Syekh Muhammad bin 'Abdul Wahhab--rahimahullah--di dalam
Nawaqidh Al-Islam berkata:
الۡخَامِسُ: مَنۡ أَبۡغَضَ شَيۡئًا مِمَّا جَاءَ بِهِ الرَّسُولُ ﷺ وَلَوۡ عَمِلَ بِهِ؛ کَفَرَ.
Kelima: Barang siapa yang membenci sedikit saja dari ajaran yang dibawa oleh Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—, meskipun dia mengamalkannya, maka dia kafir.[1]
Syekh Shalih bin Fauzan bin 'Abdullah Al-Fauzan--hafizhahullah--di
dalam syarahnya berkata:
[1]
الۡخَامِسُ مِنۡ نَوَاقِضِ الۡإِسۡلَامِ: مَنۡ أَبۡغَضَ شَيۡئًا بِمَا جَاءَ
بِهِ الرَّسُولُ ﷺ، فَبُغۡضُ مَا جَاءَ بِهِ الرَّسُولُ رِدَّةٌ، وَلَوۡ عَمِلَ
بِهِ، قَالَ تَعَالَى: ﴿ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَرِهُوا۟ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ
فَأَحۡبَطَ أَعۡمَـٰلَهُمۡ﴾ [محمد: ۹]، الۡكَرَاهَةُ هِيَ الۡبُغۡضُ؛ هَٰذَا
رِدَّةٌ وَلَوۡ عَمِلَ بِهِ، فَإِنَّهُ يَكۡفُرُ، بُغۡضُهُ فِي الۡقَلۡبِ
كُفۡرٌ، وَلَوۡ كَانَ يَعۡمَلُ بِهِ فِي الظَّاهِرِ، ﴿ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ
كَرِهُوا۟ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأَحۡبَطَ أَعۡمَـٰلَهُمۡ﴾.
Pembatal keislaman yang kelima adalah membenci suatu bagian dari ajaran yang
dibawa oleh Rasulullah—shallallahu ‘alaihi wa sallam—. Kebencian terhadap
ajaran yang dibawa oleh Rasulullah adalah suatu kemurtadan, walaupun dia
mengamalkannya.
Allah taala berfirman, “Hal itu karena mereka membenci yang Allah turunkan,
sehingga menggugurkan amalan mereka.” (QS. Muhammad: 9). Karahah adalah
benci.
Sikap benci ini adalah kemurtadan walaupun seseorang mengamalkan ajaran Nabi,
maka dia kafir. Kebenciannya yang ada di dalam hati merupakan kekafiran
walaupun lahirnya dia mengamalkannya.
“Hal itu karena mereka membenci yang Allah turunkan, sehingga menggugurkan
amalan mereka.”