Cari Blog Ini

Syarh Al-Ajurrumiyyah - Pe-nashb Fiil Mudhari' - حَتَّى

السَّابِعُ: (حَتَّى): تَنۡصِبُ الۡفِعۡلَ الۡمُضَارِعَ. 

Ketujuh adalah حَتَّى me-nashb-kan fiil mudhari’. 

وَمِنۡهُ قَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿قَالُوا۟ لَن نَّبۡرَحَ عَلَيۡهِ عَـٰكِفِينَ حَتَّىٰ يَرۡجِعَ إِلَيۡنَا مُوسَىٰ﴾ [طه: ٩١]. 

فَـ(يَرۡجِعَ) هُنَا مَنۡصُوبٌ بِـ(حَتَّي) وَهَٰذَا الَّذِي ذَهَبَ إِلَيۡهِ الۡمُؤَلِّفُ هُوَ الصَّحِيحُ؛ لِأَنَّهُ أَسۡهَلُ، وَالۡبَصۡرِيُّونَ يَقُولُونَ: مَنۡصُوبَةٌ بِـ(أَنۡ) بَعۡدَ (حَتَّی)؛ لِأَنَّهُمۡ يَقُولُونَ: (حَتَّى) حَرۡفُ جَرٍّ. 

وَعَلَى هَٰذَا نَقُولُ فِي قَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿حَتَّىٰ يَرۡجِعَ إِلَيۡنَا مُوسَىٰ﴾ (حَتَّی): حَرۡفُ غَايَةٍ وَنَصۡبٍ، يَنۡصِبُ الۡفِعۡلَ الۡمُضَارِعَ. (يَرۡجِعَ): فِعۡلٌ مُضَارِعٌ مَنۡصُوبٌ بِـ(حَتَّى) وَعَلَامَةُ نَصۡبِهِ فَتۡحَةٌ ظَاهِرَةٌ فِي آخِرِهِ. 

Termasuk darinya adalah firman Allah taala, “قَالُوا۟ لَن نَّبۡرَحَ عَلَيۡهِ عَـٰكِفِينَ حَتَّىٰ يَرۡجِعَ إِلَيۡنَا مُوسَىٰ (Mereka berkata: Kami akan terus beribadah kepadanya hingga Musa kembali kepada kami).” (QS. Thaha: 91). 

يَرۡجِعَ di sini di-nashb dengan حَتَّى. Ini adalah pendapat yang dianut oleh mualif dan ini benar, karena lebih mudah. Sementara ahli nahwu Bashrah mengatakan bahwa يَرۡجِعَ di-nashb dengan أَنۡ setelah حَتَّى, karena mereka berpendapat bahwa حَتَّى adalah huruf jarr. 

Atas dasar pendapat mualif ini, kita katakan tentang firman Allah taala, “حَتَّىٰ يَرۡجِعَ إِلَيۡنَا مُوسَىٰ” bahwa حَتَّى huruf ghayah (bermakna hingga/sampai) dan nashb yang me-nashb-kan fiil mudhari’. يَرۡجِعَ fiil mudhari’ yang di-nashb dengan حَتَّى. Tanda nashb-nya adalah harakat fatah yang tampak di akhir kata. 

قَالَ تَعَالَى: ﴿وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ﴾ [الحجر: ٩٩]، (يَأۡتِيَكَ): فِعۡلٌ مُضَارِعٌ مَنۡصُوبٌ بِـ(حَتَّى) وَعَلَامَةُ نَصۡبِهِ فَتۡحَةٌ ظَاهِرَةٌ فِي آخِرِهِ. 

وَالۡمَعۡنَى: اعۡبُدۡ رَبَّكَ إِلَى أَنۡ يَأۡتِيَكَ الۡيَقِينُ، فَهِيَ هُنَا حَرۡفٌ يُفِيدُ الۡغَايَةَ، فَنَصَبَتِ الۡفِعۡلَ الۡمُضَارِعَ. 

Allah taala berfirman, “وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ (Beribadahlah kepada Tuhanmu sampai keyakinan/kematian datang kepadamu).” (QS. Al-Hijr: 99). 

يَأۡتِيَكَ adalah fiil mudhari’ yang di-nashb dengan حَتَّى. Tanda nashb-nya adalah harakat fatah yang tampak di akhir kata. 

Maknanya adalah beribadahlah kepada Tuhanmu sampai keyakinan/kematian datang kepadamu. حَتَّى di sini adalah huruf yang bermakna ghayah (sampai/hingga) dan me-nashb-kan fiil mudhari’. 

وَ(حَتَّى) إِذَا دَخَلَتۡ عَلَى الۡاِسۡمِ صَارَتۡ حَرۡفَ جَرٍّ، مِثَالُهُ قَوۡلُهُ تَعَالَى: ﴿سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ﴾ [القدر: ٥]. 

وَإِذَا دَخَلَتۡ عَلَى الۡفِعۡلِ الۡمَاضِي لَمۡ تُؤَثِّرۡ فِيهِ. 

حَتَّى apabila masuk kepada isim, maka menjadi huruf jarr. Contohnya adalah firman Allah taala, “سَلَـٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ (Malam itu (penuh) keselamatan hingga terbitnya fajar).” (QS. Al-Qadr: 5). 

Apabila حَتَّى masuk kepada fiil madhi, maka tidak memberi pengaruh.