau murkai dan orang-orang yang sesat),” Allah berkata, “Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.” 

قَالَ سُفۡيَانُ: حَدَّثَنِي بِهِ الۡعَلَاءُ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ يَعۡقُوبَ. دَخَلۡتُ عَلَيۡهِ وَهُوَ مَرِيضٌ فِي بَيۡتِهِ، فَسَأَلۡتُهُ أَنَا عَنۡهُ. 

Sufyan berkata: Al-‘Ala bin ‘Abdurrahman bin Ya’qub menceritakannya kepadaku. Aku masuk menemuinya ketika beliau sedang sakit di dalam rumahnya. Lalu aku menanyai beliau tentangnya. 

٣٩ – (...) - حَدَّثَنَا قُتَيۡبَةُ بۡنُ سَعِيدٍ، عَنۡ مَالِكِ بۡنِ أَنَسٍ، عَنِ الۡعَلَاءِ بۡنِ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ: أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا السَّائِبِ، مَوۡلَىٰ هِشَامِ بۡنِ زُهۡرَةَ، يَقُولُ: سَمِعۡتُ أَبَا هُرَيۡرَةَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ... 

39. Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami dari Malik bin Anas, dari Al-‘Ala` bin ‘Abdurrahman: Bahwa beliau mendengar Abu As-Sa`ib maula Hisyam bin Zuhrah berkata: Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda… 

٤٠ – (...) – (ح) وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بۡنُ رَافِعٍ: حَدَّثَنَا عَبۡدُ الرَّزَّاقِ: أَخۡبَرَنَا ابۡنُ جُرَيۡجٍ: أَخۡبَرَنِي الۡعَلَاءُ بۡنُ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ يَعۡقُوبَ: أَنَّ أَبَا السَّائِبِ، مَوۡلَىٰ بَنِي عَبۡدِ اللهِ بۡنِ هِشَامِ بۡنِ زُهۡرَةَ، أَخۡبَرَهُ: أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيۡرَةَ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ صَلَّى صَلَاةً فَلَمۡ يَقۡرَأۡ فِيهَا بِأُمِّ الۡقُرۡآنِ...) بِمِثۡلِ حَدِيثِ سُفۡيَانَ. وَفِي حَدِيثِهِمَا: (قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَمۡتُ الصَّلَاةَ بَيۡنِي وَبَيۡنَ عَبۡدِي نِصۡفَيۡنِ. فَنِصۡفُهَا لِي وَنِصۡفُهَا لِعَبۡدِي). 

40. (Dalam riwayat lain) Muhammad bin Rafi’ telah menceritakan kepadaku: ‘Abdurrazzaq menceritakan kepada kami: Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami: Al-‘Ala` bin ‘Abdurrahman bin Ya’qub mengabarkan kepadaku bahwa Abu As-Sa`ib maula bani ‘Abdullah bin Hisyam bin Zuhrah mengabarkan kepadanya: Bahwa beliau mendengar Abu Hurairah mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Siapa saja salat namun tidak membaca umulquran dalam salatnya itu…” semisal hadis Sufyan. Di dalam hadis keduanya, “Allah taala berkata: Aku membagi salat menjadi dua paruh antara aku dengan hamba-Ku. Separuhnya untuk-Ku dan separuhnya untuk hamba-Ku.” 

٤١ – (...) - حَدَّثَنِي أَحۡمَدُ بۡنُ جَعۡفَرٍ الۡمَعۡقِرِيُّ: حَدَّثَنَا النَّضۡرُ بۡنُ مُحَمَّدٍ: حَدَّثَنَا أَبُو أُوَيۡسٍ: أَخۡبَرَنِي الۡعَلَاءُ. قَالَ: سَمِعۡتُ مِنۡ أَبِي وَمِنۡ أَبِي السَّائِبِ، وَكَانَا جَلِيسَىۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ، قَالَا: قَالَ أَبُو هُرَيۡرَةَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (مَنۡ صَلَّى صَلَاةً لَمۡ يَقۡرَأۡ فِيهَا بِفَاتِحَةِ الۡكِتَابِ فَهِيَ خِدَاجٌ) يَقُولُهَا ثَلَاثًا... بِمِثۡلِ حَدِيثِهِمۡ. 

41. Ahmad bin Ja’far Al-Ma’qiri telah menceritakan kepadaku: An-Nadhr bin Muhammad menceritakan kepada kami: Abu Uwais menceritakan kepada kami: Al-‘Ala` mengabarkan kepadaku. Beliau berkata: Aku mendengar dari ayahku dan dari Abu As-Sa`ib. Dahulu, keduanya adalah teman duduk Abu Hurairah. Keduanya berkata: Abu Hurairah mengatakan: Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—bersabda, “Siapa saja salat namun tidak membaca surah Al-Fatihah di dalamnya, maka salatnya kurang.” Beliau mengucapkannya tiga kali… semisal hadis mereka.