٤٢ - بَابُ مَنۡ رَوَى أَنۡ لَا يُسۡتَنۡفَعَ بِإِهَابِ
الۡمَيۡتَةِ
42. Bab siapa yang meriwayatkan bahwa kulit bangkai binatang yang belum
disamak tidak boleh dimanfaatkan
٤١٢٧ – (صحيح) حَدَّثَنَا حَفۡصُ بۡنُ عُمَرَ، نا شُعۡبَةُ، عَنِ الۡحَكَمِ،
عَنۡ عَبۡدِ الرَّحۡمَٰنِ بۡنِ أَبِي لَيۡلَى، عَنۡ عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُكَيۡمٍ
قَالَ: قُرِىءَ عَلَيۡنَا كِتَابُ رَسُولِ اللهِ ﷺ بِأَرۡضِ جُهَيۡنَةَ وَأَنَا
غُلَامٌ شَابٌّ: (أَنۡ لَا تَسۡتَمۡتِعُوا مِنَ الۡمَيۡتَةِ بِإِهَابٍ وَلَا
عَصَبٍ).
4127. [Sahih] Hafsh bin ‘Umar telah menceritakan kepada kami: Syu’bah
menceritakan kepada kami dari Al-Hakam, dari ‘Abdurrahman bin Abu Laila, dari
‘Abdullah bin ‘Ukaim. Beliau berkata: Surat Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa
sallam—dibacakan kepada kami di daerah Juhainah, ketika itu aku masih remaja,
“Janganlah kalian memanfaatkan kulit yang belum disamak maupun saraf dari
bangkai binatang!”
٤١٢٨ – (صحيح) حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بۡنُ إِسۡمَاعِيلَ مَوۡلَى بَنِي هَاشِمٍ،
قَالَ: نا الثَّقَفِيُّ، عَنۡ خَالِدٍ، عَنِ الۡحَكَمِ بۡنِ عُتَيۡبَةَ،
أَنَّهُ انۡطَلَقَ هُوَ وَنَاسٌ مَعَهُ إِلَى عَبۡدِ اللهِ بۡنِ عُكَيۡمٍ -
رَجُلٍ مِنۡ جُهَيۡنَةَ - قَالَ الۡحَكَمُ: فَدَخَلُوا وَقَعَدۡتُ عَلَى
الۡبَابِ، فَخَرَجُوا إِلَىَّ فَأَخۡبَرُونِي أَنَّ عَبۡدَ اللهِ بۡنَ عُكَيۡمٍ
أَخۡبَرَهُمۡ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ كَتَبَ إِلَى جُهَيۡنَةَ قَبۡلَ مَوۡتِهِ
بِشَهۡرٍ: أَنۡ لَا تَنۡتَفِعُوا مِنَ الۡمَيۡتَةِ بِإِهَابٍ وَلَا عَصَبٍ.
قَالَ أَبُو دَاوُدَ: قَالَ النَّضۡرُ بۡنُ شُمَيۡلٍ: يُسَمَّى إِهَابًا مَا
لَمۡ يُدۡبَغۡ، فَإِذَا دُبِغَ لَا يُقَالُ لَهُ: إِهَابٌ، إِنَّمَا يُسَمَّى
شَنًّا وَقِرۡبَةً [انظر ما قبله].
4128. [Sahih] Muhammad bin Isma’il maula bani Hasyim telah menceritakan kepada
kami. Beliau berkata: Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami dari Khalid, dari
Al-Hakam bin ‘Utaibah, bahwa beliau pergi bersama orang-orang ke tempat
‘Abdullah bin ‘Ukaim—seorang dari daerah Juhainah—. Al-Hakam berkata:
Orang-orang masuk, sedangkan aku duduk di depan pintu. Lalu mereka keluar
menemuiku. Mereka mengabarkan kepadaku bahwa ‘Abdullah bin ‘Ukaim mengabarkan
kepada mereka bahwa Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—menulis surat
kepada penduduk Juhainah sebulan sebelum wafatnya, yang isinya: Kalian jangan
memanfaatkan kulit yang belum disamak maupun saraf dari bangkai
binatang.
Abu Dawud berkata: An-Nadhr bin Syumail berkata: Kulit bangkai dinamakan ihab
selama belum disamak. Ketika kulit bangkai sudah disamak maka tidak dinamakan
ihab, akan tetapi dinamakan syann dan qirbah.